x

Guru yang sedang mengajar di satuan pendidikan

Iklan

Erlangga Alam

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 Mei 2024

Rabu, 8 Mei 2024 09:23 WIB

Sistem Pendidikan Indonesia: antara Cita-cita dan Kenyataan

Permasalahan lain yang tak kalah penting adalah pembiayaan pendidikan yang belum merata. Biaya pendidikan yang tinggi menjadi beban bagi banyak keluarga, terutama bagi keluarga di daerah terpencil dan keluarga prasejahtera.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pendidikan adalah pilar utama kemajuan bangsa. Kualitas sumber daya manusia menjadi kunci daya saing di era globalisasi. Namun, ironisnya, sistem pendidikan di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai permasalahan yang menghambat pencapaian cita-cita bangsa. Salah satu kelemahan utama terletak pada sistem pengajaran yang masih berfokus pada hafalan dan teori, kurang menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan pemecahan masalah. Hal ini membuat peserta didik kurang siap menghadapi dunia kerja yang penuh dengan tantangan dan dinamika. Selain itu, proses belajar mengajar masih terkesan monoton dan kurang berpusat pada peserta didik. Guru masih menjadi aktor utama dalam pembelajaran, sedangkan peserta didik hanya sebagai penerima informasi. Hal ini menyebabkan peserta didik kurang termotivasi dan tidak dapat mengembangkan potensi mereka secara maksimal.

Permasalahan lain yang tak kalah penting adalah pembiayaan pendidikan yang belum merata. Biaya pendidikan yang tinggi menjadi beban bagi banyak keluarga, terutama bagi keluarga di daerah terpencil dan keluarga prasejahtera. Hal ini menyebabkan kesenjangan akses pendidikan yang lebar dan berakibat pada kualitas pendidikan yang timpang. Sarana dan prasarana pendidikan yang belum memadai juga menjadi hambatan bagi tercapainya pendidikan yang berkualitas. Banyak sekolah di daerah terpencil yang masih kekurangan ruang kelas, buku-buku pelajaran, dan peralatan belajar lainnya. Kondisi ini tentunya menghambat proses belajar mengajar dan membuat peserta didik tidak mendapatkan pendidikan yang maksimal.

Pemerintah memang telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mengatasi permasalahan pendidikan, seperti program wajib belajar 9 tahun, BOSDA, dan pembangunan infrastruktur pendidikan. Namun, implementasi kebijakan tersebut masih belum optimal dan belum mampu menyentuh seluruh pelosok negeri. Diperlukan komitmen dan upaya bersama dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pemerintah perlu mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk pendidikan, meningkatkan kualitas guru dan dosen, serta membangun sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Masyarakat juga perlu berperan aktif dalam mendukung pendidikan anak-anak, baik dengan memberikan pendidikan informal di rumah maupun dengan terlibat dalam kegiatan sekolah. Perguruan tinggi dan organisasi masyarakat sipil juga dapat berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada guru, serta membantu mengembangkan kurikulum dan metode pembelajaran yang lebih inovatif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan kerja keras dan sinergi dari semua pihak untuk mewujudkan sistem pendidikan yang berkualitas, adil, dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Hanya dengan pendidikan yang berkualitas, bangsa Indonesia dapat mencapai cita-citanya untuk menjadi bangsa yang maju dan sejahtera.

Beberapa solusi yang dapat diusulkan untuk mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia:

  • Meningkatkan kualitas guru dan dosen dengan memberikan pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan mereka.
  • Mengembangkan kurikulum dan metode pembelajaran yang inovatif yang berfokus pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan pemecahan masalah.
  • Memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera dan daerah terpencil, dengan memberikan bantuan pendidikan dan membangun sekolah-sekolah baru.
  • Memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan dengan membangun ruang kelas yang baru, menyediakan buku-buku pelajaran dan peralatan belajar yang memadai, serta meningkatkan kualitas infrastruktur sekolah.
  • Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung pendidikan anak-anak, baik dengan memberikan pendidikan informal di rumah maupun dengan terlibat dalam kegiatan sekolah.
  • Membangun kerjasama antara pemerintah, perguruan tinggi, dan organisasi masyarakat sipil untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Dengan menerapkan solusi-solusi tersebut, diharapkan sistem pendidikan di Indonesia dapat terus berkembang dan menghasilkan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing.

Daftar Pustaka

Agustin I. N. N. & Supriyono A. (2009). Permasalahan pendidikan di Indonesia [Educational problems in Indonesia]. Magistra, Vol 21, No 69 (2009): Magistra Edisi Juni, 15. http://journal.unwidha.ac.id/index.php/magistra/article/view/186

Lukman Hakim. (2016). Pemerataan akses pendidikan bagi rakyat sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(1), 53–64.

Megawanti, P. (2012). Permasalahan Pendidikan Dasar Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 2(3), 227–234.

Widyastuti, R. T. (2020). Dampak Pemberlakuan Sistem Zonasi Terhadap Mutu Sekolah Dan Peserta Didik. Edusaintek : Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi, 7(1), 11–19. https://doi.org/10.47668/edusaintek.v7i1.46

Ikuti tulisan menarik Erlangga Alam lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler