x

Buku De Human Corporis Fabrica Libri Septem edisi kedua terbit 1555

Iklan

Slamet Samsoerizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Maret 2022

Minggu, 11 Februari 2024 09:48 WIB

Buku Anatomi Kuno Karya De Humani Corporis Fabrica Libri Septem Dilelang $2,2 Juta

Buku karya ahli anatomi Renaisans, Andreas Vesalius, ini semula dibandrol dengan harga $14.000. Eh, akhirnya laku dilelang senilai $2,2 Juta. Siapa pembelinya? Apa isi buku yang ditulis pada 1555 ini?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Salinan edisi kedua dari teks klasik Vesalius ini memiliki anotasi untuk edisi ketiga yang tidak pernah terwujud. Edisi kedua yang langka dari buku teks klasik tentang bentuk manusia karya ahli anatomi Renaisans, Andreas Vesalius, baru-baru ini melonjak melampaui perkiraan harga tertinggi $1,2 juta dan terjual dengan harga $2,2 juta dalam sebuah penjualan buku dan manuskrip secara daring atau online di Christie's. Seorang pensiunan dokter asal Kanada telah membeli buku tersebut di pelelangan dengan harga hanya 14.000 dolar pada tahun 2007.

Buku berjudul De humani corporis fabrica libri septem, atau On the Fabric of the Human Body in Seven Books, yang oleh balai lelang disebut sebagai "atlas anatomi terbesar pada masa Renaisans dan mahakarya ilmu kedokteran, pedagogi, dan desain tipografi" dicetak pada tahun 1555. Atlas ini terjual kepada Komunitas Flemish, Departemen Kebudayaan, bersama dengan universitas KU Leuven. Kebetulan penulisnya dididik di universitas yang sama.

Mengutip dari laman news.artnet.com, edisi kedua diperluas hampir 160 halaman dari edisi pertama, dicetak pada tahun 1543. Tidak puas dengan hasil yang telah dicapai, Vesalius melakukan koreksi terhadap edisi pertama, memasukkan informasi baru dari pembedahan mayat, dan menjawab kritik-kritik terhadap edisi pertama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salinan ini ditandai oleh penulisnya dengan catatan-catatan yang mengarah pada edisi ketiga, yang tidak pernah terwujud. Buku Vesalius yang berpengaruh ini merupakan respons terhadap dokter-filsuf Galen dari Pergamon, yang teori-teorinya telah menguasai dunia sejak kematiannya pada tahun 216. Dari pengalaman membedah mayat, Vesalius mampu mengidentifikasi kesalahan dalam teks Galen, yang kemudian ia perbaiki dengan penuh semangat dalam bukunya sendiri.

Vesalius mengawasi setiap aspek desain buku ini, termasuk tata letak, ilustrasi, dan tipografi. Hal yang menjadi catatan khusus adalah manusia berotot.  Empat belas penggambaran bentuk manusia dalam cukilan kayu yang memperlihatkan otot-otot, yang sangat mudah dikenali dan sering kali mengingatkan kita pada pose-pose lukisan Renaisans, seperti yang dituliskan oleh rumah tersebut dalam sebuah esai. Identitas sang seniman masih menjadi bahan perdebatan.

"Meskipun Vesalius mendorong penyelidikan manusia melalui pengamatan langsung melalui pembedahan," kata Rhiannon Knol, seorang spesialis di departemen buku dan manuskrip Christie's, "tidak praktis bagi setiap dokter untuk dapat melakukan pembedahan pada tubuh manusia, sehingga buku ini sering digunakan sebagai pengganti pembedahan." ***

Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler