Pada akhirnya semesta
membuat anak manusia kastawa
yang saling mengaitkan karantala;
mesra dan penuh canda.
Akhirnya penyair taksa
simpulkan sebuah seloka
bahwa apabila dua kepala sedang jatuh cinta
maka semesta pun tak bisa menaruh dogma
yang berujung pada memisahkan mereka berdua;
sebab sudah satu jiwa.
Sudah itu saja.
(2022)
Ikuti tulisan menarik Gilang Ramadhan lainnya di sini.