x

Iklan

muthiah alhasany

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Catatan Hari Anak Nasional: 5 Bahaya Mengancam Anak

Tanggal 23 Juli adalah hari Anak Nasional, tetapi kasus kriminal terhadap anak semakin tinggi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada tanggal 23 Juli ini seharusnya kita peringati sebagai Hari Anak Nasional. Namun agaknya hal ini terlupakan oleh kita semua karena tertelan berita lain yang lebih menggemparkan. Kasus Tolikara, pembunuhan wartawati Nurbaety dan penculikan bocah Sintya, banyak menyita perhatian masyarakat.

Dari tahun ke tahun, kriminalitas terhadap anak-anak semakin tinggi. Hal ini sungguh memprihatinkan. Di satu sisi kita ingin menciptakan negara yang ramah terhadap anak, di sisi lain perlindungan anak tidak memadai. Banyak bahaya yang mengintai kehidupan anak-anak di Indonesia.

Ada 5 bahaya besar yang bisa mengancam anak-anak. A.l:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Pembunuhan

     Entah sudah berana anak yang menjadi korban pembunuhan. Pelakunya bisa siapa saja, ada orangtua, anggota keluarga yang lain, tetangga atau orang yang tak dikenal. Motifnya pun bermacam-macam. Misalnya pembunuhan Angeline, yang sampai sekarang belum tuntas. Ada pula balita yang dibunuh orangtua karena dianggap mengganggu seperti kasus di Kalimantan, dll.

2. Penculikan

    Kasus terbaru adalah penculikan Sintya. Namun sebenarnya sudah banyak terjadi penculikan yang tak pernah terungkap. Misalnya anak-anak yang menjadi korban trafficking. Ada yang dijual oleh suatu yayasan, dan ada pula mafia yang menjadikan mereka sebagai pengemis.

3. Pelecehan seksual

    Kasus-kasus pelecehan seksual terhadap anak semakin meningkat. Negeri ini seakan penuh dengan pedofilia, mereka ada dimana saja. Kita masih ingat kasus sekolah JIS, kasus di Sukabumi dan tempat-tempat lain. Pelecehan seksual ini juga sering melibatkan anggota keluarga, seperti ayah kepada anak, paman kepada kemenakan dsb. Ironinya, banyak kasus yang menguap begitu saja setelah ditangani polisi.

4. Kekerasan fisik

    Anak-anak mengalami kekerasan fisik seperti dianiaya, dipukuli dll. Perlakuan kasar ini justru lebih banyak dilakukan oleh keluarga terdekat. Misalnya Tiara, yang tewas akibat dipukuli oleh ayahnya sendiri. Semakin banyak oarng yang mudah melakukan kekerasan terhadap anak karena mereka tak berdaya.

5. Bully

    Zaman sekarang anak-anak mudah di-bully. terutama di sekolah tempat dia belajar atau di lingkungan dia bermain. Efeknya sangat fatal untuk perkembangan jiwa anak. Ada yang salah dengan sistempendidikan di sekolah sehingga tercipta ruang untuk melakukan hal itu.

Betapa rentannya anak-anak sekarang. Undang-undang perlindungan anak tidak cukup untuk membentengi mereka dari bahaya-bahaya tersebut. Jika tidak ada penyadaran terhadap masyarakat, dikuatirkan bahaya-bahaya itu akan terus berkembang. Mari kita tingkatkan kepedulian terhadap anak-anak. Masa depan mereka adalah masa depan bangsa.

Ikuti tulisan menarik muthiah alhasany lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler