x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Lima Jurus Membangkitkan Potensi Kreatif Anda

Ada beberapa langkah yang mungkin dapat Anda kerjakan untuk memantik inspirasi dan potensi kreatif Anda.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Salah satu pelajaran yang dapat dipetik dari beragam kisah yang diceritakan panjang-lebar oleh Malcolm Gladwell dalam buku larisnya, Outliers, ialah bahwa ‘berpikir kreatif’ memerlukan latihan. Diperlukan pengasahan terus-menerus agar berpikir kreatif kemudian ‘menempel’ dalam diri kita.

Lewat latihan berjam-jam, berhari-hari, bertahun-tahun, para outliers—orang-orang hebat dengan karya hebat—meraih sukses. Pemusik, pemain sepakbola, tim basket, pelukis, arsitek, penulis, apapun lapangan kesukaan mereka, latihan yang kerap disebut passionate practice ini tak pernah diabaikan. Sebab itulah, kata Gladwell, para outliers pada dasarnya bukan outliers, karena mereka meraih sukses lewat kerja keras.

Bagaimana kita, ‘orang biasa’ (pada mulanya), dapat berkembang menjadi sosok kreatif? Beragam metoda ditawarkan oleh banyak ahli seperti Michael Michalko, Edward de Bono, dan lain-lain. Mereka pada umumnya beranjak dari asumsi bahwa kreativitas dapat dipelajari dan berpikir kreatif memerlukan latihan. Sebelum melangkah ke sana, ada beberapa langkah yang mungkin dapat Anda kerjakan untuk memantik inspirasi dan potensi kreatif Anda.

Pertama, buka seluas-luasnya wawasan dengan melahap buku, khususnya kisah hidup orang-orang berpikiran besar (great minds). Kisah George Eastman, Henry Ford, Ciputra, Sakichi Toyoda, Karl Benz, Steve Jobs, dan banyak lagi. Kisah-kisah fiksi juga sangat bermanfaat sebagai pemandu dalam menjelajahi petualangan gagasan. Tak kurang pula kisah-kisah kepemimpinan. Jika Anda cukup sensitif, sangat mungkin Anda terinspirasi hal-hal positif dari cara berpikir mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedua, buka mata dan telinga dan amati apa yang dikerjakan orang-orang kreatif di sekeliling Anda, mungkin atasan, rekan kerja, hingga klien. Tak perlu merasa malu untuk belajar kepada mereka yang berpikir berbeda dan bekerja lebih kreatif dibanding yang lain. Mengapa dan bagaimana mereka memilih cara tertentu dalam menyelesaikan suatu masalah.  

Ketiga, pecahkan gelembung Anda. Selama ini Anda mungkin membatasi diri untuk tidak melukis, padahal Anda senang melihat lukisan. “Rasanya ingin juga melukis sendiri.” Maka, carilah guru yang dapat mengajari Anda menuangkan gagasan ke atas kanvas. Bukalah berbagai kemungkinan lain, sangat boleh jadi Anda punya potensi lain yang belum terungkap. Begitu pula dalam cara berpikir Anda: “Mengapa saya tidak mencoba cara itu ya?” Begitu Anda berani memecahkan gelembung yang membatasi pikiran dan kebiasaan Anda, niscaya Anda dapat menemukan hal-hal baru yang kreatifdan menyenangkan.

Keempat, bertanyalah tentang apa saja. Di sekolah, kita kerap diajari untuk menjawab, tapi jarang diajari untuk bertanya. Padahal, bertanya adalah cara melatih rasa ingin tahu akan sesuatu. Belajarlah bertanya kepada orang lain, juga diri sendiri: mengapa begini, bagaimana kalau begitu, apa yang keliru, kapan waktu yang tepat, dst. Pertanyaan dapat membawa Anda kepada ruang kemungkinan baru dan wilayah penjelajahan berikutnya. Tanpa bertanya, Anda akan berkutat di ‘kotak’ Anda selama ini.

Kelima, buatlah tantangan kreativitas. Setiap hari, Anda dapat mengajukan tantangan kepada diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang kreatif. Ini bisa dimulai dengan tantangan untuk melakukan hal-hal yang tidak biasa Anda kerjakan sehari-hari. Misalnya saja, belajar memasak jika sebelumnya orang lain melakukannya untuk Anda. Dari aktivitas ini, Anda dapat menemukan pengalaman, mungkin juga sensasi—“Wow, ternyata memasak itu mengasyikkan”. Jika sebelumnya Anda bergantung kepada orang lain untuk menata ruang tamu Anda, kini Anda kerjakan sendiri. “Saya puas, ruang ini jadi terasa lapang.”

Anda bisa mencoba langkah-langkah tadi. Anda pun bisa mencoba cara Anda sendiri. Meyakini bahwa menjadi kreatif itu dapat dipelajari merupakan bekal yang sangat bagus untuk melangkah. (sumber ilustrasi: tempo.co) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu