x

Aspal. Ilustrasi Pembangunan Jalan

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Jumat, 15 Maret 2024 11:01 WIB

Berapa Besar Potensi Aspal Buton untuk Mensubtitusi Aspal Impor?

Mungkin pemerintah yang baik harus mampu melihat dengan mata dan hati, bahwa besar peluang bisnis dari potensi aspal Buton bukan hanya pada saat ini saja, tetapi juga untuk 100 tahun kemudian, dan seterusnya. Dan bukan hanya di Pulau Buton, Indonesia saja. Tetapi juga di seluruh dunia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Indonesia sudah mengimpor aspal selama 45 tahun. Pada saat ini Indonesia mengimpor aspal sebesar 1,5 juta ton per tahun. Atau senilai kurang lebih Rp 20 triliun per tahun. Dan jumlah ini setiap tahunnya akan terus bertambah dengan berkembangnya pembangunan infrastruktur jalan-jalan yang pesat di seluruh wilayah Indonesia.

Indonesia memiliki sumber daya aspal alam yang terdapat di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Deposit aspal alam ini adalah yang terbesar di dunia. Apakah benar? Rakyat Indonesia, khususnya para generasi muda, masih banyak yang belum tahu dan mengenal apa itu aspal Buton. Berapakah besar potensi aspal Buton untuk mensubstitusi aspal impor yang jumlahnya 1,5 juta ton per tahun itu? Kalau potensinya sangat besar, mengapa pemerintah tidak mau memanfaatkan dan mengolah aspal Buton untuk mensubstitusi aspal impor? Ini adalah pertanyaan yang harus dijawab oleh Presiden baru periode 2024-2029.

Kelihatannya pemerintah tidak terlalu peduli dan tertarik dengan aspal Buton, karena potensi aspal Buton untuk mensubstitusi aspal impor masih diragukan. Mungkin pemerintah lebih suka dan tertarik untuk mengimpor aspal. Karena berapapun jumlah aspal yang dibutuhkan di dalam negeri, pasti akan dapat dipenuhi dari impor aspal. Jadi untuk apa pemerintah memikirkan dan bersusah payah untuk memanfaatkan dan mengolah aspal Buton untuk mensubstitusi aspal impor? Kalau sejatinya, pemerintah sendiri masih meragukan berapakah besar potensi aspal Buton yang sesungguhnya untuk mensubstitusi aspal impor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk menjawab keinginan tahu kita mengenai berapa besar potensi aspal Buton untuk mensubstitusi aspal impor ini, kebetulan penulis menemukan sebuah tulisan dari Bapak H. Nur Alam, SE, Msi, Mantan Gubernur Sulawesi Tenggara 2008-2013 dan 2013-2018, yang telah diterima oleh redaksi Gatenews pada tanggal 5 Juli 2021.

Mantan Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam, pernah mengatakan bahwa potensi aspal Buton terbesar di dunia dengan angka sebesar 3,8 milyar ton. Apabila diekstraksi akan menjadi aspal cair. Jumlah aspal cair itu mencapai 767 juta ton. Nilai ekonomi diperkirakan bisa mencapai Rp 2.301 triliun.

Data ini tidak jauh berbeda dengan apa yang telah disampaikan oleh pak Jokowi, ketika beliau datang berkunjung ke Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, pada tanggal 27 September 2022. Pak Jokowi menyebutkan jumlah deposit aspal alam di Pulau Buton adalah sebesar 662 juta ton. Dan kalau tiap tahunnya diproduksi sebesar 5 juta ton per tahun, maka deposit aspal alam ini baru akan habis dalam kurun waktu 130 tahun.

Data-data ini tentunya wajib dikonfirmasi dan divalidasi oleh pihak Kementerian ESDM. Tetapi seandainya saja data-data ini benar, maka nilai tambahnya untuk memakmuran dan menyejahterakan rakyat Indonesia adalah sangat signifikan. Dan apabila kita hitung nilai ekonomisnya di tahun 2024 sekarang ini, dimana harga aspal Buton ekstrasi sekarang adalah sebesar Rp 16.000 per kg, maka untuk jumlah deposit aspal alam sebesar 767 juta ton, nilai ekonomisnya adalah sebesar Rp 11,5 kuadriliun. Ini adalah nilai yang sangat luar biasa tinggi dan tidak bisa kita bayangkan sama sekali. Nilai ekonomisnya setiap tahun akan bertambah terus. Dengan demikian, untuk menjawab pertanyaan: “Berapakah besar potensi aspal Buton untuk mensubstitusi aspal impor?”, jawabannya adalah unlimited, atau tidak terbatas. Karena kita sendiri tidak mampu membayangkan alangkah betapa besarnya angka-angka tersebut, apabila hitung-hitungan ini akan benar-benar terwujud.

Orang mengatakan bahwa aspal Buton itu adalah “Harta Karun” yang berada di depan pelupuk mata kita. Tetapi mengapa selama 78 tahun Indonesia merdeka, negara tidak pernah hadir untuk aspal Buton?. Tidak ada salahnya kalau pemerintah memang tidak percaya dengan potensi aspal Buton yang sangat besar untuk mensubstitusi aspal impor. Tetapi sikap tidak percaya itu harus berdasarkan data dan fakta yang ilmiah dan berdasarkan survey yang akurat, serta yang dapat dipertanggung jawabkan di mata dunia.

Mengapa sebagian orang percaya bahwa potensi aspal Buton itu untuk mensubstitusi aspal impor adalah memang sangat besar. Dan sebagian orang tidak percaya. Maka untuk memastikannya keragu-raguan mengenai isu ini, pemerintah wajib hadir untuk aspal Buton. Antara lain dengan melakukan upaya-upaya konfirmasi dan validasi sehubungan dengan jumlah deposit aspal alam yang terbukti. Apakah benar sebesar yang pak Nur Alam pernah katakan?. Atau yang pak Jokowi pernah katakan? Atau lebih besar, atau lebih kecil? Itulah gunanya pemerintah hadir untuk aspal Buton. Karena apabila pemerintah sudah memiliki data-data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan profesional mengenai potensi aspal Buton untuk mensubstitusi aspal impor, maka akan sangat memudahkan bagi para Investor untuk membuat perhitungan dan keputusan ekonomis dan strategis untuk tujuan pengembangan industri aspal Buton dalam jangka panjang.

Mungkin tulisan ini dapat menggugah hati nurani pemerintah untuk lebih memperhatikan potensi yang sangat besar dari aspal Buton untuk mensubstitusi aspal impor. Dasarnya adalah secara perhitungan, nilainya ekonomis adalah sangat fantastis. Tentunya sangat menggiurkan bagi para Investor asing. Sudah banyak studi dan penelitian dari para ahli yang telah menunjukkan, apabila potensi aspal Buton ini akan dimanfaatkan dan diolah untuk mensubstitusi aspal impor, maka nilai tambah dan multiplier effect nya adalah sangat besar dan banyak sekali. Oleh karena itu diharapkan presiden baru periode 2024-2029 nanti akan  mampu melihat dengan mata dan hati mengenai potensi aspal Buton yang sangat besar untuk mensubstitusi aspal impor.

Sejatinya, ada satu hal yang sangat menakjubkan dari aspal Buton, karunia Allah SWT ini, yang masih belum mampu dilihat oleh mata dan hati pemerintah. Apakah itu? Jumlah deposit aspal Buton itu, katanya adalah yang terbesar di dunia. Tetapi apabila jumlah oil sands dan bitumen yang ada di seluruh dunia, semuanya disatukan dan dijumlahkan, dan dibandingkan dengan jumlah deposit aspal Buton atau bitumen Buton, maka jumlah bitumen Buton itu adalah sangat sedikit. Karena jumlah oil sands dan bitumen di seluruh dunia itu adalah sangat-sangat luar biasa banyaknya. Tetapi sebagian besar dari oil sands dan bitumen tersebut pada saat ini masih belum dapat dimanfaatkan dan diolah. Mengapa? Karena belum adanya Teknologi untuk mengolahnya secara ekonomis.

Oleh karena itu. apabila aspal Buton dapat dimanfaatkan dan diolah untuk mensubstitusi aspal impor secara ekonomis, maka sebagian besar oil sands dan bitumen yang berada di seluruh dunia ini akan dapat juga dimanfaatkan dan diolah menjadi aspal dan produk-produk industri lainnya. Mungkin pemerintah yang baik harus mampu melihat dengan mata dan hati, bahwa besar peluang bisnis dari potensi aspal Buton bukan hanya pada saat ini saja, tetapi juga untuk 100 tahun kemudian, dan seterusnya. Dan bukan hanya di Pulau Buton, Indonesia saja. Tetapi juga di seluruh dunia.

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu