x

Sumber gambar: Harvard University

Iklan

Suko Waspodo

... an ordinary man ...
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Minggu, 7 April 2024 06:54 WIB

Akar Evolusioner Musik

Mengapa musik menjadi bagian dari pengalaman manusia selama ribuan tahun? Para psikolog evolusioner berpendapat bahwa hal ini memberikan manfaat kelangsungan hidup yang signifikan bagi nenek moyang kita.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kita semua dilahirkan untuk bernyanyi.

Poin-Poin Penting

  • Musik memfasilitasi ikatan dan kohesi sosial dalam suku manusia prasejarah, sehingga memberikan keuntungan untuk bertahan hidup.
  • Kapasitas musik tertanam dalam biologi manusia melalui seleksi alam.
  • Ada wilayah otak tertentu yang dikhususkan untuk pemrosesan musik; bayi memiliki kecenderungan bawaan terhadap musik.
  • Hal di atas menunjukkan bahwa manusia mungkin secara neurologis cenderung untuk terlibat dengan musik.

Musik meresap di hampir setiap budaya manusia di bumi. Alat musik tertua yang ditemukan berasal dari 40 ribu tahun yang lalu pada Zaman Batu. Namun para ilmuwan percaya bahwa musik itu sendiri mungkin jauh lebih tua dari itu, dan berasal dari bahasa dalam komunikasi awal hominid. Mengapa musik menjadi bagian dari pengalaman manusia selama ribuan tahun? Para psikolog evolusioner berpendapat bahwa hal ini memberikan manfaat kelangsungan hidup yang signifikan bagi nenek moyang kita.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada zaman prasejarah, musik memfasilitasi ikatan sosial yang lebih erat antar anggota suku. Bernyanyi dan bermain drum bersama melepaskan zat kimia saraf seperti oksitosin, dopamin, dan endorfin, sehingga menimbulkan emosi positif yang memperkuat kohesi sosial. Hal ini memungkinkan kelompok-kelompok untuk bekerja sama dengan lebih baik dalam berburu, mencari makan, mengasuh anak, dan melindungi terhadap ancaman dari luar. Ritual musik juga membatasi identitas dan wilayah suku.

Musik awal kemungkinan besar juga membantu komunikasi. Ketukan drum yang berirama dan seruan vokal mengoordinasikan tindakan dan gerakan kelompok selama perburuan atau pertempuran. Bernyanyi sambil bekerja membuat pekerjaan tidak terlalu membosankan. Para ibu mungkin menyanyikan lagu pengantar tidur primitif untuk bayi preverbal sebagai bentuk awal komunikasi emosional.

Musik juga meningkatkan pertahanan. Anggota suku yang menabuh genderang dan membuat keributan di malam hari menandakan bahwa mereka waspada dan siap menghadapi serangan mendadak musuh. Penjaga malam muda bernyanyi untuk menunjukkan bahwa mereka terjaga dan waspada. Para penjaga yang menjaga batas wilayah menggunakan instrumen untuk memperkuat seruan peringatan dalam jarak yang lebih jauh.

Dengan semua cara ini, musik meningkatkan peluang kelangsungan hidup manusia dalam evolusi. Kelompok yang dapat membuat musik bersama – baik dengan ketukan drum yang sederhana atau melodi yang indah – lebih kohesif, komunikatif, kooperatif, dan defensif. Seleksi alam kemudian memasukkan kemampuan musik ke dalam biologi kita.

Untuk mendukung hal ini, para ilmuwan telah menemukan wilayah tertentu di otak yang dikhususkan untuk pemrosesan musik. Bayi memiliki kemampuan bawaan untuk mendeteksi pola musik dan membedakan nada. Bahkan pasien dengan demensia berat merespons secara emosional dan fisik terhadap lagu favorit masa kecil mereka ketika tidak ada hal lain yang memicu reaksi.

Tentu saja musik juga mendatangkan kegembiraan yang luar biasa bagi manusia. Perubahan neurokimia yang ditimbulkannya mencerahkan suasana hati dan menjalin hubungan sosial. Otak kita tampaknya terhubung sejak lahir untuk menghubungkan musik dengan emosi positif dan kebersamaan. Dengan cara ini pula, alam telah mengarahkan kita pada keterlibatan musik yang sangat penting bagi perkembangan awal manusia.

Jadi, lain kali Anda bersenandung dengan lagu yang menarik, ingatlah bahwa Anda sedang memanfaatkan warisan evolusi yang mencakup ribuan tahun! Musik adalah bagian dari apa yang membuat kita menjadi manusia yang unik. Nenek moyang kita di Zaman Batu bernyanyi dan menabuh genderang karena hal itu meningkatkan kelangsungan hidup. Kita terlibat dengan musik sekarang hanya karena kita dilahirkan untuk melakukannya.

***

Solo, Sabtu, 6 April 2024. 8:39 pm

Suko Waspodo

Ikuti tulisan menarik Suko Waspodo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB