8 Mei 1998: Peristiwa Gejayan – Tragedi Mahasiswa Yogyakarta yang Terlupakan
Rabu, 7 Mei 2025 21:21 WIB
Peristiwa Gejayan 8 Mei 1998 adalah tragedi mahasiswa Yogyakarta yang menuntut reformasi. Baca kronologi, korban, dan dampaknya di sini.
***
Peristiwa Gejayan pada 8 Mei 1998 adalah salah satu momen krusial dalam gerakan reformasi Indonesia yang sering terabaikan dalam narasi sejarah nasional. Berbeda dengan Tragedi Trisakti (12 Mei 1998) atau Kerusuhan Mei 1998 yang lebih banyak mendapat sorotan, peristiwa di Yogyakarta ini justru menjadi bukti nyata betapa kerasnya represi rezim Orde Baru terhadap mahasiswa yang menuntut perubahan.
Simpang Gejayan, yang kini menjadi persimpangan ramai di Sleman, Yogyakarta, pernah menjadi saksi bisu bentrokan berdarah antara aparat keamanan dan ribuan mahasiswa dari berbagai kampus. Dalam peristiwa ini, setidaknya satu mahasiswa tewas (Moses Gatotkaca dari UGM) dan puluhan lainnya luka-luka akibat tembakan dan pentungan aparat.
Latar Belakang: Situasi Politik & Ekonomi Indonesia 1998
Sebelum membahas kronologi Peristiwa Gejayan, penting untuk memahami konteks politik dan ekonomi Indonesia di awal 1998:
1. Krisis Moneter & Runtuhnya Ekonomi
-
Juli 1997: Krisis moneter Asia melanda, nilai rupiah merosot dari Rp 2.500/USD menjadi Rp 16.000/USD (Januari 1998).
-
Januari 1998: IMF memberikan paket bailout, tetapi dengan syarat reformasi struktural (penghapusan monopoli, subsidi BBM dicabut).
-
Harga kebutuhan melambung tinggi, rakyat miskin semakin menderita.
2. Ketidakpuasan terhadap Rezim Soeharto
-
Soeharto telah berkuasa 32 tahun (sejak 1966) dengan sistem otoriter.
-
KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) merajalela, termasuk kasus Bulog, Mobil Nasional Timor, dan konglomerasi anak-anak Soeharto.
-
Pemilu 1997 dianggap tidak demokratis, Golkar menang mutlak.
3. Gerakan Mahasiswa Menguat
-
Februari-Mei 1998: Aksi mahasiswa terjadi di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta.
-
Tuntutan utama: Turunkan Soeharto, adili koruptor, cabut Dwi Fungsi ABRI.
-
Yogyakarta menjadi salah satu episentrum gerakan karena banyaknya kampus (UGM, UII, UNY, USD).
Kronologi Lengkap Peristiwa Gejayan 8 Mei 1998
1. Persiapan Aksi (Pagi Hari)
-
Pukul 08.00 WIB: Mahasiswa dari UGM, UNY, UII, USD, dan UAJY mulai berkumpul di Kampus Universitas Sanata Dharma (USD).
-
Mereka membawa poster bertuliskan:
-
"Soeharto Mundur!"
-
"Gantungkan Koruptor!"
-
"Hidup Rakyat Indonesia!"
-
-
Pukul 10.00 WIB: Massa bergerak menuju Simpang Gejayan, dipimpin oleh aktivis mahasiswa seperti Budiman Sudjatmiko (GMNI) dan Nezar Patria (HMI).
2. Bentrok dengan Aparat (Siang-Sore Hari)
-
Pukul 12.30 WIB: Sekitar 5.000 mahasiswa sudah memenuhi Simpang Gejayan.
-
Pukul 13.00 WIB: Aparat (Brimob, TNI) datang dengan panser, water cannon, dan senjata laras panjang.
-
Pukul 14.00 WIB: Aparat mulai membubarkan paksa dengan:
-
Tembakan gas air mata
-
Pentungan rotan
-
Peluru karet dan peluru tajam
-
-
Pukul 15.00 WIB: Tembakan membabi-buta terjadi. Moses Gatotkaca (UGM) terkena peluru di dada dan tewas di tempat.
-
Pukul 16.00 WIB: Mahasiswa mulai mundur, beberapa ditangkap dan dibawa ke Mapolres Sleman.
3. Korban & Dampak Langsung
-
Tewas:
-
Moses Gatotkaca (UGM) – tewas di tempat.
-
Beberapa laporan menyebut ada 2-4 korban jiwa, tetapi data resmi hanya mengakui Moses.
-
-
Luka-luka:
-
50+ mahasiswa terluka, beberapa kritis akibat pentungan dan tembakan.
-
Puluhan ditahan, termasuk aktivis kampus.
-
Siapa Moses Gatotkaca? Sang Martir Reformasi Yogyakarta
-
Nama asli: Moses Gatotkaca (mahasiswa Fakultas Teknik UGM).
-
Asal: Yogyakarta.
-
Peran dalam aksi: Salah satu penggerak demonstrasi.
-
Saat tewas: Tertembak di dada saat berusaha melindungi temannya.
-
Warisan: Namanya diabadikan dalam Tugu Moses Gatotkaca di UGM dan menjadi simbol perlawanan mahasiswa.
Dampak Peristiwa Gejayan terhadap Gerakan Reformasi
-
Mempercepat Jatuhnya Soeharto
-
Aksi di Yogyakarta menjadi pemicu aksi lebih besar di Jakarta (12-14 Mei 1998).
-
12 Mei 1998: Tragedi Trisakti (4 mahasiswa tewas).
-
14 Mei 1998: Kerusuhan Jakarta (1.200 tewas, kebanyakan etnis Tionghoa).
-
21 Mei 1998: Soeharto akhirnya mundur.
-
-
Membuka Mata Dunia tentang Kekerasan Orde Baru
-
Media internasional (BBC, CNN) melaporkan kekerasan aparat di Yogyakarta.
-
Amnesty International mengecam tindakan represif terhadap mahasiswa.
-
-
Memunculkan Tuntutan Reformasi Total
-
Pencabutan Dwi Fungsi ABRI (1999).
-
Pemilu demokratis 1999.
-
Otonomi daerah & kebebasan pers.
-
Mengapa Kasus Ini Belum Tuntas?
-
Tidak ada pengadilan HAM untuk Peristiwa Gejayan (berbeda dengan Trisakti/Semanggi).
-
Pelaku tidak pernah diadili – aparat yang menembak tidak diusut tuntas.
-
Dokumen resmi pemerintah minim, banyak fakta yang masih simpang siur.
Peringatan & Monumen Perjuangan
-
Tugu Moses Gatotkaca di UGM.
-
Simpang Gejayan menjadi simbol perlawanan mahasiswa.
-
Setiap 8 Mei, aktivis dan keluarga korban menggelar acara memorial.
Pelajaran dari Peristiwa Gejayan
Peristiwa Gejayan 8 Mei 1998 adalah bukti nyata keberanian mahasiswa Yogyakarta melawan rezim otoriter. Meski sering terlupakan, tragedi ini adalah bagian penting dari sejarah reformasi. Pertanyaannya sekarang: Sudahkah perjuangan mereka berbuah keadilan?

Penulis Indonesiana
80 Pengikut

Strategi Pertumbuhan Konglomerat
Senin, 25 Agustus 2025 08:46 WIB
Riwayat Pinjaman Anda dalam BI Checking
Kamis, 21 Agustus 2025 22:45 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler