Coba perhatikan kiri atas dua lukisan tersebut! Lukisan tersebut adalah Isleworth Mona Lisa lukisan cat minyak Lisa del Giocondo yang, tentu saja, merupakan subjek potret Mona Lisa yang ikonik karya Leonardo da Vinci. Namun, siapa yang melukis Lisa yang kurang dikenal ini?
Tergantung siapa yang Anda tanyakan. Selama lebih dari satu abad, sejumlah kritikus seni, galeri seni, dan kurator seni lukis lainnya berpendapat bahwa Mona Lisa Isleworth juga merupakan hasil karya Leonardo, mendahului mahakarya Renaisans (di kanan atas) yang diselesaikannya pada 1503.
Mengutip dari laman boingboing.net, Isleworth Mona Lisa saat ini dipamerkan di Turin, tempat Yayasan Mona Lisa di Zurich mempromosikannya sebagai "versi awal dari lukisannya yang paling terkenal." Di The Guardian, Jonathan Jones, penulis A History of the Renaissance, menyebutnya omong kosong.
“Bagi saya, tidak terbayangkan bahwa seniman yang paling halus, jeli dan sabar tanpa henti akan menghasilkan gambar wajah manusia yang buruk dan tidak bersemangat,” komentar Jones.
Leonardo telah membuat banyak potret wanita bahkan sebelum ia memulai Mona Lisa. Dalam setiap potretnya ia menciptakan kehadiran batin yang menghantui: kemurungan pucat dari Ginevra de' Benci: energi yang dimiliki oleh Cecilia Gallerani.
Sebaliknya, Mona Lisa yang disebut sebagai Isleworth, sama sekali tidak memiliki kepribadian. Senyumannya terlihat konyol dan kaku, tidak seperti senyuman Mona Lisa yang sesungguhnya yang telah dipelajari secara mendalam, yang mencerminkan pembedahan anatomi otot-otot wajah manusia oleh Leonardo, sampai ke bibir.
Bahkan bentuk wajah Mona Lisa ini terlihat salah - bukan hanya karena berbeda dari lukisan Louvre, tetapi karena tidak memiliki proporsi klasik atau realitas yang nyata seperti yang diinginkan oleh para seniman Renaisans. Apakah lukisan ini sudah diberi tanggal karbon? Lukisan ini terlihat seperti wajah modern, meskipun mungkin ini adalah salinan yang dibuat antara tahun 1500-an dan 1700-an, yang konon telah sampai ke Inggris.
“Tapi itu adalah salinan yang buruk. Atau memang sengaja dipalsukan,” ujar Jones. ***
Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.
