Mengenal Ragam Bahasa
Minggu, 10 November 2024 20:45 WIBKita tahu bahwa dunia ini sangat luas sekali sehingga menyebab perbedaan budaya dan latar bekalang yang kental di masing-masing daerah,
Salah satu perbedana itu adalah bahasa yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa digunakan oleh semua orang untuk bertukar informasi atau hanya sekedar basa-basi.
Ragam bahasa sendiri terlahir karena terjadinya variasi bahasa pemurut pemakaiannya, yang berbeda - beda menurut topik yang dibicarakan. Seiring perkembangan zaman bahasa selalu mengalami perubahan sesuai variasi - variasi yang tercipta dengan sendirinya. Namun, variasi tersebut tidak merusak fungsi utama bahasa sebagai alat komunikasi. Manusia pada standarnya menginginkan hal yang mudah atau singkat sehingga bahasa pun ikut mengikuti standar tersebut untuk keperluan tertentu hal ini dinamakan ragam standar.
Masyarakat di sekitarlah yang paling mempengaruhi terjadinya ragam bahasa. Dalam kehidupan bermasyarakat mereka selalu mengedepankan budaya, sejarah dan demografi. Hal ini yang membangun ragam bahasa di ruang lingkup masyarakat. Budaya sendiri setiap daerah memiliki perbedaan budaya kultur atau daerah hidup yang berbeda. Hal ini dapat kita lihat dari perbedaan antara Jawa dan Papua yang mempunyai banyak perbedaan di budaya serta wilayah Indonesia lainnya.
Lalu ada sejarah, sebuah peradaban tidak akan lahir tanpa adanya sejarah yang mengikat daerah tersebut. Sejarah lahir dari nenek moyang kita yang mempunyai kebiasaan atau adat istiadat yang lahir dari nenek moyang kita dan tetap dilestarikan hingga sekarang. Faktor demografi juga sangat berpengaruh dalam ragam bahasa. Perbedaan dataran juga memiliki efek untuk mempengaruhi ragam bahasa seperti orang pegunungan yang lebih menggunakan bahasa singkat jelas dan dengan intonasi volume suara yang besar dan tinggi berbanding balik dengan masyarakat yang hidup di perkotaan.
Jenis - jenis ragam bahasa dilihat dari cara penuturannya dibagi menjadi 4 macam yaitu ragam dialek, ragam terpelajar, ragam resmi dan ragam tidak resmi. Ragam dialek atau yang sering kita sebut logat dulunya sering digunakan oleh para bangsawan untuk menunjukan harga dirinya.
Dari perafalan yang diucapkan setiap daerah mempunyai tata bunyi yang berbeda meliputi tekanan, turun naiknya nada, dan panjang pendeknya bunyi bahasa membangun aksen yang berbeda. Ragam terpelajar disini berasal dari latar belakang pendidikan yang kita tempuh. Hal ini dapat kita lihat perbedaannya dari orang yang terpelajar dan tidak terpelajar.
Ragam resmi lebih sering digunakan untuk situasi resmi seperti pertemuan - pertemuan, peraturan - peraturan, dan perundang - undangan. Ragam tidak resmi berasal dari bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi seperti pergaulan atau percakapan pribadi.
Ragam bahasa dilihat dari cara berkomunikasi dibagi menjadi tiga. Pertama ada ragam lisan sendiri yang dihasilkan oleh alat ucap dan memperhatikan tata bahasa, kosakata, dan lafal untuk membangun tinggi rendahnya suara atau tekanan yang dikeluarkan, mimik/ekspresi serta gerakan tangan sebagai isyarat untuk nyampaikan ide.
Kedua ragam tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya . Dalam ragam tulis kita perlu memperhatikan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan pemilihan kosakata. Ketiga ada ragam bahasa dilihat dari topik pembicaraan sendiri dibagi ada 5 yaitu ragam sosial (norma), ragam fungsional (profesional), ragam jurnalistik (dunia pers), ragam sastra (emosi/pikiran), dan ragam politik atau hukum yang mengatur dan menata kehidupan masyarakat.
Ragam bahasa terlahir bukan tanpa sebab melainkan hadirnya variasi - variasi yang berdasarkan pemakaiannya yang bisa dilihat dari topik yang dibicarakan, hubungan pembicara, kawan bicara serta medium pembicara. Ragam bahasa juga lahir dari latar belakang yang berbeda dari budaya, sejarah ataupun letak geografis.
Namun, dari semua hal itu kembali lagi bahasa digunakan untuk bertukar informasi dan sebagai alat komunikasi sehingga perbedaan tersebut mau tidak mau mereka harus menyesuaikan bahasa setempat atau menggunakan bahasa nasional tersebut.
1. Ragam bahasa adalah variasi atau bentuk penggunaan bahasa yang berbeda-beda sesuai dengan situasi, konteks, atau latar belakang sosial pengguna bahasa. Ragam bahasa dapat muncul karena adanya perbedaan dalam situasi komunikasi, tujuan komunikasi, serta faktor sosial seperti usia, pendidikan, profesi, tempat tinggal, dan latar belakang budaya.
2. Jenis-Jenis Ragam Bahasa
* Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi:
Ragam Bahasa Formal: Digunakan dalam situasi resmi, seperti pidato, presentasi, rapat, dan penulisan karya ilmiah.
Ragam Bahasa Nonformal: Digunakan dalam situasi santai atau tidak resmi, seperti percakapan sehari-hari dengan teman atau keluarga.
Ragam Bahasa Informal: Cenderung lebih bebas dan sering menggunakan kosakata sehari-hari, slang, atau bahasa gaul.
* Ragam Bahasa Berdasarkan Media:
Ragam Lisan: Bahasa yang diucapkan langsung, misalnya dalam percakapan atau pidato.
Ragam Tulis: Bahasa yang digunakan dalam tulisan, seperti artikel, surat, atau esai.
* Ragam Bahasa Berdasarkan Pengguna:
Ragam Bahasa Dialek: Variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok tertentu di daerah tertentu, misalnya dialek Jawa, dialek Sunda.
Ragam Bahasa Sosial (Sosiolek): Variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok sosial tertentu, seperti bahasa remaja atau bahasa gaul.
Ragam Bahasa Jargon: Bahasa khusus yang digunakan oleh kelompok profesi atau komunitas tertentu, seperti istilah medis atau IT.
* Ragam Bahasa Berdasarkan Topik atau Bidang:
Ragam Bahasa Ilmiah: Digunakan dalam konteks akademis dan penelitian, dengan istilah khusus dan bahasa yang formal.
Ragam Bahasa Jurnalistik: Digunakan dalam media massa seperti koran dan majalah, biasanya singkat dan padat.
Ragam Bahasa Sastra: Digunakan dalam karya sastra seperti puisi, novel, dan cerpen, dengan gaya bahasa yang lebih kreatif.
3. Fungsi Kata Baku:
* Menciptakan Keseragaman: Memastikan penggunaan bahasa yang seragam dan dapat dipahami secara luas oleh semua penutur bahasa Indonesia.
* Meningkatkan Kejelasan: Menghindari kesalahpahaman karena kata baku memiliki bentuk yang sudah terstandarisasi dan jelas maknanya.
* Menunjukkan Kewibawaan: Penggunaan kata baku sering dipakai dalam situasi formal atau resmi, sehingga memberikan kesan lebih profesional dan kredibel.
* Mempertahankan Norma Bahasa: Kata baku membantu menjaga kaidah dan norma bahasa yang sesuai dengan aturan tata bahasa yang berlaku.
4. Contoh:
> "Dengan hormat, kami mengundang Bapak/Ibu untuk hadir pada rapat koordinasi yang akan dilaksanakan pada hari Senin, 13 November 2024, pukul 09.00 WIB di ruang rapat utama. Mohon konfirmasi kehadiran Anda paling lambat sehari sebelum acara. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya."
---
Pada contoh tersebut, penggunaan kata seperti "dengan hormat", "mengundang", "koordinasi", dan "kerjasama" menunjukkan penggunaan kata yang baku dan bentuk kalimat yang formal, sesuai dengan konteks situasi resmi.
5. Laras bahasa adalah variasi penggunaan bahasa yang disesuaikan dengan konteks, bidang, atau situasi tertentu. Laras bahasa mencerminkan jenis teks atau komunikasi yang digunakan dalam lingkungan atau bidang tertentu, seperti ilmu pengetahuan, hukum, jurnalistik, bisnis, hingga sastra.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Satuan Kalimat
Senin, 11 November 2024 11:52 WIBMengenal Ragam Bahasa
Minggu, 10 November 2024 20:45 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler