x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kuatkah Simpul Jejaring Anda?

Di saat-saat sukar, jejaring yang kuat dapat diandalkan untuk menopang urusan Anda.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

"Networking is an essential part of building wealth."
--Armstrong Williams (Jurnalis, 1959-...)

 

 

Seorang manajer senior hampir dibuat frustrasi lantaran ide-idenya kerap kali mentok alias tidak mampu menembus benak jajaran direksi. Ia merasa gagasannya tidak digubris dan nyaris ia mengundurkan diri dari perusahaan andaikan ia tidak bertemu dengan salah seorang direktur. Lewat diskusi intensif, yang difasilitasi seorang teman, akhirnya direktur tersebut berjanji akan membawa gagasannya ke rapat direksi. Melalui mulut direktur tersebut, gagasannya diadopsi oleh manajemen puncak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengalaman serupa itu niscaya sering dihadapi oleh siapapun yang hidup dalam organisasi perusahaan. Apabila sebuah masalah tak mampu diatasi sendiri, maka menggunakan ‘jasa’ seorang teman bisa menjadi pilihan yang bijak. Hubungan yang baik antara teman tadi dengan salah seorang direktur menjadi pintu masuk untuk meyakinkan direksi perihal kehebatan gagasannya. Manajer senior tadi telah menggunakan apa yang disebut oleh Rob Yeung dalam Office Politics sebagai ‘pengungkit situasional’ atau situational leverage.

Manajer tadi memanfaatkan pengaruh seorang teman, yang dapat diibaratkan sebagai simpul jejaring, untuk menghadapi situasi yang sukar. Ia mencari orang lain yang dapat melakukan sesuatu untuk dirinya. Dalam situasi yang berbeda-beda, simpul-simpul tersebut dapat dibangkitkan untuk membantu mengatasi situasi yang sulit.

Sebagai jejaring, baik untuk kebutuhan personal maupun perusahaan, pengaruh seseorang terhadap jejaring itu semakin lemah dengan bertambah panjangnya rantai jejaring. Tapi Yeung menawarkan cara untuk menanganinya, yakni menciptakan rantai kredibilitas yang memungkinkan Anda memperluas pengaruh jauh melebihi yang Anda bayangkan. Tentu saja, ini membutuhkan kesabaran, ketelatenan, dan perencanaan. Apabila kredibilitas Anda terpuji, simpul-simpul yang jauh akan mengetahuinya—dalam hal ini, informasi tentang kredibilitas ini menjalar secara ‘gethok tular’ (word of mouth).

Jejaring personal seharusnya merupakan kelompok yang terdiri atas orang-orang yang beragam. Keragaman, kata Yeung, memungkinkan Anda mengakses sumber-sumber informasi yang tidak dapat diakses oleh jejaring yang sangat seragam. Di dalam jejaring, setiap individu memiliki ‘tombol panas’ atau hot button serta agenda personal dan profesional masing-masing. Banyak di antara mereka yang tidak mengenal satu sama lain. Satu-satunya kesamaan di antara mereka adalah mereka mengenal Anda. Dan, meskipun dapat bertindak sebagai mata dan telinga Anda, mereka jarang memiliki kekuasaan kolektif.

Jika sukses membangun jejaring, soal berikutnya ialah bagaimana memeliharanya agar terus berfungsi sebagai kekuatan Anda. Tentang perkara ini, penulis buku Never Eat Alone, Keith Ferrazzi, mengatakan, “Mata uang yang berlaku dalam networking bukanlah ketamakan, melainkan kedermawanan.” Inilah salah satu prinsip yang mesti dipegang untuk memelihara jejaring yang sudah terbangun. Langkah yang ditempuh Akio Toyoda saat menangani masalah recall (penarikan kembali dari peredaran) mobil-mobil Toyota pada tahun 2009-awal 2010, yang mencapai lebih dari 9 juta unit, adalah contoh bagaimana cucu pendiri perusahaan otomotif itu menjaga kekompakan jejaring bisnisnya.

Langkah tersebut bukan hanya demi menyelamatkan bisnis otomotif Toyota semata, melainkan juga bisnis perusahaan-perusahaan lain yang menjadi simpul-simpul jejaringnya, seperti vendor yang memasok karpet lantai mobil, pedal gas, maupun suku cadang yang lain. Termasuk juga para dealer yang menjual produk Toyota dan bengkel-bengkel yang memelihara kendaraan pelanggannya. Sebaliknya, simpul-simpul jejaring ini juga berkepentingan agar bisnisnya selamat dan itu bisa dilakukan bila mereka memperkuat kerjasama dengan Toyota di saat-saat sukar seperti itu. Meninggalkan Toyota dalam keadaan terjepit bukanlah langkah yang bijak, sebab beralih ke merek lain tidaklah semudah membalik telapak tangan.

Jika Anda menghadapi situasi yang sulit seperti itu akan terlihat apakah jejaring bisnis Anda telah menjadi koalisi yang kuat ataukah masih merupakan jejaring yang rapuh. Apabila kuat, Anda dapat mengandalkannya untuk mencari jalan keluar dari kesulitan. Ini mungkin terjadi jika simpul-simpul jejaring memiliki nilai-nilai yang sama, walaupun kompetensinya bisa saja berbeda-beda. (sbr foto: climate-kic.org) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB

Terkini

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB