Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah A.R Fachruddin
Ragam Bahasa Indonesia, Fungsi Kata Baku, dan Pengertian Laras Bahasa
Kamis, 24 Oktober 2024 06:41 WIB
Ragam Bahasa Indonesia, Fungsi Kata Baku, dan Pengertian Laras Bahasa
Pengertian Ragam Bahasa Indonesia
Ragam Bahasa adalah berbahasa dengan beragam jenis. Menurut Bachman, Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Menurut Waridah (2015) ragam bahasa adalah wujud dari pemakaian bahasa yang berbeda-beda oleh penutur karena adanya faktor-faktor tertentu.
Pada umumnya, pemakaian bahasa Indonesia digolongkan menjadi dua jenis yaitu baku dan tidak baku. Seperti halnya ketika kita berada dalam situasi resmi maka kita akan menggunakan bahasa baku. Sedangkan, apabila di tengah pasar atau di rumah sendiri maka kita tidak harus menggunakan bahasa baku.
Namun, penggolongan di atas tidak dapat mewakili dari keseluruhan bahasa. Seperti contoh apabila ditinjau dari media atau sarananya, ragam bahasa terdiri dari :
- Ragam bahasa lisan
- Ragam bahasa tulisan
Ragam bahasa lisan merupakan bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap dengan fonem sebagai unsur. Sedangkan, ragam bahasa tulisan merupakan bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan tulisan atau rangkaian huruf sebagai unsurnya.
Menurut Chaer dan Agustina (2004), ragam atau variasi bahasa diklasifikasikan menjadi beberapa kriteria, yaitu: ragam bahasa dari segi penutur, ragam bahasa dari segi pemakaiannya, ragam bahasa dari segi keformalan, dan ragam bahasa dari segi sarana, Berikut penjelasan jenis-jenis ragam bahasa adalah:
- Ragam bahasa dari segi penutur
Berdasarkan segi penuturnya, ragam bahasa dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
- Idiolek, merupakan ragam bahasa yang bersifat perorangan. Ragam bahasa ini berkenaan dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa, susunan kalimat, dan sebagainya. Hal yang dominan dari idiolek adalah warna dari suara, melalui warna suara itu kita akan lebih mudah mengenali seseorang walau hanya dengan mendengar suaranya saja.
- Dialek, merupakan ragam bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada satu tempat, wilayah, atau area tertentu. Dialek didasarkan pada wilayah atau area tempat tinggal si penutur, oleh karena itu dialek juga lazim disebut sebagai dialek areal, dialek regional, atau dialek geografi.
- Kronolek, merupakan ragam bahasa yang digunakan oleh kelompok sosial pada masa tertentu. Dalam hal ini perbedaan ragam bahasa yang terlihat terletak pada segi lafal, ejaan, morfologi, maupun sintaksis. Variasi bahasa ini disebut juga dialek temporal. Contoh dari variasi bahasa ini ialah variasi bahasa yang digunakan pada tahun tiga puluhan, tahun lima puluhan dan masa kini. Sehingga dapat dikatakan variasi bahasa ini digunakan berdasarkan zaman yang berbeda.
- Dialek Sosial atau Sosiolek, merupakan ragam bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Pada sosiolek ini, ragam bahasa berhubungan langsung dengan pribadi penuturnya yakni usia, pendidikan, seks, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, dan sebagainya.
B. Ragam bahasa dari segi pemakaian
Ragam bahasa dari segi pemakaian disesuaikan dengan bidang penggunaan, gaya atau tingkat keformalan, dan sarana penggunaan. Ragam bahasa dari segi pemakaian ini digunakan berdasarkan bidangnya seperti pada bidang sastra, jurnalistik, militer, ilmiah, pertanian, pelayaran, perekonomian, perdagangan, pendidikan, dan bidang kegiatan lainnya. Ciri yang nampak pada ragam bahasa dari segi pemakaian ini terlihat pada bidang kosakata. Berdasarkan segi pemakaian, ragam bahasa dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Ragam bahasa sastra, ragam bahasa yang menekankan pada penggunaan bahasa dari segi estetis.
- Ragam bahasa jurnalistik, ragam bahasa yang bersifat sederhana, komunikatif, dan ringkas.
- Ragam bahasa militer, ragam bahasa yang bersifat tegas.
- Ragam bahasa ilmiah, ragam bahasa yang lugas, jelas, dan bebas dari keambiguan, serta segala macam metafora dan idiom.
- Ragam bahasa perdagangan, ragam bahasa yang bersifat fleksi.
C. Ragam bahasa dari segi keformalan
Berdasarkan tingkat keformalannya, ragam bahasa dibagi menjadi lima tingkat. Kelima tingkat tersebut adalah frozen, formal, consultative, casual, dan intimate. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah ragam beku, resmi, usaha, santai, dan akrab. Adapun penjelasan dari masing-masing ragam bahasa dari segi keformalan adalah sebagai berikut:
- Ragam baku. Ragam baku merupakan bagian dari variasi bahasa yang paling formal karena kaidah maupun polanya sudah dirancang secara pasti serta tidak dapat diganggu gugat atau tidak dapat diubah sama sekali. Variasi ini digunakan dalam upacara-upacara resmi. Contoh variasi bahasa ragam beku ini adalah tata cara pengambilan sumpah, ataupun upacara kenegaraan.
- Ragam resmi. Ragam resmi merupakan variasi bahasa yang digunakan pada acara-acara resmi yang digunakan untuk surat-menyurat dinas, pidato kenegaraan, ceramah keagamaan, serta buku pelajaran. Ragam resmi ini sebenarnya sama dengan ragam beku yang hanya dipakai dalam keadaan resmi, serta tidak dipakai dalam situasi tidak resmi. Contohnya diskusi mata kuliah dengan menggunakan bahasa resmi atau bahasa baku.
- Ragam usaha. Ragam usaha ini merupakan variasi bahasa yang operasional. Ragam usaha ini merupakan wujud penengah ragam formal dan ragam santai. Ragam ini ditandai dengan penggunaan bahasa yang cenderung pendek dan tidak lengkap. Contoh: Ambillah yang kau sukai!
- Ragam santai. Ragam santai merupakan ragam bahasa non-formal. Variasi bahasa ini digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk berbicara dengan keluarga, teman sebaya, teman, sahabat serta pacar. Ragam santai ini biasanya berupa pemendekan kata. Kosakata pada ragam santai ini biasanya dipengaruhi oleh dialek. Contohnya liburan kok nggak ajak saya mad?
- Ragam akrab. Ragam akrab ini merupakan variasi bahasa yang digunakan oleh mitra tutur dan penutur yang hubungannya sudah sangat dekat. Ragam akrab ini biasa digunakan pada saat berbicara dengan keluarga maupun sahabat karib yang memiliki hubungan sangat dekat. Ragam akrab ini ditandai dengan penggunaan bahasa yang pendek, disingkat-singkat, serta penggunaan artikulasi yang tidak cukup jelas. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan penutur dan mitra tutur sudah mengalami kedekatan serta dapat memahami satu sama lain. Contohnya okedeh, aku otw ya gaes. Kata otw berasal dari pemendekan kata bahasa inggris yaitu On The Way dan gaes yang berasal dari bahasa inggris yaitu guys.
D. Ragam bahasa dari segi sarana
Dilihat dari segi sarana, ragam bahasa dapat digolongkan atau dapat dikelompokkan ke dalam ragam lisan dan ragam tulis, atau juga ragam dalam berbahasa dengan menggunakan sarana atau alat tertentu, yaitu misalnya dalam bertelepon dan bertelegraf. Dalam segi sarana ini dapat disebut adanya ragam lisan dan ragam tulisan, adapun penjelasan dari jenis ragam bahasa dari segi sarana adalah sebagai berikut:
- Ragam bahasa lisan, dalam berbahasa atau dalam menyampaikan informasi dilakukan secara lisan, ragam bahasa lisan akan dibantu dengan unsur-unsur non-segmental atau unsur non-linguistik yang berupa nada suara, gerak-gerik, tangan, gelengan kepala, dan sejumlah gerakan-gerakan fisik lainnya.
- Ragam bahasa tulis, dalam hal ini ragam bahasa tulis digunakan untuk menyampaikan informasi secara tertulis. Pada ragam bahasa tulis tidak dibantu dengan unsur-unsur non-segmental atau unsur non-linguistik yang berupa nada suara, gerak-gerik, tangan, gelengan kepala. Namun, sebagai gantinya dieksplisitkan secara verbal.
Fungsi Kata Baku
kata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Kata baku digunakan untuk segala hal yang bersifat resmi dan membutuhkan penuturan bahasa yang tepat. Selain itu, terdapat sedikitnya empat fungsi utama kosakata baku, yaitu: Sebagai Pemersatu Kata baku dapat digunakan untuk mempersatukan berbaga kelompok masyarakat dalam satu kesatuan penutur bahasa, seperti yang tertuang dalam Sumpah Pemuda, “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.” Memberi Kekhasan Menggunakan kata baku, baik secara lisan maupun tulisan, menunjukkan ciri khas seorang penutur bahasa Indonesia, mengingat sebagian besar masyarakat masih menggunakan kata tidak baku dalam percakapan sehari-hari. Meningkatkan Kewibawaan Dalam konstruksi masyarakat Indonesia yang masih bersifat feudal, menggunakan kosakata baku dalam percakapan dapat meningkatkan kewibawaan dan mengangkat status sosial penutur di mata masyarakat awam. Kerangka Acuan Kosakata baku adalah sebuah kerangka acuan dan tolak ukur dalam berbahasa yang baik dan benar sesuai dengan KBBI dan PUEBI sebagai acuan tertinggi dalam bahasa Indonesia.
Ragam bahasa baku yang sering kita temui
Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia itu ada yang disebut ragam bahasa. Dimana ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa tulisan. Disini yang lebih lebih ditekankan adalah ragam bahasa lisan , karena lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan ngobrol, puisi, pidato,ceramah,dll.
Pidato sering digunakan dalam acara-acara resmi. Misalnya pidato pesiden, pidato dari ketua OSIS, ataupun pidato dari pembina upacara. Sistematika dalam pidato pun hendaklah dipahami betul-betul. Agar pidato yang disampaikan sesuai dengan kaidah yang benar. Pidato sama halnya denan ceramah. Hanya saja ceramah lebih membahas tentang keagamaan.kalau pidato lebih umum dan bisa digunakan dalam banyak acara.
Pengertian laras bahasa
laras bahasa dapat diartikan sebagai penggunaan kata-kata dan gaya bahasa yang sesuai dengan konteks komunikasi. Laras bahasa mencakup pemilihan kata, tata bahasa, dan gaya bahasa yang digunakan dalam berbicara atau menulis. Dalam bahasa Indonesia, laras bahasa sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman dan penafsiran yang salah dalam komunikasi. Dengan menggunakan laras bahasa yang tepat, kita dapat menyampaikan pesan dengan lebih jelas dan efektif.
Daftar Pustaka
https://katadata.co.id/lifestyle/varia/652644ca5e3cc/ciri-ciri-fungsi-serta-contoh-kata-baku-dan-tidak-baku, Destiara Anggita Putri, Diakses 21 October 2024 pukul 17:00
https://www.kajianpustaka.com/2023/04/pengertian-dan-jenis-ragam-bahasa.html?m=1, Diakses 21 October 2024 pukul 17:30
https://www.gurupendidikan.co.id/ragam-bahasa-indonesia/, Diakses 21 October 2024 pukul 17:40

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Daftar Pustaka, Sumber Kutipan Periodical
Kamis, 23 Januari 2025 15:29 WIB
Plagiatisme
Kamis, 23 Januari 2025 15:28 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler