Pintar Saja Tidak Cukup,Kalau Tak Punya Etika Bisa Bahaya
Rabu, 16 Juli 2025 17:55 WIB
Pintar saja tidak cukup,jika kita tidak punya etika,jadilah dikenal banyak orang bukan hanya pintar melainkan kita memiliki etika juga.
Oleh: Dhili Enjelina Sihite, Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Santo Thomas Medan
Helena Sihotang, SE., MM, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Santo Thomas Medan
Pernah nggak sih kita ketemu sama orang yang pintar banget—omongannya nyambung, prestasinya segudang, mungkin nilainya selalu A semua—tapi kok rasanya tetep nggak enak kalau bareng dia? Nah, di situlah letak pentingnya etika. Sekarang ini, pintar aja nggak cukup. Banyak kok orang yang pinter secara akademik atau jago dalam kerjaannya, tapi kalau nggak punya etika, semua itu bisa sia-sia.
Contohnya gampang, deh. Bayangin ada seseorang yang jago banget dalam dunia IT, bisa bikin sistem keren, codingnya ngebut, tapi ternyata dia nyolong data orang lain buat kepentingan pribadi. Atau dosen yang ilmunya tinggi, gelarnya panjang, tapi memperlakukan mahasiswanya seenaknya atau bahkan melakukan pelecehan. Apa masih bisa kita sebut dia “orang hebat”? Nggak kan? Karena etika itulah yang jadi fondasi dalam kehidupan sosial.
Etika itu tentang bagaimana kita memperlakukan orang lain, menghargai perbedaan, dan bersikap jujur serta bertanggung jawab. Dalam dunia kerja pun, perusahaan sekarang nggak cuma nyari orang yang pintar, tapi juga yang bisa dipercaya, tahu sopan santun, dan bisa kerja sama dalam tim. Banyak kasus karyawan pintar yang akhirnya dipecat karena arogan, toxic, atau nggak tahu batas.
Pendidikan tinggi dan nilai bagus memang penting, tapi kalau nggak diiringi dengan karakter yang baik, kita bisa kehilangan kepercayaan orang. Coba aja lihat beberapa tokoh publik yang jatuh karena skandal: sebagian besar karena masalah etika, bukan karena mereka nggak kompeten.
Di sisi lain, orang yang mungkin biasa-biasa aja dalam hal kemampuan, tapi jujur, rendah hati, dan sopan, seringkali lebih disukai dan lebih mudah dipercaya. Dalam jangka panjang, orang seperti ini lebih kuat pondasinya karena mereka membangun reputasi yang baik.
Jadi intinya, pintar itu bagus, tapi kalau nggak dibarengi sama etika, kepintaran itu bisa malah jadi bumerang. Etika bukan cuma tentang tahu mana yang benar dan salah, tapi juga tentang bagaimana kita bersikap dalam situasi yang sulit. Kadang, pilihan yang benar secara moral justru nggak nyaman, dan di situlah ujian etika kita sebenarnya.
Sekarang coba tanya diri kita masing-masing: kita mau dikenal sebagai orang pintar, atau orang yang bisa dipercaya dan dihormati karena etikanya?

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Pintar Saja Tidak Cukup,Kalau Tak Punya Etika Bisa Bahaya
Rabu, 16 Juli 2025 17:55 WIBArtikel Terpopuler