Cara Cepat Move On

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hari ini, tanpa sengaja dan tanpa rencana saya bertemu dengan kawan lama saya di sebuah warung jahe susu di kawasan UIN Ciputat. Sebut saja nama Udin, Nanang, dan Bimo (bukan nama sebenarnya). Ia memang kawan lama saya karena kami berkawan sudah hampir 10

Oleh: Misbahul Ulum

Hari ini, tanpa sengaja dan tanpa rencana saya bertemu dengan kawan lama saya di sebuah warung jahe susu di kawasan UIN Ciputat. Sebut saja nama Udin, Nanang, dan Bimo (bukan nama sebenarnya). Ia memang kawan lama saya karena kami berkawan sudah hampir 10 tahun. Sudah sangat Lama bukan???

Awalnya kami berbincang ringan dan saling menyakan kabar. Sebuah obrolan yang sangat basa-basi sebenarnya. Tapi ya begitulah kehidupan, kadang harus diisi dengan basa-basi yang gak penting-penting amat. Obrolan kami lalu berlanjut ke persoalan kuliah, kerjaan, hingga hal-ihwal calon pendamping wisuda nanti. Ketika pembahasan sampai pada persoalan calon pendamping wisuda inilah, kami dikejutkan dengan polah Udin yang tiba-tiba misuh dengan pisuhan yang sangat fasih,

Jiancoooook.. Asuuuu..!!!”

“Ono Opo Din? Setan kue, Ngageti wong..” tanya saya sedikit penasaran.

Dengan mata masih memandangi gadget,  si Udin mengumpat makin gak jelas

“Bajingan, sundel tenan.. mosok sak iki wes mlaku karo cowok liyo,.. edaaan tenan”.

diikhlaske wae, Din. wes takdirmu kui, ayo dipikir karo ngerokok,,,”, timpal Bimo sambil menyulut rokok kretek yang sejak 10 tahun lalu telah menjadi makanan fafvoritnya.

Usut punya usut, ternyata si Udin dkk datang ke Ciputat adalah sebuah langkah pelarian dari suasana hati yang sedang gelap, upaya refreshing untuk menenangkan diri, karena baru satu minggu kisah asmaranya berakhir dengan si Wulan, anak musik yang yang bertubuh mantap itu. Sebenarnya sangat “alay” sih, seorang cowok masak harus lari dari kenyataan hanya gara-gara perempuan, Please, Come On Guys, hidup ini masih panjang!!!

Sebagai seorang kawan dan sekaligus orang yang mendapat predikat sebagai pencetus teori “Move On secepat Kilat”, saya-pun berbagi pengalaman kepada si Udin. Meskipun sebagian besar teori saya saya dapat dari googling dan membaca penelitian-penelitian yang mungkin tidak ilmiah, tapi setidaknya teori itu cukup manjur, khusunya bagi saya pribadi.

Nah, Untuk si Udin dan untuk anda sekalian yang saat ini masih suka menangis dalam kamar, susah Move On dari kisah cinta masa lalu. Woles aja bro. Berikut ini saya uraikan jurus jitu untuk segera bisa Move On dan anda sekalian bisa menatap hari dengan tenang dan tetap tegar. Okelah, tidak perlu berlama-lama. Di bawah ini adalah hal-hal yang mesti Anda lakukan;

 

Pertama, hapus semua kenangan dengan si dia

Jika anda termasuk orang yang hobi foto-foto terlebih para pemiliki tongkat sakti (tongsis), tentu anda memiliki ribuan bahkan hingga jutaan foto yang merekam perjalanan kisah cinta Anda dan mantan Anda.

Mulai saat ini juga, hapus semua foto tentang “dia”, lalu anda download foto Dian Sastro Wardoyo, Chelsie Islan atau Rahma ex Cerrybell. Jangan lupa pasang di dinding kamar dan di dekstop PC anda. Yakinlah dalam waktu kurang dari satu bulan anda akan merasakan menjadi orang yang baru. Apalagi foto-foto artis cantik itu Anda edit seolah ia sedang berkata kepada Anda; “Semangat Kakak…..!!!”, bukankah serasa sangat intim dengan mereka????

 

Kedua, pasang foto Anda yang paling Keren di Sosmed.

Langkah ini sangat penting untuk menunjukkan bahwa Anda benar-benar #Rapopo dan sekaligus menunjukkan bahwa Anda tetap keren. Tapi ingat, jangan sampai usaha menghasilkan foto keren justru malah menjadi norak. Anda tidak perlu lebay berfoto ala “terong-terongan” dengan celana ketat dan berwarna nge-jreng, atau berfoto dengan pasang kawat gigi yang dipaksakan. Anda cukup menjadi diri anda sendiri, karena apapun itu, Anda adalah Anda dan dia adalah dia. Anda bukanlah Airel Noah yang dikejar-kerjar jutaan “cabe-cabean”, bukan pula Herjunot Ali yang dikerjar-kerjar perempuan lantaran jago DJ. Anda adalah Anda, jadi terimalah takdir Anda.

 

Tiga, dengarkan lagu-lagu “Move On”

Percaya atau tidak, mendengarkan lagu mampu meberikan efek yang luar biasa. Sebuah penelitian ilmiah menyebut bahwa mendengarkan lagu mampu memberikan sugesti bagi pendengarnya. Akan tetapi bagi Anda yang ingin Move One, jangan dengarkan lagu-lagu sendu atau lagu patah hati. Bisa-bisa anda akan semakin terhimpit dengan nada-nada minor lagu-lagu cengeng tersebut. Walau demikian, Anda juga tidak perlu harus mendengarkan musik underground yang lirik lagunya nyaris tak bisa didengar.

Sebagai rekomendasi buat Anda, mendengarkanlah lagunya andien, Project Pop dan Hello band yang berjudul Move On.  Percayalah semakin anda mendengarkan, anda akan semakin familiar dengan kata Move On, setidaknya Anda akan hafal dan tanpa pernah Anda sadari Anda akan bernyanyi “Move On, Move On, dan Move On”.

Nah, setelah Anda merasa cukup tenang, lengkapi dengan mendengarkan lagu Julia Peres “AkuRapopo” agar upaya Move On Anda benar-benar paripurna dan anda siap menutup kesakitan Anda dengan berkata tegas: “#AkuRapopo”.

 

Empat, pergilah ke luar negeri atau kota besar

Apabila langkah pertama hingga ketiga sudah anda lakukan, mulailah menyusun rencana untuk migrasi dari tempat lama Anda, carilah tempat baru, lingkungan baru dan buatlah cerita baru. Jangan lupa sisakan ruang sedikit untuk si dia agar Anda ingat bahwa dia-lah alasan terbesar atas kepergian Anda. Tapi ingat, cukup sedikit ruang saja, jangan terlalu banyak.

Setelah Anda mantap untuk “migrasi”, Anda lengkapi dengan meniru jejak Rangga dalam film AADC maupun Zainuddin dalam film tenggelamnya kapan Van Der Wick. Anda harus pergi jauh, kalau perlu ke Luar negeri. Tapi jika Anda termasuk orang ndeso yang takut dengan bahasa asing seperti teman-teman saya, cukup pergi ke Kota besar saja tidak harus ke luar negeri. Jangan sekali-kali Anda pergi dengan jarak yang sangat “tanggung”, itu sungguh tidak elegan. Satu hal yang sangat penting juga, jangan pergi sebagai TKI. Ingat, jangan sebagai TKI (Bukan merendahkan TKI lhooo.!!!). Minimal anda harus menjadi tukang foto seperti Rangga, atau jika Anda memiliki logika yang cukup waras, Anda harus menjadi penulis seperi Zaenuddin (inilah yang saat ini sedang saya lakukan)

 

Lima, berdo’alah kepada Tuhan.

Rasanya sangat tidak baik jika kita tidak menyertakan Tuhan dalam upaya Move On kita. Karena bagaimanapun Tuhan adalah segalanya. Bukan begitu???

Setelah semua upaya Anda lakukan, tutuplah dengan do’a. mintalah kepada Tuhan. Khusus untuk tahap ini Anda tentu bebas meminta apa saja kepada Tuhan. Saya tidak perlu mengajari Anda bagaimana cara berdo’a, Kan?? Anda tentu sudah sangat faham.

Akan tetapi, sebagai bahan pertimbangan saya akan share kepada Anda perihal bacaan do’a yang sering saya minta kepada Tuhan, khususnya dalam hal Move On ini. Ini saya sampaikan khusus kepada Anda bukan yang lain. Doanya adalah sebagai berikut:

“Ya Tuhan, Jika dia jodoh hamba, maka dekatkanlah

Jika dia bukan jodoh hamba, maka jododhkanlan.

Dan Jika dia benar-benar bukan jodoh hamba, jangan beri dia jodoh”

Ingat saudara-saudaraku, saya tidak mengajak anda berdoa sebagaimana saya berdo’a. karena bagi saya do’a saya adalah urusan saya dan do’a Anda adalah urusan anda sendiri. Tapi setidaknya dari doa itu Anda akan faham bahwa saya adalah orang yang tidak  terbiasa Move On, Bukan??

So, Selamat datang dalam kehidupan nyata, saudaraku!!!

*Misbahul Ulum, Penulis Partikelir yang bermimpi punya istri sholehah

Tulisan ini pertema terbit di Wartaterbaru.com

Bagikan Artikel Ini
img-content
Misbahul Ulum

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler