Apapun penyebabnya, patah hati harus dirayakan.

Ya, tentu saja. Hari ini aku sedang merayakannya. Menangis seharian di kamar dan mematikan ponselku. Aku sedang tidak selera dihubungi siapapun. Bahkan teman baikku pun ku abaikan. Aku tahu pasti dia kecarian. Tapi aku sedang sibuk merayakan patah hatiku.

Tisu berserakan dimana-mana. Aku bahkan memasang musik kencang di kamarku. Entah tetangga merasa terganggu atau tidak, entahlah. Tapi sepertinya tidak ya, karna memang kamarku kedap suara. Untungnya begitu.

Lagu sedih berulang kali ku putar dengan judul lagu yang sama.

Aku melihat cermin di kamarku, ya ada seseorang yang sangat sedih disana. Bayangan itu tampak diselimuti rasa duka yang sangat mendalam. Seorang wanita tidak menghargai dirinya. Wanitanya tampak baik-baik saja setelah menyakiti. Apa yang dipikirkan wanita itu? Apakah dia tidak menyadari bahwa telah menyakiti hati seseorang yang selama ini tulus padanya?

Salah seorang teman baikku mengatakan bahwa tidak seharusnya aku berduka seperti ini. Aku cuma punya hati. Aku hanya ingin jujur pada diriku sendiri. Kalau aku bersedih, aku akan menangis. Dan kalau aku memang bahagia, aku pasti tersenyum dan tertawa.

Walau sebenarnya mungkin apa yang dikatakan oleh teman baikku itu benar. Padahal aku bisa mencari wanita lainnya. Berkenalan dengan wanita lainnya. Membuka diri untuk wanita lainnya, karna pasti ada salah seorang wanita yang akan menggubrisku.

Aku ambil handukku, lalu aku mandi. Biar aku merasa segar, dan hari ini aku menikmati menu yang aku pesan. Makanan dan minuman favoritku. Tak akan kubiarkan diriku larut dalam kesendirian dan kesepian terlalu lama.

Kali ini aku memandang dunia lebih luas lagi. Kan aku patah hati bukan baru sekali saja. Harusnya aku sudah terlatih untuk persoalan seperti ini. Begitu ucapku sambil menguatkan diriku.

Pencarian cinta dimulai lagi. Kali ini ilmuku sudah bertambah, pikirku begitu. Kali ini lebih selektif. Kalau begitu mari mencari-cari. Ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan. Kalau patah hati lagi, artinya bertambah dewasa perihal percintaan.

Ikuti tulisan menarik Acha Hallatu lainnya di sini.