x

Foto ilustrasi capres 2024

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Rabu, 13 Desember 2023 20:32 WIB

Hilirisasi Aspal Buton, Langkah Kecil untuk Perubahan Besar Indonesia

Indonesia sekarang masih dijajah secara ekonomi oleh produk-produk impor. Buktinya aspal impor telah menjajah aspal Buton selama 45 tahun. Apakah kita tinggal diam saja, pak Anies dan pak Ganjar?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Debat presiden pertama baru saja berakhir. Pemilihan Umum 2024 semakin ramai, dan menarik. Suasana semakin hangat, menggemaskan, dan memancing emosi. Tetapi apa kesimpulan dari hasil debat presiden ini? Kelihatannya masing-masing paslon masih mengusung misi dan visinya sendiri, yang sudah banyak diketahui oleh rakyat. Jadi sejatinya, tidak ada sesuatu kejutan baru yang telah terjadi di dalam perdebatan presiden tersebut. Semuanya masih sesuai dengan ekspektasi masyarakat. Paslon nomor urut 1, Anies – Muhaimin, mengusung ikon: “Perubahan”. Paslon nomor urut 2, Prabowo – Gibran, mengusung ikon: “Keberlanjutan”, Dan Paslon nomor urut 3, mengusung ikon: “Keberlanjutan dan Perubahan”. Dengan demikian warna dari masing-masing paslon sudah tampak sangat jelas. Sehingga sekarang tinggal rakyat yang harus berani menilai dan menentukan sendiri, warna apa yang akan dipilihya.

Hilirisasi aspal Buton, sebuah langkah kecil untuk perubahan besar Indonesia. Ini adalah sebuah keniscayaan yang seharusnya menjadi perhatian besar dan menjadi alarm bagi para capres dan cawapres pemilu 2024. Dari pernyataan ini, kelihatannya hanya paslon nomor urut 1, dan paslon urut 3 yang sependapat dengan pemikiran ini. Memang sejatinya perubahan itu adalah sesuatu yang pasti dan tidak dapat dipungkiri lagi. Perubahan adalah kebenaran hakiki, dan tidak mungkin dapat dihindari. Perubahan adalah proses yang wajar dan alamiah, sehingga segala sesuatu yang ada di dunia pasti akan selalu berubah.

Sejatinya, capres dan cawapres nomor urut 1 dan 3 harus mendukung gagasan: “Hilirisasi aspal Buton, langkah kecil untuk perubahan besar Indonesia” ini. Apa yang dimaksud dengan langkah kecil? Dan apa yang dimaksud dengan perubahan besar Indonesia? Mengapa selama ini kata-kata “hilirisasi aspal Buton” menjadi sangat asing terdengar di telinga para capres dan cawapres 2024? Kelihatannya sepertinya mereka belum pernah mendengarnya sama sekali. Tampaknya masalah hilirisasi aspal Buton yang telah terpuruk selama 1 abad telah luput dari pantauan dan radar para capres dan cawapres 2024. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cita-cita rakyat Indonesia sebagai sebuah negara yang telah merdeka adalah keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran. Hal ini sudah jelas dan dapat dipahami dengan baik. Jadi perubahan besar yang dimaksud disini adalah perubahan dari Indonesia yang belum adil, sejahtera, dan makmur, menjadi Indonesia yang sudah adil, sejahtera, dan makmur. Bagaimana caranya? Seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwa Indonesia sudah merdeka selama 78 tahun. Tetapi mirisnya, sampai saat ini, Indonesia masih belum adil, sejahtera, dan makmur. Lalu dimana letak kesalahan dari pemimpin-pemimpin bangsa kita selama ini?

Kesalahan utamanya adalah karena Indonesia sampai detik ini masih dijajah secara ekonomi oleh produk-produk impor. Indonesia lebih suka produk-produk impor daripada mau memanfaat sumber daya alam, dan sumber daya manusianya sendiri. Contoh yang paling jelas dan berada di depan mata kita adalah Indonesia telah mengimpor aspal selama 45 tahun. Mengapa Indonesia tidak mau memanfaatkan aspal Buton untuk mensubstitusi aspal impor? Mengapa Indonesia tidak mau berubah? Padahal deposit aspal alam di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, jumlahnya sangat melimpah. Apakah ini merupakan sebuah bentuk penjajahan, penghianatan, dan kejahatan ekonomi? Mengapa selama ini kita selalu diam saja?

Jawaban dari permasalahan Indonesia sudah sangat kecanduan dengan produk-produk impor adalah dengan mewujudkan hilirisasi aspal Buton. Untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton adalah sangat mudah dan sederhana. Teknologi dan dana yang dibutuhkan tidak serumit dan sebesar untuk mewujudkan hilirisasi-hilisasi mineral lainnya. Teknologinya standar, dan bukan teknologi yang canggih. Dana yang dibutuhkan juga sangat minimal, dengan keuntungan yang maksimal. Jadi, seyogyanya para capres dan cawapres 2024 wajib tahu, bahwa untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton itu adalah semudah membalikkan telapak tangan. Inilah yang disebut sebagai “langkah kecil”, karena sangat mudah sekali dilaksanakan.

Pertanyaannya adalah kalau sejatinya, mewujudkan hilirisasi aspal Buton itu adalah sangat mudah dan sederhana, mengapa tidak dilaksanakan sejak dulu kala? Seharusnya yang menjawab pertanyaan rakyat ini adalah pak Jokowi, pak Luhut, atau pak Eric. Karena di dalam era 2 periode pemerintahan pak Jokowi, pak Jokowi sudah pernah menginstruksikan kepada semua jajaran kementerian-kementerian terkait untuk mensubstitusi aspal impor dengan aspal Buton. Tetapi hasilnya nihil. Oleh karena itu, sekarang mari kita lupakan saja peristiwa yang sudah terjadi di masa lalu. Sekarang kita wajib fokus saja kepada paslon urut 1 dan 3, siapakah di antara mereka yang akan terpilih menjadi presiden dan wakil presiden periode 2024 – 2029? Sehingga dengan demikian, mereka akan mau mewujudkan hilirisasi aspal Buton.

Mungkin masih banyak yang masih belum percaya, bagaimana mungkin langkah kecil hilirisasi aspal Buton akan bisa merubah Indonesia menjadi negara yang adil, sejahtera, dan makmur? Aspal Buton adalah simbol dari keterpurukan Indonesia akibat dari penjajahan ekonomi aspal impor. Apabila aspal Buton sudah mampu mensubstitusi aspal impor, hal ini berarti Indonesia sudah berhasil mengalahkan dan mengusir para penjajah ekonomi aspal impor dari bumi Indonesia. Dan hal ini juga menjadi bukti nyata, apabila aspal Buton sudah mampu mensubstitusi aspal impor, maka berarti produk-produk lokal lainnya harus mampu juga untuk mensubstitusi produk-produk impor. Inilah yang disebutkan sebagai multiplier effect dari hilirisasi aspal Buton. Dampaknya terhadap kebangkitan, percepatan, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat signifikan. Yakinlah!

Hilirisasi aspal Buton, langkah kecil untuk perubahan besar Indonesia. Bukan untuk diperdebatkan. Tetapi gagasan ini untuk segera diwujudkan oleh presiden dan wakil presiden baru periode 2024 – 2029. Terwujudnya hilirisasi aspal Buton berarti runtuhnya penjajahan ekonomi aspal impor. Dan dengan runtuhnya penjajahan ekonomi produk-produk impor, maka berarti Indonesia akan merdeka untuk yang kedua kalinya setelah tanggal 17 Agustus 1945. Indonesia akan menjadi Tuan Rumah di negeri sendiri. Inilah perubahan besar Indonesia.

Marilah kita merenung bersama, apa yang telah tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945: “Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.

Indonesia sekarang masih dijajah secara ekonomi oleh produk-produk impor. Buktinya aspal impor telah menjajah aspal Buton selama 45 tahun. Apakah kita tinggal diam saja, pak Anies dan pak Ganjar?

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB