x

Pojok Baca Karya Tulis Danarto\xd

Iklan

Muqorrobin Prasetya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 27 Oktober 2023

Minggu, 29 Oktober 2023 08:59 WIB

Pekan Kebudayaan Nasional 2023: Meninjau Sebuah Karya Tulis Danarto

Danarto merupakan salah satu sastrawan terkemuka di Indonesia, karyanya seringkali diakui oleh banyak orang mengandung makna dan filosofis yang mendalam tentang eksistensi manusia

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ciputat (23/10/2023) - Seperti yang kita ketahui, pekan kebudayaan nasional merupakan suatu rangkaian acara mengenai budaya-budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, yang bertujuan untuk mengenalkan dan mempromosikan kekayaan budaya kepada generasi selanjutnya. Untuk saat ini terdapat 40 titik ruang tamu pekan kebudayaan nasional yang tersebar di kota-kota besar, seperti ibu kota Jakarta, Tangerang, Bogor, Bekasi, dan Kepulauan Seribu dan berlangsung pada tanggal 20-29 Oktober 2023.

Melalui Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia (PBSI), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi salah satu penyelenggara acara pekan kebudayaan nasional ini, yang dimulai dari tanggal 20-28 Oktober 2023 dengan beberapa agenda kegiatan yang sangat menarik. Salah satu diantara banyaknya serangkaian kegiatan tersebut adalah workshop inventarisasi pojok baca Danarto, yaitu dengan memajang beberapa karya tulis milik sastrawan ternama tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Danarto merupakan salah satu sastrawan Indonesia yang lahir di Sragen pada 16 Mei 1942 dan tutup usia pada 11 Januari 2018. Beliau terkenal dengan karya sastra dan puisinya yang memiliki makna serta filosofis yang mendalam tentang eksistensi manusia. Beberapa dari karyanya yang menarik untuk dibaca adalah sebuah novel yang berjudul Bel Geduwel Beh, yang menceritakan sebuah kisah penderitaan dan perjuangan buruh pabrik pada masa lampau.

Secara keseluruhan, novel tersebut mengisahkan tentang kehidupan sekelompok buruh pabrik produksi bel untuk perusahaan besar. Mereka bekerja dengan pekerjaan yang keras dan suit sehingga sering kali terjadi kecelakan, ditambah dengan peraturan pabrik yang ketat membuat mereka semakin menderita. Beberapa tokoh dalam novel ini diceritakan berjuang demi menciptakan kondisi lingkungan kerja yang nyaman dan stabil, menyuarakan hak-hak mereka, serta menghapadi berbagai macam ketidakadilan dalam kehidupan yang mereka jalani. 

Novel ini mengingatkan akan suatu lakon dalam dunia pewayangan dengan judul atau lakon Bel Geduwel Beh, yang menceritakan tentang sebuah kerajaan tidak tentram, dimana terjadi huru-hara dimana-mana dan rajanya semena-mena terhadap rakyatnya, lalu datanglah seorang protagonis yang ingin mengubah kelakuan raja tersebut dengan cara menyadarkannya dan bersama-sama membangun sebuah negara yang gemah ripah. 

Terlepas dari semua itu, masih banyak karya-karya Danarto yang memiliki suatu makna filosofis dan refleksi yang mendalam terkait eksistensi manusia. Pencapaiannya dapat dikatakan menggegerkan dunia sastra Indonesia pada masa itu, dimana membuatnya menjadi salah satu sastrawan ternama di Indonesia. Karena meskipun beliau telah tutup usia, namun karya-karyanya akan tetap dikenang dan menjadi motivasi, serta inspirasi penulis-penulis muda.

Ikuti tulisan menarik Muqorrobin Prasetya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB