x

Iklan

Djohan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Bupati Tanjung Jabung Barat Jambi Lantik Direktur PDAM Tirta Pengabuan

Bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. Usman Ermulan, MM melantik Ustayadi Berlian, SH sebagai Direktur PDAM Tirta Pengabuan, di Balai Pertemuan Kantor Bupati, Kuala Tungkal.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jambi,- Perbaikan, untuk mengembalikan performa PDAM Tirta Pengabuan, dilaku kan oleh Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) Drs. H. Usman Ermulan, MM. Senin (12/1/2015). Dengan melantik Ustayadi Berlian, SH sebagai Direktur PDAM Tirta Pengabuan, di Balai Pertemuan Kantor Bupati, Kula Tungkal.

Pelantikan direktur baru dan memberhentikan Pelaksana Tugas (Direktur) yang lama dengan hormat, merupakan  langkah awal, menuju perbaikan dalam pengelolaan Air Bersih di Kabupa ten Tanjab Barat. Acra ini Disaksikan dan dihadiri Wakil Bupati Katamso, unsur Forkompimda, Badan Pengawas PDAM Tirta Pengabuan Azwar, dan para Kepala SKPD dan para Kepala Bagi an di Lingkup Setdakab Tanjung Jabung Barat.

Bupati Tanjung Jabung Barat H. Usman Ermulan, mengatakan pelantikan Direktur PDAM Tirta Pengabuan sebagai langkah awal evaluasi dan perbaikan kinerja di PDAM yang selama belasan tahun dipimpin oleh pelaksana tugas Direktur dan kondisi PDAM dirasa merosot beberapa tahun terakhir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini pelanggan PDAM di seluruh Tanjung Jabung Barat 3.480 sambungan. Sedang dalam kota Kuala Tungkal sebanyak 2.444 sambungan. Angka ini dinilai Bupati, masih sangat kecil hanya 10 persen dari jumlah rumah tanggal dalam kota Kuala Tungkal. Drs. H. Usman Ermulan, MM juga mengungkapkan, Pemeritah daerah saat ini telah membut instalasi pengolahan air bersih dari Parit Panting Kecamatan Bram Itam dengan kafasitas 200 liter perdetik.  

Untuk itu, Dirut yang baru dilantik diharapkannya mampu untuk melakukan konsolidasi kedalam , dengan membangun komunikasi dan harmonisasi pada semua jajaran pegawai PDAM. Agar dapat meningkatkan manajemen kerja secara optimal. Selain itu, Bupati juga berharap, agar Dirut yang baru dilantik dapat melakukan reformasi manajemen PDAM dalam rangka menigkat kan pelayanan kepada para pelanggan, sesuai standar mutu pelayanan prima. Mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan dana atau mencari pelanggan baru yang bisa menambah pema sukan perusahan.

Sebagaimana diakui Bupati, selama ini PDAM Tanjab Barat masih selalu mengalami kerugian dari tahun ketahun. Demikian-halnya terhadap kualitas air yang disuplay kepelanggan, masih  jauh dari harapan. Dicontohkan,” keadaan Air masih terasa asin, dan berbauk, lengket. Semen tara pemda terus memberikan subsidi mencapai 3 milyar setiap tahunnya," sebut Usman.

"Saya harap, sekaligus menegaskan, Dirut baru ini dapat menyelesaikan permasalahan yang sela ma ini dikeluhkan oleh masyarakat khususnya distribusi air ke rumah warga, Saya akan pantau terus mulai hari ini," tegas Bupati. Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jambi, Indonesia. Luas wilayahnya 5.009,82 km² dengan populasi 293.594 jiwa pada tahun 2012. Ibukotanya ialah Kua latungkal.

Kabupaten ini terbagi menjadi 13 kecamatan yang terbagi lagi menjadi 20 kelurahan dan 114 desa. Seiring bergulirnya perkembangan zaman berdasarkan keputusan Komite Nasional Indone sia (KNI) untuk Pulau Sumatera di Kota Bukitinggi (Sumbar) pada tahun 1946 tanggal 15 April 1946, maka pulau Sumatera di bagi menjadi 3 (tiga) Provinsi, yaitu Provinsi Sumatera Tengah, Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Sumatera Selatan.  

Pada waktu itu Daerah Keresidenan Jambi terdiri dari Batanghari dan Sarolangun Bangko, terga bung dalam Provinsi sumatera Tengah yang dikukuhkan dengan undang - undang darurat Nomor 19 Tahun 1957, kemudian dengan terbitnya undang - undang Nomor 61 Tahun 1958 pada tangg al 6 januari 1958 Keresidenan Jambi menjadi Provinsi Tingkat I Jambi yang terdiri dari : Kabupa ten Batanghari, Kabupaten Sarolangun Bangko dan Kabupaten Kerinci. Pada tahun 1965 wilayah Kabupaten Batanghari dipecah menjadi 2 (dua) bagian yaitu : Kabupaten Dati II Batanghari dengan Ibukota Kenaliasam, Kabupaten Dati II Tanjung Jabung dengan Ibukotanya Kuala Tungkal. 

Setelah memasuki usianya yang ke-34 dan seiring dengan bergulirnya Era Desentralisasi daerah, dimana daerah di beri wewenang dan keleluasaan untuk mengurus rumah tangganya sendiri, maka kabupaten Tanjung Jabung sesuai dengan Undang-undang No.54 Tanggal 4 Oktober 1999 tentang pemekaran wilayah kabupaten dalam Provinsi Jambi telah memekarkan diri menjadi dua wilayah yaitu : 1. Kabupaten Tanjung Jabung Barat Sebagai Kabupaten Induk dengan Ibukota Kuala Tungkal 2. Kabupaten Tanjung Jabung Timur Sebagai Kabupaten hasil pemekaran dengan Ibukota Muara Sabak.

Kabupaten yang beribukota di Kuala Tungkal ini memiliki masyarakat yang heterogen.Suku Banjar, Minang, Melayu, Jawa, bugis dan berbagai etnis berbaur di kabupaten yang terkenal dengan julukan kota bersama ini. Untuk memasak dan minumnya, menggunakan Air tadah hujan. Setelah diendapkan dan disaring dengan Pasir, digunakan sebagai Air Bersih. Hal ini membuat Bupati Tanjab Barat Usman Ermulan berjuang sekuat tenaga, agar rakyatnya bisa menikmati Air Bersih yang dikelolah oleh PDAM.

Dari data yang dihimpun awaki media ini menyebutkan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat hingga Desember 2010 lalu, PDAM Tirta Pengabuan hanya memiliki 2.356 pelanggan, atau hanya mampu memenuhi kebutuhan air bersih untuk 14.164 jiwa atau 5,78 persen dari total jumlah penduduk Tanjab Barat yang saat ini mencapai 245.224 jiwa. Terkait masih rendahnya tingkat pelayanan air bersih ini disebabakan oleh beberapa faktor antara lain, terbatasnya jaringan pipa yang menghubungkan ke rumah-rumah penduduk, sehingga penjualan air terbatas dan belum mampu menutupi biaya produksi air. Masalah ini juga berdampak pada tingginya harga jual kepada masyarakat.

Selain itu, belum beroperasinya intake PDAM di Teluk Pengkah juga menjadi salah satu indika si. Di samping itu masih rendahnya kualitas air yang didistribusikan mempengaruhi pilihan masy arakat untuk menggunakan air PDAM. Sehingga banyak masyarakat yang masih enggan menggu nakan air PDAM. Idealnya, untuk memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat, saat ini Tanjab Barat sudah harus berbenah dengan cara menambah kapasitas produksi dan meningkat kan kualitas air bersih.

Sebagaimana diungkapkan oleh mantan Pelaksana Tugas (PLT) Direktur PDAM Tanjab Barat Amas, bahwa “Jenis air di Tanjab Barat ini kualitasnya masih jelek, PH nya rendah, kadar besi tinggi dan sangat ditentu kan oleh musim. proses filterisasinya pun berbeda, sehingga biaya pro duksinya tingga dan harga jualnya pun juga ikut tinggi, itupun belum mampu menutupi biaya produksi,” terangnya. Amas menjelaskan, untuk menutupi biaya produksi, PDAM setiap tahun terpaksa harus mengharapkan suntikan dana subsi di dari pemerintah daerah. (Djohan) Jambi

Ikuti tulisan menarik Djohan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu