x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mal dan Tol Terus Dibangun, Perpustakaan Satu-satu Ditutup

Satu lagi perpustakaan berusia tua ditutup.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

"A library is the delivery room for the birth of ideas, a place where history comes to life."
--Norman Cousins (Penulis, 1915-1990)
 

 

Sebuah perpustakaan baru diresmikan di pusat kota X. Megah. Luasnya sanggup menampung koleksi buku puluhan ribu judul. Ruangnya nyaman untuk membaca. Mau jadi anggota? Cukup membayar murah. Daftar koleksi bisa diakses melalui internet. Halamannya luas, rindang, dengan tempat parkir yang lapang dan aman.

Sayangnya, itu cuma mimpi. Terakhir kali saya mendengar kabar bahwa Pemkot Bandung akan mendirikan perpustakaan di Gedung Palaguna yang sebagian besar kini space-nya menganggur. Gedung ini akan direnovasi menjadi pertokoan yang modern dengan perpustakaan di dalamnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saya membayangkan perpustakaan di dekat alun-alun kota dan di tengah pertokoan akan menciptakan suasana tersendiri. Padahal, bila jadi berdiri, berarti di lingkungan alun-alun Bandung ini berhimpun beberapa unsur penting kehidupan manusia: ekonomi (pertokoan dan perbankan), spiritual (karena ada Masjid Agung), dan ilmu pengetahuan (perpustakaan). Sayangnya, dengar-dengar, rencana ini batal.

Nah, begitu mendengar kabar tentang perpustakaan, kabarnya menyedihkan: “Karta Pustaka Ditutup”. Salah satu perpustakaan di Jogjakarta yang dianggap penting oleh para budayawan lantaran kontribusinya dalam memasok pengetahuan dan kearifan yang dituangkan dalam buku terpaksa ditutup. Banyak buku berbahasa Belanda di perpustakaan yang berdiri sejak 1967 ini karena operasionalnya dibiayai oleh pemerintah Belanda.

Sebagian koleksi Karta Pustaka kabarnya diakuisi lembaga lain di Jogja agar tetap dapat diaskes masyarakat. Sebagian lainnya dijual kepada publik, kabarnya hasil penjualan dipakai untuk membayar gaji karyawan. Sedih. Dengan dijual kepada individu-individu, koleksi ini akan tersebar--mudah-mudahan bukan koleksi yang sangat berharga. 

Begitulah suratan takdir Karta Pustaka. Nasibnya mirip dengan The British Council Library di Jl. Lembong, Bandung. Dulu, tempat ini nyaman untuk membaca karena letaknya di tempat yang mudah diakses dengan angkutan umum tetapi tidak bising. Persis di pinggir trotoar, tanpa halaman.

Begitu pula, The British Council Library di Jakarta, yang dulu menempati Gedung Widjojo Centre, di Jalan Sudirman, juga ditutup pada 2004. Untunglah, koleksi kedua perpustakaan The BC ini dihibahkan ketika keduanya ditutup. Koleksi perpustakaan yang di Bandung dihibahkan antara lain ke ITB, sedangkan yang di Jakarta ditampung di perpustakaan baru Library@Senayan.

Sebelumnya, ada pula perpustakaan Amerika dengan koleksi yang mencapai puluhan ribu judul dan menempati, kalau tidak keliru, tiga lantai gedung besar di Jl. Sudirman. Perpustakaan ini akhirnya juga ditutup.

Pelajaran menarik dari penutupan perpustakaan ini ialah kita harus bisa mandiri dalam mengelola perpustakaan, tak bisa terus-menerus bertumpu pada kebaikan hati pemerintah negara lain. Ketika pemerintah negara sahabat tidak lagi menyediakan anggaran untuk menghidupi perpustakaan di Indonesia, maka usailah sejarah perpustakaan ini.

Pemerintah semestinya mulai aktif membangun perpustakaan publik secara mandiri, sebab inilah salah satu bukti bahwa kita mempedulikan kebudayaan sendiri. Kehadiran perpustakaan yang menyenangkan, nyaman, dengan koleksi yang banyak dapat menjadi pendorong agar masyarakat senang membaca. Sepanjang buku masih dicetak, perpustakaan tetap diperlukan, sekalipun di era serba elektronik seperti sekarang. Acungan jempol patut diberikan bagi prakarsa warga yang mendirikan perpustakaan sendiri, tapi kelangsungannya niscaya juga rentan biaya.

Jadi, jangan hanya jalan tol, mal, dan pabrik yang dibangun. Perpustakaan pun tak kalah penting. (foto: tempo.co) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB

Terkini

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB