Mahasiswa ilmu komputer Unniversitas A.R Fachruddin
Kutipan: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Style Sitasi
Kamis, 29 Mei 2025 09:59 WIB
Kutipan memperkuat argumen ilmiah dan dipresentasikan melalui gaya sitasi seperti APA, MLA, dan Chicago untuk akurasi akademik.
Pendahuluan
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku, jurnal maupun terbitan lain. Dalam kutipan ada beberapa alasan mengapa mengutip, yaitu menghemat waktu karena tidak perlu melakukan penelitian lagi.
Fungsi kutipan adalah memperkuat pendapat atau ide yang dikemukakan dalam karya ilmiah dan sebagai pernyataan bahwa pendapat yang dikemukakan mempunyai dasar yang dapat dipertanggungjawabkan. Kutipan merupakan pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi dikutip terkenal atau eksplisit dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya, dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip (Nugraha, 2015). Kutipan memberitahu pembaca di mana kita mendapat informasi, fakta, atau ide yang bukan milik kita. Ketika kita memparafrasakan atau menggunakan kutipan langsung, kita menggunakan kutipan dalam teks pendek di akhir kutipan atau teks yang diparafrasakan. Di akhir esai, makalah, atau presentasi, kami memberikan daftar informasi terperinci tentang setiap karya yang dikutip sehingga orang lain dapat menemukan sumber aslinya. Ini disebut Karya yang Dikutip atau Halaman Referensi (Yang, 2019)
-
Jenis Kutipan
Menurut jenisnya, kutipan dapat kita bedakan atas kutipan langsung dan kutipan tidak langsung (kutipan isi). Adapun uraiannya adalah sebagai berikut:
a. Kutipan Langsung Kutipan langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya, tidak boleh ada perubahan. "Kutipan Angsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli" (Keraf, 1980: 180).
b. Kutipan Tidak Langsung (Kutipan Isi) Menurut Keraf (1980: 180) "Kutipan tidak langsung adalah pinjaman pendapat seorang pengarang atau tokoh terkenal berupa inti sari atau ikhtisar dari pendapat tersebut". Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik. Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki, dapat juga dengan sistem catatan langsung (catatan perut).
2. Macam-macam style sitasi: APA, MLA, dan Chicago Style
-
APA (American Psychological Association
Gaya sitasi APA ( American Psychological Association) digunakan dalam ilmu sosial dan disiplin ilmu lainnya. Gaya APA mencakup 2 bagian dalam penulisan sitasi yaitu mengutip dalam teks dan daftar pustaka/bibliografi. Untuk mengutip dalam teks mencakup informasi yang dapat mengarahkan pembaca untuk menemukan sumber informasi kutipan dalam daftar pustaka yang digunakan penulis. Bibliografi berisi daftar pustaka secara utuh yang akan mengarahkan pembaca untuk memperoleh sumber informasi yang digunakan penulis dalam tulisannya. Bibliografi terletak pada bagian halaman paling akhir dari suatu karya tulis.
Ciri-ciri APA:
- Daftar pustaka ditulis secara alfabetis berdasarkan nama belakang penulis atau judul apabila tidak ada nama penulisnya,
- Nama depan penulis ditulis sebagai inisial,
- Apabila terdapat nama penulis yang sama dalam daftar pustaka ditulis secara berurutan dari tahun yang paling lama,
- Bisa ditambahkan huruf a, b, c setelah tahun
2. MLA (Modern Language Association)
MLA style merupakan bentuk sitasi yang dikeluarkan oleh MLA digunakan untuk sumber-sumber penelitian. Model penulisan dalam MLA ini dirancang dengan sangat sederhana untuk mempermudah penulisan dalam kutipan MLA lebih banyak digunakan dalam bidang bahasa Inggris dan Humanities.
MLA style memiliki 3 bagian utama dalam penulisan sitasi yaitu: pertama, mengutip dalam teks (in-text citation). Kedua, dafatr pustaka/bibliografi (list of work cited). Ketiga, catatan penjelasan (explanatory notes). Untuk in-text citation dan list of work cited wajib untuk dibuat, sementara untuk eksplanatory notes tidak wajib (optional).
Ciri-ciri MLA:
- Penulisan nama penulis ditulis lengkap dengan nama belakang atau nama akhir penulis dituliskan di depan,
- Tahun terbit karya yang disitir ditulis pada bagian akhir,
- Kutipan pada halaman cukup dengan menuliskan kata akhir dan nomor halaman kutipan,
- Pada beberapa media tertentu dapat ditambahkan informasi jenis media dan format, misal cetak, online, web, dsb.
- Pada sumber online, cukup menampilkan tanggal, bulam dan tahun diakses tanpa menyebutkan sumber online-nya
-
Chicago style
Chicago (The Chicago Manual of Style) dirilis oleh Chicago University Press pada tahun 1906. Sitasi gaya chicago banyak digunakan terutama oleh para humaniora karena penggunaan Catatan kaki atau Catatan akhir dan halaman daftar pustaka. Chicago style dalam penulisannya meng-gunakan dua sistem sitasi yaitu Note and Bibliography System dan Author-Date System. Note and Bibliography System me-rupakan sistem yang banyak digunakan di dalam bidang humaniora terutama bidang sejarah. Author-Date System, banyak digunakan dalam bidang sains/sosial. Note (footnote dan endnote) adalah Catatan yang digunakan untuk men-jelaskan halaman dimana sumber informasi yang dikutip berasal. Footnote atau endnote ini menghubungkan sumber informasi yang dikutip pada teks dan bibliography (daftar pustaka).
Ciri-ciri Chicago style:
- Menggunakan superscript (125) dalam teks untuk mengarahkan pembaca sitasi ke dalam Footnote atau endnote.
- Footnote (Catatan kaki) ditemukan di bagian bawah halaman
- Endnote (Catatan akhir) ditambahkan pada akhir bab atau proyek
- Footnote atau endnote berisi informasi dari sitasi lengkap
- Nomor yang cocok dalam Footnote atau endnote berukuran normal dan tidak dinaikkan
KESIMPULAN
kutipan memiliki peran penting dalam karya ilmiah, yaitu sebagai penguat pendapat dan referensi yang dapat dipertanggungjawabkan. Kutipan dapat berbentuk langsung atau tidak langsung, tergantung pada kebutuhan penulis. Sistem sitasi beragam, dengan tiga gaya utama yaitu APA, MLA, dan Chicago Style, masing-masing memiliki aturan spesifik dalam penulisan sumber dan penyusunan daftar pustaka. Gaya APA lebih sering digunakan dalam ilmu sosial, MLA dalam bidang bahasa dan humaniora, sedangkan Chicago Style banyak dipakai dalam sejarah dan disiplin humaniora lainnya. Pemilihan gaya sitasi yang tepat sangat bergantung pada bidang ilmu dan preferensi akademik, dengan tujuan utama memastikan kejelasan sumber informasi serta keakuratan dalam penulisan ilmiah.
YULI DWI RESTIYANA
NIM 240103050
PRODI ILMU KOMPUTER
UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH A.R FACHRUDDIN
DAFTAR PUSTAKA
Ansoriyah, siti, 2019, Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta. Diakses di:
Sarmadan, La Alu, 2015, Buku Ajar Bahasa Indonesia Dan Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta
Maharani, s. Susilowati, I. & Wahyuno, S.R. (2017), Sitasi ilmiah dan penggunaan references tool manager. Madiun. Diakses di:
Simarmata, J. Romindo. Siregar, D. Chamidah, D. Arifah, N.F. Muttaqin, Purnomo, A. Napitupulu, D. Iskandar, A. Fadhli, M. (2020), Panduan belajar Manajemen Referensi dengan mendeley. Diakses di:

Penulis Indonesiana
1 Pengikut

Tantangan Mahasiswa dalam Menulis Karya Ilmiah
Sabtu, 2 Agustus 2025 21:05 WIB
Perbandingan antara Menulis Resensi Film dan Resensi Buku Berdasarkan Pengalaman
Jumat, 11 Juli 2025 23:09 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler