Sebelum kepergiannya, Hiba Abu Nada menulis dua puisi berikut. Dikutip dari laman arablit.org, puisi pertama berjudul Tak Sekedar Melintasi. Sedangkan puisi kedua yang bertajuk Aku Memberimu Perlindungan tayang pada laman media daring proteanmag.com.
Heba Abu Nada, yang juga novelis dan pendidik, merupakan tokoh yang dicintai dalam komunitas sastra Palestina dan penulis novel Oxygen is Not for the Dead. Pada 8 Oktober 2023, Abu Nada mengunggah di akun X, sebagai berikut.
Malam di Gaza gelap tanpa cahaya roket, sunyi tanpa suara bom, menakutkan tanpa kenyamanan doa, hitam tanpa cahaya para syuhada. Selamat malam, Gaza.
Abu Nada mengenyam pendidikan di Universitas Islam, Gaza, tempat ia dianugerahi gelar sarjana biokimia. Ia kemudian meraih gelar master di bidang nutrisi klinis dari Universitas Al-Azhar, Gaza. Pada tahun 2017, Abu Nada memenangkan Penghargaan Sharjah untuk Kreativitas Arab untuk Oxygen is Not for the Dead.
Puisi “Tak Sekedar Melintasi” ditulis 10 hari pada tanggal 10 Oktober 2023, sebelum ia berpulang pada 20 Oktober 2023.
Menurut catatan proteanmag.com, puisi yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris berjudul “ I Grant You Refuge” adalah salah satu karya terakhirnya. Puisi yang aslinya ditulis dalam Bahasa Arab ini awalnya diterjemahkan ke Bahasa Ingris oleh Huda Fakhreddine, Profesor Sastra Arab di Universitas Pennsylvania, penulis, penerjemah, dan penulis beberapa buku ilmiah.
Untuk mengenang kepergian Hiba Abu Nada, dua puisi dari Bahasa Inggris ini diterjemahkan oleh Slamet Samsoerizal dalam Bahasa Indonesia. (artikel terkait: https://www.indonesiana.id/read/170043/para-penyair-dan-penulis-yang-gugur-di-gaza)
Berikut kedua puisi monumental karya Hiba Abu Nada.
Tak Sekedar Melintasi
Kemarin, seorang bintang berkata
kepada cahaya kecil di hatiku,
Kami bukan hanya sementara
lewat.
Jangan mati. Di bawah cahaya ini
beberapa pengembara pergi
berjalan.
Anda pertama kali diciptakan karena cinta,
jadi jangan bawa apa-apa selain cinta.
kepada mereka yang gemetar.
Suatu hari, semua kebun bertunas
dari nama kami, dari apa yang tersisa
dari kerinduan hati.
Dan sejak usia itu, bahasa kuno ini
telah mengajari kita bagaimana menyembuhkan orang lain
dengan kerinduan kita,
bagaimana menjadi aroma surgawi
untuk mengendurkan paru-paru mereka yang tegang: sebuah desahan selamat datang,
napas yang terengah-engah dari oksigen.
Dengan lembut, kami melewati luka,
seperti kain kasa yang disengaja, sedikit kelegaan,
aspirin.
O cahaya kecil dalam diriku, jangan mati,
bahkan jika semua galaksi di dunia
mendekat.
O cahaya kecil dalam diriku, katakanlah:
Masuklah ke dalam hatiku dengan damai.
Kalian semua, masuklah!
Aku Memberimu Perlindungan
1.
Aku memberimu perlindungan
dalam doa dan permohonan.
Aku memberkati lingkungan dan menara
untuk menjaga mereka
dari roket
dari saat ini
itu adalah perintah seorang jenderal
sampai menjadi
serangan.
Aku memberikan perlindungan kepadamu dan kepada anak-anak kecil,
anak-anak kecil yang
mengubah arah roket
sebelum mendarat
dengan senyum mereka.
2.
Aku memberimu dan anak-anak kecil tempat berlindung,
anak-anak kecil sekarang tertidur seperti anak ayam di sarang.
Mereka tidak berjalan dalam tidurnya menuju mimpi.
Mereka tahu bahwa kematian mengintai di luar rumah.
Air mata ibu mereka sekarang menjadi merpati
mengikuti mereka, tertinggal di belakang
setiap peti mati.
3.
Aku memberikan perlindungan kepada ayah,
ayah dari anak-anak kecil yang menjaga rumah tetap tegak
ketika rumah itu miring setelah bom.
Dia memohon pada saat kematian:
"Kasihanilah aku. Beri aku waktu sebentar.
Demi mereka, saya telah belajar untuk mencintai hidup saya.
Berikan mereka kematian
seindah mereka."
4.
Aku memberimu perlindungan
dari luka dan kematian,
berlindung dalam kemuliaan pengepungan kami,
di sini, di dalam perut ikan paus.
Jalan-jalan kami meninggikan Allah dengan setiap bom.
Mereka berdoa untuk masjid-masjid dan rumah-rumah.
Dan setiap kali pemboman dimulai di Utara,
doa kita naik di Selatan.
5.
Aku memberimu perlindungan
dari rasa sakit dan penderitaan.
Dengan kata-kata dari kitab suci
Aku melindungi jeruk dari sengatan fosfor
dan bayangan awan dari kabut asap.
Aku memberimu perlindungan dengan mengetahui
bahwa debu akan bersih,
dan mereka yang jatuh cinta dan mati bersama
suatu hari nanti akan tertawa.
Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.