Mungkin jalan ceritanya udah berakhir. Sampai disini kita diizinkan mengukir cerita bersama. Selamanya akan ku kenang.
Tak akan pernah aku melupakan segala yang indah yang pernah terjadi di antara kita. Sebuah awalan yang manis. Seorang pengecut yang berani menerobos gerbang cintamu itu.
Bukan hal yang mudah bagiku untuk mendekatimu di awal itu. Aku berperang melawan diriku yang sangat penakut ini.
Penuh trauma dan luka. Ku pikir kehadiranmu akan menjadi penawar. Ternyata racun yang mematikan. Semakin aku percaya bahwa tidak ada wanita yang baik.
Tidak mudah bagiku melupakanmu. Apalagi semua yang pernah terjadi di antara kita. Masih ingin aku pertanyakan semuanya. Tapi aku tahu, kau pasti akan membela diri lagi dan lagi. Mungkin karna profesimu pengacara, jadi itu keahlianmu.
Aku adalah salah satu orang yang mendoakan kebaikan untukmu. Semoga dijauhkan dari semua yang terburuk. Apapun yang telah kau tabur, semoga hanya kebaikan yang kau tuai. Meski tak bisa disangkal, bahwa keburukan juga pasti menghampiri.
Semoga karma tak ada untukmu.
Aku disini setengah mati akan berusaha melupakanmu. Segalanya akan ku kubur. Walau pernah sesakit itu, senyumku tak akan pernah luntur. Aku berjanji. Senyumku tak akan luntur.
Karna sebelumnya aku pun pernah disakiti lebih sakit dari ini, aku masih tetap baik-baik saja. Jadi tidak apa-apa. Semakin dewasa, semakin kuat. Semoga tahan banting diriku terus.
Jaga dirimu.
Kelak bertemu dengan orang baru, semoga dia orang baik.
Hatiku patah untuk kesekian kalinya. Aku hanya ingin merayakan patah hatiku. Menuliskan semua rasa sakitnya. Duka itu mengalir deras di setiap tulisanku.
Sampai akhirnya aku terbiasa dan lukanya mulai mengering.
Aku sedang menghitung berapa banyak luka yang sekarang aku miliki. Dimana saja letaknya, sedang aku perhatikan. Dan aku mengingat jelas alasan masing luka-luka ini bisa tercipta.
Terimakasih...
Ku tulis dari kotaku. Untuk seseorang yang tinggal di ibukota negara tempat tinggalnya, yang berbeda negara denganku.
Ikuti tulisan menarik Acha Hallatu lainnya di sini.
