22 April: Perjanjian Saragosa, Ketika Dunia Dibagi Dua
Senin, 21 April 2025 16:31 WIB
Perjanjian Saragosa (1529) mengakhiri persaingan Spanyol-Portugal di Asia. Simak sejarah, isi, dampak, & pengaruhnya bagi Nusantara.
***
Setiap tanggal 22 April, sejarah mencatat salah satu perjanjian internasional yang cukup menentukan arah penjelajahan dunia: Perjanjian Saragosa (Tratado de Zaragoza). Ditandatangani pada tahun 1529, perjanjian ini adalah lanjutan dari ambisi dua kekuatan besar Eropa pada masa itu—Spanyol dan Portugal—yang berebut wilayah pengaruh di seluruh penjuru dunia.
Latar Belakang: Dunia di Ujung Peta
Awal abad ke-16 adalah masa eksplorasi besar-besaran. Setelah penemuan benua Amerika oleh Columbus (yang bekerja untuk Spanyol), dunia seperti terbuka lebar. Tapi tidak hanya Spanyol yang berambisi menjadi kekuatan maritim terbesar—Portugal juga sedang giat menjelajahi Asia dan Afrika.
Untuk menghindari konflik terbuka, Paus Alexander VI pada tahun 1494 membuat Perjanjian Tordesillas, yang membagi dunia menjadi dua bagian secara vertikal: sebelah barat untuk Spanyol, sebelah timur untuk Portugal. Namun perjanjian ini belum cukup, karena batas tersebut belum mencakup wilayah di belahan bumi sebelah timur—khususnya Asia, yang saat itu mulai menarik perhatian karena rempah-rempahnya.
Apa Itu Perjanjian Saragosa?
Perjanjian Saragosa disepakati pada 22 April 1529 di kota Zaragoza (Saragosa), Spanyol. Intinya, perjanjian ini melengkapi Perjanjian Tordesillas dengan menarik garis demarkasi di Samudra Pasifik, membagi belahan timur dunia antara Portugal dan Spanyol.
-
Spanyol diberi pengaruh di sisi timur Amerika dan Kepulauan Filipina.
-
Portugal mendapat bagian di sebelah barat garis tersebut, termasuk Kepulauan Maluku (Indonesia), yang saat itu menjadi rebutan karena rempah-rempahnya.
Tokoh-Tokoh Penting
Tokoh | Peran |
---|---|
Charles V (Spanyol) | Raja Spanyol yang mengutus negosiator. |
John III (Portugal) | Raja Portugal yang mempertahankan monopoli rempah. |
Paus Clement VII | Mediator yang mengesahkan perjanjian. |
Dampak bagi Nusantara
Salah satu poin penting dari perjanjian ini adalah pengakuan bahwa Kepulauan Maluku (Spice Islands)—yang kaya cengkeh dan pala—masuk dalam zona Portugal. Dengan ini, Portugis memiliki legitimasi untuk menguasai jalur perdagangan rempah-rempah di Indonesia bagian timur. Sementara itu, Spanyol akhirnya fokus ke Filipina, yang kemudian menjadi koloni mereka selama berabad-abad.
Kenapa Perjanjian Ini Penting?
Perjanjian Saragosa bukan sekadar kesepakatan antara dua negara. Ini adalah upaya awal membagi dunia oleh kekuatan kolonial Eropa. Bahkan bisa dikatakan, dunia “dibelah” menjadi dua wilayah pengaruh berdasarkan kepentingan imperialisme.
Meski tampak damai di atas kertas, pada kenyataannya, perebutan wilayah tetap terjadi—dengan perang, perdagangan paksa, dan penjajahan sebagai ujungnya. Perjanjian ini juga menunjukkan betapa Asia Tenggara, termasuk Indonesia, sudah menjadi rebutan sejak lima abad silam.
Penutup
22 April bukan hanya Hari Kartini, tapi juga tanggal penting dalam sejarah global. Perjanjian Saragosa menjadi simbol bagaimana bangsa-bangsa Eropa memandang dunia—bukan sebagai rumah bersama, tapi sebagai wilayah yang bisa dibagi, diperebutkan, dan dikuasai.
Kini, kita mengenang tanggal itu dengan pemahaman yang lebih kritis: bahwa sejarah eksplorasi juga adalah sejarah penjajahan. Dan memahami perjanjian seperti Saragosa membantu kita mengerti mengapa peta dunia terbentuk seperti sekarang.

Penulis Indonesiana
80 Pengikut

Strategi Pertumbuhan Konglomerat
Senin, 25 Agustus 2025 08:46 WIB
Riwayat Pinjaman Anda dalam BI Checking
Kamis, 21 Agustus 2025 22:45 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler