Kamu suka nonton film? Zaman sekarang nonton film sudah sangat gampang bukan? Kamu bisa streaming di platform mana saja contohnya seperti, netflix, disney+, HBO GO, dll. Itu adalah perkembangan industri film akibat dari revolusi teknologi informasi. Bisa kita lihat proses produksi, distribusi, sampai pemasaran dari tahun lahirnya sinematografi, 28 Desember 1895 hingga saat ini mengalami perkembangan yang pesat karena teknologi informasi.

Namun, bersamaan dengan peluang yang hadir, hadir juga berbagai tantangan hukum dan kebijakan teknologi informasi di industri film yaitu Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Artikel ini akan membahas beberapa tantangan tersebut lalu bagaimana cara untuk mengatasinya.

Tantangan Utama

1. Pelanggaran Hak Cipta dan Pembajakan

Masalah ini yang umum terjadi di industri film karena mudahnya akses ke konten digital. Banyak situs ilegal yang menyediakan film film baru secara gratis atau menjual karya tersebut dengan harga murah, hal itu menyebabkan kerugian besar terhadap industri film. Penegakan hukum yang efektif dan kerjasama internasional menjadi kunci utama untuk masalah ini.

 2. Pencurian Informasi Rahasia 

Pencurian informasi rahasia seperti ide dan script ini bisa dikarenakan ada akses yang tidak sah di sistem komputer atau server yang menyimpan informasi rahasia tersebut. Pencurian informasi ini dapat merugikan finansial studio film dan juga pelanggaran hak cipta.

3. Pembagian Pendapatan Di Industri Film Digital

Banyak juga kasus tentang pembagian pendapatan yang tidak adil antara platform streaming dengan distribusi film atau bahkan karya tersebut langsung ditayangkan tanpa adanya izin dari pembuat film. Seperti di tahun 2020, film dokumenter pendek “Sejauh Kumelangkah” karya Ucu Agustin ditayangkan oleh program Belajar dari Rumah di TVRI tanpa seizin dan pengetahuan Ucu Agustin.

Penanggulangan Tantangan

1. Meningkatkan Hukum Kerjasama Internasional

Pelanggaran hak cipta dan pembajakan bisa terjadi dimana saja bahkan sampai luar negeri, maka itu penting untuk meningkatkan kerjasama internasional agar dapat memerangi pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual.

2. Keamanan Teknologi

Kita bisa memanfaatkan adanya kemajuan teknologi dengan menggunakan teknologi perlindungan seperti enkripsi data, watermark digital, atau tanda tangan elektronik untuk melindungi karya.

3. Peningkatan Edukasi

Penting juga untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya Hak Kekayaan Intelektual dan konsekuensi melanggarnya. Sosialisasi informasi melalui media sosial dapat membantu memahami pentingnya menghormati hak-hak pencipta dalam dunia digital.

Kesimpulan 

Industri film mengalami perkembangan pesat berkat revolusi teknologi informasi, tetapi juga dihadapkan pada berbagai tantangan hukum dan kebijakan, terutama dengan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Menanggulangi Tantangan utama seperti pelanggaran hak cipta, pencurian informasi rahasia, dan pembagian pendapatan yang tidak adil, diperlukan peningkatan hukum kerjasama internasional, penerapan keamanan teknologi, dan peningkatan edukasi tentang pentingnya menghormati Hak Kekayaan Intelektual.

Daftar Pustaka

Yuridika,  widya. (2022, June 1). Jurnal Hukum.

https://media.neliti.com/media/publications/549324-none-2f5dee85.pdf 

Wilda, S. (2022, September 3). Sejarah Perkembangan film pertama di dunia. Semilir. https://www.semilir.co/sejarah-perkembangan-film-ini-film-pertama-di-dunia/

Nuryadi Wijiharjono. Aspek hukum dan etika bisnis pada industri perfilman nasional. 2022. https://hal.science/hal-03657253/document 

Ikuti tulisan menarik Teesa Shahnaz T lainnya di sini.