Mahasiswa Prodi Ilmu Komputer
Paragraf, Fondasi Utama dalam Penulisan Efektif
Selasa, 20 Mei 2025 19:45 WIB
Paragraf berfungsi untuk menyampaikan satu gagasan pokok yang didukung oleh kalimat-kalimat penjelas secara runtut dan logis.
Disusun oleh: Sheva AkbarMaulana (240103028)
Pendahuluan
Dalam dunia kepenulisan, paragraf memegang peranan penting sebagai unit dasar penyusun sebuah teks. Tanpa paragraf, tulisan akan kehilangan struktur yang jelas dan sulit dipahami oleh pembaca. Paragraf berfungsi untuk menyampaikan satu gagasan pokok yang didukung oleh kalimat-kalimat penjelas secara runtut dan logis. Baik dalam artikel, esai, laporan, maupun karya sastra, paragraf menjadi alat utama untuk menyusun dan mengembangkan ide secara sistematis.
Oleh karena itu, memahami apa itu paragraf, bagaimana strukturnya, serta cara menulisnya dengan baik, merupakan langkah awal yang penting bagi siapa pun yang ingin menghasilkan tulisan yang efektif dan komunikatif.
Ciri-ciri paragraf yang baik
Paragraph adalah serangkaian kalimat yang disusun secara sistematis sehingga membentuk kesatuan pokok bahasan. Ciri-ciri paragraf yang baik:
- Kohesif ( kepaduan bentuk ), dan
- Koherensi ( kepaduan makna ).
Jenis-jenis paragraf
Adapun jenis paragraf berdasarkan isi dapat dibedakan menjadi paragraf narasi, paragraf deksripsi, paragraf argumentasi, paragraf persuasi, dan paragraf eksposisi.
- Paragraf narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Dalam karangan atau paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik. Paragraf naratif tidak memiliki kalimat utama.
- Paragraf deksripsi
Paragraf deksripsi adalah salah satu jenis karangan yang melukiskan suatu objek sesuai dengan keaadan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat melihat, mendengar, merasakan, mencium secara imajinatif apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan dicium oleh penulis tentang objek yang dimaksud.
- Paragraf argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang gagasan utamanya dikembangkan dengan memaparkan pendapat, ulasan, pokok bahasan dan ide pribadi penulisnya. Pada akhirnya paragraf atau karangan tersebut perlu disajikan kesimpulan. Kesimpulan inilah yang membedakan argumentasi dengan eksposisi. Tujuan utama dari paragraf argumentasi adalah untuk meyakinkan serta mempengaruhi pembaca agar mempunyai pendapat yang sama dengan pendapat penulis. Supaya tujuan bisa tercapai, paragraf argumentasi perlu disertai dengan fakta-fakta, bukti-bukti atau alas an yang kuat.
- Paragraf persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Paragraf ini disajikan secara menarik sehingga terasa begitu meyakinkan.
- Paragraf eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.
Paragraf pembuka, isi, dan penutup
Paragraf pembuka merupakan paragraf yang terletak pada awal karangan. Paragraf pembuka memiliki fungsi mengantarkan pokok bahasan yang hendak disampaikan pada paragraf berikutnya, yaitu paragraf isi. Paragraf pembuka mengantarkan pembaca ke tengah-tengah perosalan yang dikemukakan dengan menjelaskan topik karangan. Oleh karena itu, paragraf pembuka harus menarik minat dan perhatian agar pembaca mengikuti dan membaca seluruh isi karangan. Strategi agar pembaca tertarik, maka penulis dapat membuat kutipan, peribahasa, pertanyaan, atau membatasi ide pokok karangan yang tertuang dalam paragraf pembuka.
Paragraf isi terletak antara paragraf pembuka dan penutup. Fungsi paragraf isi ialah untuk mengembangkan pokok persoalan yang telah ditentukan. Dalam paragraf isi, seorang penulis mengemukakan pokok pikirannya dengan cara menerangkan atau mengembangkannya. Pengembangan dapat dilakukan dengan cara menganalisis permasalahan yang dikemukakan dan dapat juga dengan memberikan bukti-buktinya. Jumlah paragraf isi dalam sebuah karangan atau karya tulis disesuaikan dengan ketuntasan pokok pikiran yang dikemukakan.
Paragraf penutup berfungsi mengakhiri atau menutup karangan atau karya tulis. Paragraf penutup terletak pada bagian akhir suatu karangan. Fungsi paragraf penutup untuk menekankan pokok-pokok pikiran yang harus diingat pembaca, memberi saran terakhir, harapan, acuan atau ajakan. Oleh karena itu, isi paragraf penutup dapat berupa simpulan atau rangkuman yang menandai berakhirnya suatu pembahasan.
Teknik mengembangkan paragraf
Teknik identifikasi adalah Teknik pengembangan paragraf atau karangan eksposisi yang berusaha memberikan jawaban atas pertanyaan “ apa itu?” atau “ siapa itu?”.
Contoh: pencitraan adalah sarana penting lain yang dapat membantu meningkatkan kecepatan dan daya tahan sebuah pembelajaran. Pencitraan ini bersifat auditori ( pendengaran ), visual ( penglihatan ), fisik, atau internal dan bentuknya bisa bermacam-macam.
Koherensi dan Kepaduan
Kriteria kepaduan menyangkut keeratan hubungan antar kalimat dalam paragraf dari segi bentuk dan strukturnya. Satu paragraf bukanlah merupakan kumpulan atau tumpukan kalimat yang masing-masing terdiri sendiri atau terlepas, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Pembaca dengan mudah memahami dan mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena adanya locatan pikiran yang membingungkan. Urutan pikiran yang teratur, akan memperlihatkan adanya kepaduan. Jadi, kepaduan atau koherensi dititik beratkan pada hubugan antara kalimat dengan kalimat ( Nasucha, Rohmadi dan Wahyudi. 2009:37 ).
Kalimat-kalimat dalam paragraf itu sebaiknya memiliki kesesuaian yang dibangun dari kalimat topik. Kepaduan antar kalimat dalam paragraf itu meliputi dua macam, yaitu kepaduan bentuk dan kepaduan makna. Kepaduan makna adalah kepaduan informasi yang disebut koherensi dan kepaduan dibidang bentuk disebut kohesi. Paragraf yang memiliki kepaduan informasi bersifat kohesi dan kesesuaian di bidang bentuk disebut kohesif. Wacana yang baik dalam sebuah paragraf apabila memiliki dua kepaduan tersebut, yaitu kohesif dan koheren ( Rohmadi dan Nasucha, 2010:46 ).
Kesimpulan
Paragraf merupakan bagian penting dalam menulis karena membantu menyampikan ide secara jelas dan teratur. Dengan memahami ciri-ciri paragraf yang baik, jenis-jenis paragraf serta cara mengembangkannya, kita bisa membuat tulisan yang mudah dipahami dan menarik bagi pembaca. Oleh karena itu kita biasakan menulis paragraf dengan memperhatikan kepaduan dan keterpaduan makna agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik. Dengan begitu kemampuan menulis kita akan semakin meningkat dan tulisan kita jadi lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Kanzunnudin, mohammad. 2016. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Magnum Pustaka Utama. Diakses di: https://www.google.co.id/books/edition/Bahasa_Indonesia_untuk_Perguruan_Tinggi/7tOxEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=0 pada 16 Mei 2025, pukul. 13.56
Supadi dkk. 2010. Menyelesaikan Soal-Soal Ujian Nasional SMP 2010. Jakarta : Penerbit PT Kawan Pustaka. Diakses di: https://www.google.co.id/books/edition/Menyelesaikan_Soal_Soal_Ujian_Nasional_S/5jzd_poOmkUC?hl=en&gbpv=0 pada 16 Mei 2025, pukul 14.02
Fatin, sujinah idhoofiyatul dan Rachmawati Dian Karina. 2022. Buku Ajar Bahasa Indonesia. Surabaya : UM Surabaya Publishing. Diakses di: https://www.google.co.id/books/edition/Buku_Ajar_Bahasa_Indonesia/wRd_EAAAQBAJ?hl=en&gbpv=0 pada 16 mei 2025, pukul 14.07
Kusmayadi ismail. 2006. Think Smart Bahasa Indonesia. Bandung: Grafindo Media Utama. Diakses di: https://www.google.co.id/books/edition/Think_Smart_Bahasa_Indonesia/ktug0K6r8SoC?hl=en&gbpv=0 pada 16 Mei, pukul 14.14
Sujinah. 2018. Buku Ajar Bahasa Indonesia Edisi Revisi. Surabaya: UM Surabaya Publishing. Diakses di: https://www.google.co.id/books/edition/Buku_Ajar_Bahasa_Indonesia_Edisi_Revisi/LSGlDwAAQBAJ?hl=en&gbpv=0 pada 16 Mei, pukul 14.36

Mahasiswa Prodi Ilmu Komputer
0 Pengikut

Mengenal Resensi Buku yang Objektif, Santun, dan Kritis.
Selasa, 15 Juli 2025 17:54 WIB
Menghindari Plagiarisme dalam Penulisan Karya Ilmiah
Senin, 14 Juli 2025 07:19 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler