Mahasiswa Program Studi Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah A.R. Fachruddin Tangerang
Pengertian dan Jenis Plagiarisme
Kamis, 9 Januari 2025 20:27 WIBArtikel ini ditulis oleh : Wahyu Indra Saputra NIM 240102102. Mahasiswa Program Studi Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah A.R. Fachruddin Tangerang, Guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
- Pengertian dan Identifikasi Plagiarisme
Plagiarisme adalah tindakan menyalin atau menggunakan karya, ide, atau kata-kata orang lain tanpa memberikan kredit atau pengakuan yang layak. Tindakan ini melanggar hak kekayaan intelektual dan etika akademik. Identifikasi plagiarisme dapat dilakukan melalui penggunaan perangkat lunak pendeteksi plagiarisme, seperti Turnitin atau Copyscape, serta dengan membandingkan karya yang diduga hasil plagiasi dengan karya asli.
- Jenis Plagiarisme Berdasarkan yang Dicuri
Jenis plagiarisme berdasarkan objek yang dicuri meliputi:
- Plagiarisme Ide: Mengambil ide orang lain tanpa memberikan kredit.
- Plagiarisme Teks: Menyalin teks secara langsung tanpa mencantumkan sumber.
- Plagiarisme Data: Menggunakan data atau hasil penelitian orang lain tanpa izin.
- Jenis plagiarisme berdasarkan proporsi yang dibajak:
- Plagiarisme Penuh (Complete Plagiarism)
Plagiarisme penuh terjadi ketika seseorang menyalin seluruh karya orang lain tanpa izin dan mengklaimnya sebagai karya pribadi. Hal ini biasanya melibatkan teks, penelitian, atau karya seni yang diambil sepenuhnya tanpa modifikasi.
Contoh: Menyalin seluruh artikel jurnal dan mengubah nama penulis aslinya menjadi nama sendiri.
- Plagiarisme Sebagian (Partial Plagiarism)
Pada plagiarisme ini, hanya sebagian dari karya orang lain yang disalin. Pelaku mungkin mencampur bagian karya yang dibajak dengan karya mereka sendiri. Walaupun tidak seluruhnya disalin, tindakan ini tetap dianggap sebagai pelanggaran.
Contoh: Mengambil satu bab dari buku orang lain dan menyisipkannya ke dalam karya pribadi tanpa menyebutkan sumber.
- Plagiarisme Mosaik (Mosaic Plagiarism)
Jenis plagiarisme ini terjadi ketika seseorang menyalin potongan-potongan kecil dari berbagai sumber tanpa memberikan pengakuan, lalu menyatukannya menjadi sebuah karya. Teknik ini sering kali dilakukan untuk mengelabui pembaca agar tidak mudah mendeteksi plagiarisme.
Contoh: Menyusun esai dengan mencuplik kalimat atau paragraf dari berbagai artikel tanpa mencantumkan sumbernya.
- Plagiarisme Minimal (Minimal Plagiarism)
Ini melibatkan pengambilan bagian kecil dari karya orang lain, seperti sebuah kalimat atau ide, tanpa memberikan kredit. Walaupun skalanya kecil, tindakan ini tetap melanggar hak cipta dan etika akademik.
Contoh: Menggunakan satu kutipan dari karya ilmiah tanpa memberikan sumber.
- Jenis-jenis plagiarisme berdasarkan pola yang digunakan:
- Plagiarisme Langsung (Direct Plagiarism)
Plagiarisme langsung terjadi ketika seseorang menyalin teks secara persis seperti aslinya tanpa perubahan dan tanpa memberikan kredit kepada penulis asli. Jenis ini paling mudah dikenali karena pelaku tidak berupaya mengubah atau menyembunyikan tindakan plagiatnya.
Contoh: Menyalin paragraf dari sebuah artikel tanpa mencantumkan sumbernya.
- Plagiarisme Parafrase (Paraphrasing Plagiarism)
Jenis plagiarisme ini melibatkan penulisan ulang teks dari sumber lain dengan perubahan kata atau struktur kalimat, tetapi tetap mempertahankan ide aslinya tanpa memberikan atribusi. Parafrase tanpa mencantumkan sumber tetap dianggap sebagai pelanggaran.
Contoh: Mengubah kalimat asli "Plagiarisme adalah pelanggaran etika" menjadi "Melakukan plagiarisme berarti melanggar prinsip etika" tanpa menyebutkan sumber.
- Plagiarisme Mosaik (Mosaic Plagiarism)
Plagiarisme mosaik terjadi ketika seseorang mengambil frasa atau ide dari beberapa sumber dan menyusunnya menjadi sebuah teks baru tanpa memberikan kredit. Pola ini sering digunakan untuk menyembunyikan plagiarisme.
Contoh: Menggabungkan beberapa kalimat dari berbagai artikel menjadi satu paragraf tanpa atribusi.
- Plagiarisme Sendiri (Self-Plagiarism)
Pola ini terjadi ketika seseorang menggunakan kembali karya atau tulisan mereka sendiri yang telah dipublikasikan sebelumnya tanpa izin atau tanpa memberikan atribusi kepada publikasi awal. Meskipun melibatkan karya pribadi, tindakan ini tetap melanggar etika.
Contoh: Menyerahkan esai yang sama untuk dua mata kuliah berbeda tanpa persetujuan.
- Plagiarisme Terselubung (Hidden Plagiarism)
Plagiarisme ini dilakukan dengan cara yang lebih halus, seperti mengubah sinonim, struktur kalimat, atau menyembunyikan sumber dengan harapan sulit dideteksi.
Contoh: Menulis ulang artikel menggunakan sinonim namun tetap mempertahankan ide dan struktur dasar tanpa mencantumkan sumber.
- Plagiarisme Kolaboratif (Collaborative Plagiarism)
Jenis ini melibatkan dua atau lebih individu yang bekerja sama untuk menyusun karya yang sebagian besar berasal dari plagiarisme. Pola ini sering terjadi dalam proyek kelompok atau tugas bersama.
Contoh: Dua mahasiswa berbagi salinan tugas dari sumber yang sama tanpa memberikan kredit.
- Jenis-jenis plagiarisme berdasarkan penyajiannya:
- Plagiarisme Terbuka (Overt Plagiarism)
Plagiarisme ini dilakukan secara terang-terangan tanpa upaya menyembunyikan tindakannya. Pelaku mengambil karya orang lain dan mengklaimnya sebagai miliknya tanpa mengubah apapun.
Contoh: Menyalin artikel atau laporan dari sumber lain dan langsung menggunakannya tanpa mencantumkan kredit.
- Plagiarisme Terselubung (Hidden Plagiarism)
Pada plagiarisme ini, pelaku mencoba menyembunyikan tindakannya dengan cara mengubah beberapa bagian dari karya asli, seperti mengganti kata-kata dengan sinonim atau mengubah struktur kalimat. Meski demikian, ide dan substansi karya tetap sama dengan sumber aslinya.
Contoh: Mengubah beberapa kata dalam artikel dan menyusunnya ulang tanpa mencantumkan sumber.
- Plagiarisme Otomatis (Automatic Plagiarism)
Jenis ini melibatkan penggunaan teknologi, seperti perangkat lunak atau alat otomatis, untuk menghasilkan konten yang mirip dengan karya asli. Meskipun menggunakan bantuan teknologi, hasil akhirnya tetap mencerminkan karya yang telah ada.
Contoh: Menggunakan AI atau perangkat lunak untuk menyalin gaya penulisan atau isi dari dokumen asli tanpa atribusi.
- Plagiarisme Kompilasi (Compilation Plagiarism)
Pada plagiarisme ini, pelaku menyusun karya dari beberapa sumber dan menyajikannya seolah-olah sebagai karya orisinalnya. Karya yang dihasilkan merupakan gabungan dari berbagai materi, tetapi tanpa pengakuan terhadap sumbernya.
Contoh: Membuat artikel dengan menyalin potongan-potongan paragraf dari berbagai artikel tanpa mencantumkan referensi.
- Plagiarisme Improvisasi (Improvisational Plagiarism)
Plagiarisme ini melibatkan penyajian karya dengan melakukan improvisasi, seperti menambahkan opini pribadi atau perubahan minor pada karya asli. Namun, ide utama tetap berasal dari sumber lain tanpa atribusi.
Contoh: Menambahkan pendapat pribadi pada artikel orang lain tanpa menyebutkan sumber aslinya.
- Plagiarisme Visual (Visual Plagiarism)
Jenis ini melibatkan penyajian elemen visual, seperti gambar, grafik, atau video, dari karya orang lain tanpa izin atau pengakuan.
Contoh: Menggunakan gambar dari internet tanpa memberikan kredit kepada pemilik aslinya.
Sumber:
- Smith, J. (2020). "Plagiarism: Definitions and Examples." Journal of Academic Integrity.
- Turnitin (2023). Plagiarism Detection Tools.
- Parker, R. (2019). "Understanding Intellectual Theft." Research Ethics Quarterly.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Sejarah Bahasa Indonesia
Kamis, 9 Januari 2025 20:28 WIBPengertian dan Jenis Plagiarisme
Kamis, 9 Januari 2025 20:27 WIBArtikel Terpopuler