Hanya Polri yang Memiliki CT Scan Post Mortem

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Iklan

CT Scan Post Mortem merupakan alat kedokteran modern yang digunakan untuk membantu mencari penyebab kematian terkait criminal justice system.

Komisaris Jendral Pol Dwi Priyatno mewakili Kapolri meresmikan beberapa fasilitas medis terbaru di Rumah Sakit Bhayangkara TK RS Sukanto. Fasilitas anyar tersebut meliputi CT Scan Post Mortem, Ruang Rawat Inap Vip dr. Soeparno dan penambahan 10 kamar operasi bedah. Pengadaan dan penambahan fasilitas dilakukan Brigjen Pol dr Didi Agus Mintadi Sp Jp DFM bersama Manajemen RS Sukanto dalam rangka meningkatkan pelayanan bagi masyarakat khususnya bagi Anggota Polri dan keluarga. Tentu saja peningkatan kualitas pelayanan dilakukan seiring dengan semakin meningkatnya tuntutan psien atas kualitas pelayanan prima.

Ketika menyampaikan kata sambutan Jendral berbintang tiga yang saat ini menjabat sebagai Irwasum Polri menyatakan bahwa kesehatan itu mahal. Kesehatan akan menjadi lebih mahal lagi ketika sipemilik tubuh menderita penyakit. Jendral Dwi Priyatno mengatakan merasa terkejut sewaktu dilaporkan bahwa sepertiga dari personil di Polsek sedang jatuh sakit. Pengalaman itu terjadi sewaktu Beliau melakukan inspeksi di salah satu Polsek ketika menjabat sebagai Kapolda Jawa Tengah. Terkait dengan masalah menjaga kebugaran dan kesehatan maka dihimbau kepada setiap anggota Polri agar melakukan pemeriksaan kesehatan berkala secara rutin dan terjadual di fasilitas kesehatan Polri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepada hadirin undangan yang datang dari Kementerian Kesehatan, BPJS , dokter forensik, ahli radiologi serta seluruh personil Rumah Sakit Bhayanggkara, Komjen Dwi Priyatno mengatakan sangat terkesan dengan perubahan yang dilakukan Pusdokkes Polri dan jajarannya. Beliau berkisah pernah merawat putranya di RS Polri ketika berpangkat Komisaris Besar. Membandingkan dengan kondisi Rumah Sakit Polri saat itu maka back mind negatif yang selama ini melekat pada Rumah Sakit harus segera di ubah. Oleh karena itu Komjen Pol Dwi Priyanto menghimbau kepada seluruh anggota Polri untuk jangan segan segan melakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit milik organisasi sendiri sehubungan pelayanan disini sudah cukup baik dan membanggakan.

Kapusdokkes Polri dr Arthur Tampi melaporkan kepada Irwasum bahwa dengan semakin bertambah jumlah alat kedokteran modern di RS Polri maka semakin bertambah pula jumlah pasien. Sebagai Rumah Sakit terbesar di lingkungan Polri sekali gus sebagai pusat rujukan (top referal) RS Bhayanngkara saat ini telah memiliki alat catheter jantung, alat pemecah batu ginjal, hiperbarik dan haemodilisa serta beberapa alat kedokteran lainnya. Dengan kelengkapan perlatan medis modern tersebut RS Bhayangkara berupaya tidak lagi mengirim pasien  ke Rumah Sakit lain karena telah tersedia alat kedokteran yang di operasionalkan oleh dokter spesialis dan para medis mahir.

Bisa jadi, Selasa 16 Juni 2015 menjadi hari bersejarah bagi dunia kedokteran Indonesia. Pasalnya pada hari itu diresmikan pemakaian alat kesehatan Ct Scan Post Mortem. Inilah alat yang memiliki kemampuan teknologi terkini terkait upaya indentifikasi jenazah. Rumah Sakit Bhayangkara Tk I RS Sukanto boleh berbangga karena Ct Scan Post Mortem ini merupakan alat kesehatan pertama yang terdapat di seluruh fasilitas kesehatan Indonesia.

Kepedulian Polri khususnya Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri (Pusdokkes) dalam mendukung tugas operasional Polri berupa identifikasi jenazah patut di acungkan jempol. Keberadaan alat ini sangat membantu dalam menentukan penyebab kematian seseorang. Sebelum melakukan otopsi, dokter ahli forensik terlebih dahulu telah memiliki data jenazah berupa scan anatomi dari hasil pemotretan melalui Ct Scan Post mortem.

Selama ini di dunia kedokteran alkes Ct Scan banyak di gunakan untuk menegakkan diagnosa. Ct Scan di gunakan pada manusia hidup untuk melihat secara rinci bagaimana kondisi tubuh orang yang mengalami gangguan kesehatan. Hasil print out Ct Scan tiga dimensi menjadi acuan utama bagi dokter dalam menentukan tindakan apa yang harus dilakukan untuk mengobati penyakit pasien  .  Paling tidak Ct Scan mengurangi pemeriksaan "dalam" yang terkadang agak menyiksa penderita.

penggunaan CT Scan Post Mortem justru baru pertama di lakukan Indonesia. dr. Slamet Purnomo Spesialis Forensik menjelaskan bahwa dengan adanya alkes ini maka dokter akan lebih fokus melakukan otopsi jenazah. Dokter  bedah mayat yang bertugas di Rumah Sakit Polri ini lebih lanjut menjelaskan, tanpa menyentuh korban Ct Scan bisa bekerja. Bahkan jenazah yang masih dalam posisi didalam kantong mayatpun bisa di tembus oleh alat radiologih super canggih ini.

Lebih jauh dari itu sebagai prosedur tetap dalam menentukan penyebab kematian seorang korban maka autopsi tetap dilakukan. Hasil saja keunggulan CT Scan mampu memberikan  data lengkap sebelum menyentuh jenazah.  Masih sering ditemui keluarga korban yang tidak mengizinkan dilakukan bedah mayat. Padahal untuk kepentingan hukum dalam menetapkan penyebab kematian di perlu dilakukan pemeriksaan secara kedokteran yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Di negara negara Eropa dan beberapa negara Asia, Ct Scan Post Mortem telah di gunakan jauh jauh hari sebelumnya. Investasi alkes CT Scan Post Mortem yang cukup mahal mungkin dianggap tidak profitable bagi Rumah Sakit Pemerintah atau Rumah Sakit Swasta di Indonesia. Namun tanggung jawab moral jajaran Kedokteran Forensik Polri dalam mendukung Tugas Pokok Polri menghadirkan Ct Scan Post Mortem patut di beri apresiasi. Diharapkan keberadaan alkes satu satunya di Indonesia ini menjadi Pusat Rujukan Nasional dalam membantu menetapkan penyebab kematian dalam lingkup Criminal Justice System (CJS).

Acara peresmian ditutup dengan pemukulan beduk oleh Irwasum Polri sebagai petanda di mulainya pembangunan gedung berlantai 4 di areal depan  Rumah Sakit Bhayangkara. Gedung akan dibangun selama 5 bulan kedepan diperuntukan sebagai Sentra Pelayanan Visum & Medikolegal, Medical Check Up dan Ruang VIP. Semoga seluruh upaya sepenuh hati yang dilakukan oleh Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk I RS Sukanto Brigjen Pol dr Didi Agus Mintadi beserta seluruh jajaran dapat berjalan lancar sesuai rencana seiring dengan doa doa yang dilantunkan oleh segenap insan Keluarga Besar Polri. Amin.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Thamrin Dahlan

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Bibliografi Roh Perpustakaan

Jumat, 15 September 2023 09:56 WIB
img-content

Berita Nan Kelelap

Senin, 20 Januari 2020 06:11 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler