x

Petugas Basarnas menggunakan perahu karet, menyisir salah satu desa yang terendam banjir akibat luapan Sungai Kampar di Desa Gunung Sahilan, Kampar, Riau, 15 November 2014. ANTARA/Rony Muharrman

Iklan

Topik Irawan

Fulltime Blogger
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Saat Kemarau Lalai, Di Musim Penghujan Kebanjiran

#Waspada banjir

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kemarau baru saja lewat, musim kering ini seolah kita terlupa betapa dahsyatnya terjangan air yang meluber, jalan jalan protokol  sekelas MH Thamrin, Gatot Subroto dan juga jalan Jenderal Sudirman di jantung ibu kota tak luput dari sergapan banjir, begitu juga dengan kawasan-kawasan yang memang langganan banjir.

Namun ada yang terlupa, di saat kemarau, kita malah sepertinya lalai atau pura pura lupa atau malah sudah lupa betulan betapa tersiksanya jika banjir melanda, di musim kemarau kita seolah lupa bahwa got-got telah dipenuhi oleh sampah. Serakan sampah memenuhi saluran air, perilaku buruk warga yang buang sampah sembarangan turut menyumbang sumber bencana, apalagi kalau bukan banjir.

Memang kalau di hitung-hitung, yang buang sampah adalah cuma satu orang namun bila diakumulasi menjadi satu hari, ini akan menjadi masalah besar, diperlukan ketaatan setiap warga untuk tidak seenaknya membuang sampah secara serampangan namun pada kenyataannya sampah selalu dibuang di sembarang tempat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dibalik mobil mewah terulur tangan ke arah jalan dan jatuhlah sebuah sampah, lalu di kepadatan jalan, diantara sesaknya metromini atau kopaja, ada tangan lainnya yang juga membuang sampah. Belum lagi secara diam diam, sebuah bungkusan kresek penuh dengan sampah rumah tangga dengan santai dilempar ke arah sungai, memang rumahnya akan menjadi bersih dan bebas sampah tapi cara cara naif membuang sampah ke sungai adalah tindakan buruk dan bisa di tebak, musim penghujan datang, sungai meluap dan banjir pun tiba tanpa di undang.

Mumpung belum hujan secara intens, mumpung air hujan belum tercurah dalam jumlah yang banyak, kini kita mesti bebenah, dari kampung padat penduduk hingga perumahan elite, bersatu untuk membersihkan lingkungan agar musibah banjir bisa di minimalkan, sudah saatnya kita mewaspadai banjir, dan jangan jangan kitalah yang sebenarnya mengundang petaka yang bernama banjir bandang.

 

Ikuti tulisan menarik Topik Irawan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu