Ada lima zaman dunia yang berputar
Sebab tiga sifat alam yang mencengkram
Yakni kebaikan, nafsu dan kegelapan
Zaman pertama yakni Zaman Emas
Dimana moralitas manusia begitu sempurna
Meditasi merenungi keesaan Tuhan hal utama
Dimana dunia menyediakan penghidupan segala
Penuh keberlimpahan bagai surga penuh kenikmatan
Tanpa harus bekerja keras, manusia pun sejahtera dan damai
Zaman kedua yakni Zaman Perak
Dimana moralitas manusia merosot seperempatnya
Ilmu pengetahuan dijunjung tinggi umat manusia
Dimana penggunaan ilmu pengetahuan dan kemajuan akal
Meneguhkan peradaban yang penuh keberlimpahan
Kerajaan-kerajaan mulai nampak berkuasa di atas dunia
Zaman ketiga yakni Zaman Perunggu
Dimana moralitas manusia merosot setengahnya
Ritual keagamaan dipuja sebagai kemuliaan
Dimana upacara keagamaan melimpahkan isi bumi
Namun hati manusia mulai mendua dengan kejahatan
Antara memuaskan hati sendiri atau taat kepada Tuhan
Zaman keempat yakni Zaman Besi
Dimana moralitas manusia merosot tersisa seperempatnya
Pengucapan nama suci Tuhan memurnikan kesadaran
Namun kebendaaan dan kedudukan menjadi rebutan
Angka angka yang diistimewakan adalah pondasi kehidupan
Manusia wajib bekerja keras agar dapat menikmati kehidupan
Zaman kelima yakni Zaman Cinta dan Kehebatan
Dimana moralitas kembali naik kepada kesempurnaan
Yang paling bermanfaat hidupnya ialah yang paling mulia
Kecerdasan budi, akal, dan garizah beresonasi kuat menjagad
Perpaduan sempurna dari kelebihan empat zaman sebelumnya
Kesempatan untuk berpulang pada-Nya makin kuat dirasakan
Sama halnya dengan kecerdasan manusia
Kecerdasan inderawi untuk berhitung dan mengeksekusi peluang
Kecerdasan berfikir untuk berdaya kritis, analitis dan mampu bekerja
Kecerdasan naluri untuk daya mempertahankan hidup dan religiusitas
Kecerdasan intuisi untuk penguasaan ilmu, inovasi dan kreativitas
Kecerdasan hati untuk berbuat kebaikan dan meneguhkan keimanan
Baik 5 zaman dan 5 kecerdasan diatas melambangkan potensi luhur manusia
Maka renungkanlah, kehidupan dunia ini amatlah luas untuk dijelajah
Cimahi, 2 Februari 2024.
Ikuti tulisan menarik Indrian Safka Fauzi (Aa Rian) lainnya di sini.