Jeritan Hati Pedagang Pasar Tradisional
Sabtu, 26 April 2025 07:42 WIB
Artikel ini membahas tentang dampak perkembangan e-commerce terhadap kelangsungan pasar tradisional di Indonesia.
Pasar tradisional memiliki peran historis yang signifikan dalam kehidupan masyarakat lokal. Khususnya menjelang perayaan hari besar seperti Idul Fitri, pasar tradisional ini dulunya menjadi pusat aktivitas perdagangan yang ramai, mencerminkan tradisi berbelanja dan berinteraksi sosial yang kuat. Namun, cara orang berdagang di dunia dan di dalam negeri kini telah berubah banyak sejak muncul dan berkembangnya toko-toko online (e-commerce).
Perubahan perilaku konsumen yang semakin mengarah pada kemudahan dan variasi yang ditawarkan oleh platform belanja online telah menimbulkan tantangan besar bagi keberadaan pasar tradisional. Artikel ini bertujuan untuk melihat lebih dalam bagaimana dampak belanja online memengaruhi perdagangan di pasar tradisional menjelang lebaran, menceritakan keluh kesah para pedagang, dan mencari solusi agar mereka bisa tetap bertahan di era digital.
Media sosial sekarang menjadi jendela baru bagi pedagang. Banyak akun toko online menawarkan produk, promosi yang menarik, dan transaksi mudah hanya melalui perangkat seluler. Konsumen dimanjakan dengan layanan pengiriman yang cepat dan praktis. Akibatnya, banyak pembeli yang dulunya setia pada pasar tradisional kini telah mengalihkan perhatian mereka ke belanja online. Di sisi lain, para pedagang atau penjual merasakan dampak langsung.
Banyak pedagang yang mengeluh bahwa penjualan atau omzetnya telah menurun secara drastic. Beberapa pedagang yang viral di Tiktok dan sosmed lainnya menceritakan kesedihan mereka, berharap adanya respon dari pemerintah atau masyarakat agar pasar tradisional tetap hidup.
Sebagian pedagang telah mencoba beradaptasi dengan memanfaatkan media sosial untuk promosi produknya, namun tidak semua orang mampu bersaing dengan online shop yang sudah besar atau telah mempunyai banyak pelanggan setia. Faktor usia, keterbatasan teknologi, dan modal menjadi kendala utama bagi mereka yang masih mencoba beradaptasi.
Tapi sekarang, ada juga pedagang yang mulai belajar jualan online, misalnya memanfaatkan WhatsApp atau Facebook supaya menjangkau lebih banyak pelanggan. Sepinya pasar tradisional bukan cuma bikin pendapatan atau omzet berkurang, tetapi juga dapat mengurangi kebiasaan interaksi sosial dan bersosialisasi antar warga yang selama ini telah menjadi ciri khas pasar. Banyak berita viral di media sosial tentang pedagang yang mengeluh dagangannya tak laku, bahkan sampai menangis di depan kamera. Fenomena ini menggambarkan betapa beratnya tantangan yang dihadapi pedagang pasar tradisional di era digital saat ini.
Gempuran belanja online yang semakin meluas di media sosial membuat pasar tradisional semakin sepi. Para pedagang merasa kesulitan menghadapi tantangan berat, baik dari sisi persaingan harga, teknologi, maupun perubahan perilaku konsumen. Meski ada yang mulai beradaptasi dengan berjualan online, namun masih banyak kendala yang dihadapi para pedagang, dan tidak semua pedagang mampu mengikuti perubahan ini. Dukungan dan perhatian dari pemerintah serta masyarakat sangat dibutuhkan agar pasar tradisional tetap bertahan di Tengah gempuran belanja online.
Refrensi
Dampak Online Shop terhadap Keberlangsungan Pedagang Sayur Pasar Tradisional,eprints.umm.ac.id(http://eprints.umm.ac.id/id/eprint/7639/1/SKRIPSI%20.pdf)[2]
Dampak Online Shop terhadap Pasar Tradisional, RRI (https://www.rri.co.id/bisnis/709526/dampak-online-shop-terhadap-pasar-tradisional)[5]
Analisis Dampak Online Shop Terhadap Para Pedagang Di Pasar Tradisional, e-journal.uingusdur.ac.id(https://e-journal.uingusdur.ac.id/sahmiyya/article/download/1815/1144/10128)[6]
Dampak Negatif E-commerce pada Pedagang Pasar Raya, bpmpp.uma.ac.id (https://bpmpp.uma.ac.id/2024/02/12/dampak-negatif-e-commerce-pada-pedagang-pasar-raya/)[7]
Pengaruh Online Shop Terhadap Penjualan di Pasar Tanah Abang, jurnal.mediaakademik.com (https://jurnal.mediaakademik.com/index.php/jma/article/download/405/407/1285)

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Jeritan Hati Pedagang Pasar Tradisional
Sabtu, 26 April 2025 07:42 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler