Bahasa Indonesia pertama kali disepakati sebagai bahasa persatuan pada saat Sumpah Pemuda tahun 1928. Dalam pernyataan tersebut, pemuda Indonesia dari berbagai suku dan daerah berikrar untuk menjunjung Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa. Peran Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sangat penting dalam konteks Indonesia yang merupakan negara dengan kekayaan budaya dan bahasa yang sangat beragam.

Mengatasi Plagiarisme Akademik yang Kian Memprihatinkan

Sabtu, 21 Juni 2025 07:39 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Iklan

Plagiarisme akademik di era digital telah menjadi isu krusial yang mengancam integritas pendidikan dan penelitian. Dengan kemudahan akses terhad

Oleh: Faras Khotimah, mahasiswi Universitas Muhammadiyah A.R. Fachdrudin

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Abstrak 

Plagiarisme akademik menjadi tantangan serius di era digital akibat kemudahan akses informasi dan perkembangan teknologi. Praktik ini tidak hanya merugikan integritas akademik tetapi juga menghambat perkembangan ilmu pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab plagiarisme, dampaknya terhadap dunia pendidikan, serta solusi inovatif untuk meminimalkan tindakan tersebut. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan menganalisis berbagai sumber, termasuk jurnal, artikel, dan laporan terkait plagiarisme digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman tentang etika akademik, tekanan untuk publikasi, serta ketergantungan pada sumber online berkontribusi terhadap maraknya plagiarisme. Solusi yang diusulkan meliputi peningkatan kesadaran melalui pendidikan antiplagiarisme, pemanfaatan alat deteksi plagiarisme berbasis AI, serta penerapan kebijakan kampus yang lebih ketat. Dengan pendekatan multidimensi, diharapkan praktik plagiarisme dapat dikurangi sehingga tercipta lingkungan akademik yang lebih jujur dan produktif.

Kata kunci: Plagiarisme, integritas akademik, era digital, deteksi plagiarisme, etika penelitian.

Pendahuluan 

Di era digital yang ditandai dengan kemudahan akses informasi, plagiarisme akademik menjadi masalah yang semakin kompleks dan mengkhawatirkan. Perkembangan teknologi internet memungkinkan siapa pun untuk mengakses, menyalin, dan memanipulasi konten akademik dengan cepat, seringkali tanpa memahami konsekuensi etisnya. Plagiarisme tidak hanya merusak nilai-nilai kejujuran intelektual tetapi juga mengikis kredibilitas dunia pendidikan dan penelitian. Fenomena ini semakin diperparah oleh tekanan akademik, kurangnya pemahaman tentang etika penulisan, serta ketergantungan berlebihan pada sumber digital tanpa sikap kritis.

Plagiarisme akademik memiliki dampak yang luas, mulai dari penurunan kualitas karya ilmiah hingga sanksi hukum dan reputasi bagi pelakunya. Di tingkat global, berbagai institusi pendidikan telah menerapkan kebijakan dan teknologi pendeteksi plagiarisme, seperti Turnitin dan Grammarly, untuk memerangi praktik ini. Namun, solusi teknis saja tidak cukup tanpa diimbangi dengan pembinaan kesadaran akademik yang mendalam. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan holistik yang menggabungkan edukasi, pemanfaatan teknologi, dan penegakan aturan yang jelas untuk menciptakan lingkungan akademik yang berintegritas.

Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis tantangan plagiarisme di era digital serta mengeksplorasi solusi efektif untuk mengatasinya. Dengan memahami akar permasalahan dan alternatif penyelesaiannya, diharapkan para akademisi, pendidik, dan mahasiswa dapat lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi digital tanpa melanggar prinsip-prinsip kejujuran ilmiah.

Pembahasan 

Akses Informasi yang Tidak Terbatas

Kemudahan mengunduh karya akademik (seperti jurnal, makalah, atau buku) dari internet memicu praktik copy-paste tanpa atribusi yang tepat. Situs seperti Sci-Hub atau Google Scholar bisa disalahgunakan untuk mengambil konten secara instan tanpa memahami etika pengutipan.

  • Kurangnya Pemahaman tentang Etika Akademik
  • Banyak pelaku plagiarisme, terutama mahasiswa, tidak menyadari bahwa parafrase tanpa sumber atau mengakui ide orang lain sebagai miliknya termasuk pelanggaran. Lemahnya pendidikan literasi akademik di institusi memperburuk masalah ini.
  • Tekanan Akademik dan Budaya Instan
  • Tuntutan publikasi cepat dari kampus atau tempat kerja mendorong praktik plagiarisme terdesak, di mana individu mengambil jalan pintas dengan menyalin karya orang lain. Maraknya jasa joki tugasatau paper mill juga memperparah kondisi ini.
  • Keterbatasan Alat Deteksi
  • Meski tools seperti Turnitin atau Grammarly sudah ada, tidak semua institusi mampu mengaksesnya. Selain itu, pelaku plagiarisme terus mengembangkan trik baru seperti text spinning(mengubah kata dengan sinonim) atau menggunakan AI (seperti ChatGPT) untuk menghasilkan teks yang sulit dilacak.

Kesimpulan 

Plagiarisme akademik merupakan ancaman serius terhadap integritas pendidikan dan penelitian, terutama di era digital yang menawarkan kemudahan akses informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kemajuan teknologi, meskipun memfasilitasi penyebaran pengetahuan, juga memunculkan tantangan baru seperti peningkatan godaan untuk menjiplak dan munculnya bentuk plagiarisme yang lebih canggih, termasuk yang melibatkan kecerdasan buatan. Kurangnya pemahaman etika akademik dan variasi dalam penegakan kebijakan juga turut memperumit masalah ini.

Namun, tantangan-tantangan ini tidak berarti tanpa solusi. Penanggulangan plagiarisme akademik membutuhkan pendekatan yang multidimensional dan terintegrasi. Pemanfaatan teknologi deteksi plagiarisme yang semakin canggih menjadi alat bantu yang esensial. Sejalan dengan itu, peningkatan edukasi dan literasi akademik yang komprehensif, mulai dari pengajaran teknik penulisan yang jujur hingga pemahaman mendalam tentang etika penelitian, harus menjadi prioritas utama. Terakhir, penguatan kebijakan dan regulasi institusional yang jelas, konsisten, dan ditegakkan secara adil menjadi fondasi penting untuk menciptakan lingkungan akademik yang menjunjung tinggi orisinalitas dan kejujuran intelektual.

Dengan sinergi antara teknologi, edukasi, dan kebijakan yang kuat, serta pembangunan budaya yang menghargai pemikiran orisinal, integritas akademik dapat terus dijaga dan diperkuat di tengah dinamika perkembangan digital yang pesat.

 

Daftar Pustaka

Abdullah, N., & Ahmad, Z. (2020). Academic plagiarism in the digital age: Causes, consequences, and solutions. Journal of Education and Ethics, 12(3), 45-60. 

Alzahrani, S. M., Salim, N., & Abraham, A. (2019). Understanding plagiarism linguistic patterns, textual features, and detection methods. IEEE Access, 7, 77234-77256.

Andreescu, L. (2019). Self-plagiarism in academic publishing: The anatomy of a misnomer. Science and Engineering Ethics, 25(6), 1551-1569. 

Bretag, T. (Ed.). (2016). Handbook of academic integrity. Springer. 

Foltýnek, T., Meuschke, N., & Gipp, B. (2020). Academic plagiarism detection: A systematic literature review. ACM Computing Surveys, 52(6), 1-42. 

Husain, F. M., & Al-Shaibani, G. K. S. (2021). Plagiarism in the digital age: Challenges and opportunities for academic integrity. International Journal of Educational Technology in Higher Education, 18(1), 1-18

Jiang, H., & Emmerton, L. (2022). The role of artificial intelligence in plagiarism detection: A critical review. Computers & Education, 180, 104432. 

Koul, R., & Fisher, D. (2021). Academic integrity in the digital era: A case study of student perceptions in Indonesia. Journal of Academic Ethics, 19(3), 345-363. 

Turnitin. (2023). Plagiarism spectrum 2.0: Identifying the 10 types of unoriginal work

UNESCO. (2021). Ethics of artificial intelligence in education: Challenges and strategies. UNESCO Digital Library. 

Walker, J. (2020). Measuring plagiarism: What have we learned in fifteen years? Research Integrity and Peer Review, 5(1), 1-10. 

 

NIM:240103021

KELAS:Reguler/Pagi

DOSEN PENGAMPU: Faisal Kemal M.Pd

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH A.R. FACHRUDIN

Jl. KH Syekh Nawawi Jl. Pemda Tigaraksa No.13, Mata Gara, Kec. Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten 15720

Bagikan Artikel Ini
img-content
Faras Khotimah

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler