x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Misteri Jack the Ripper: Beda Buku, Beda Tersangka

Satu lagi buku yang berusaha menyingkap misteri Jack the Ripper terbit.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

“Suatu hari nanti orang akan menengok ke belakang dan mengatakan saya telah melahirkan abad ke-20,” begitu ucapan yang disebut-sebut disampaikan oleh Jack the Ripper, Jack Sang Pencabik. Siapa orang yang telah menggemparkan London, dan Inggris, lewat serangkaian pembunuhan dengan korban perempuan ini? Hingga kini, sosok ini tetap misterius

Setelah tahun lalu, dalam bukunya Naming Jack the Ripper, Russell Edwards mengklaim telah memecahkan misteri Jack yang telah berusia lebih dari satu abad. Edwards menyebut Aaron Kozminski, imigran dan pasien sebuah RS Jiwa, sebagai tersangka yang paling mungkin. Namun kini muncul nama lain. Dalam buku The Real Mary Kelly, yang baru saja terbit, Wynne Weston-Davies—penulisnya—menuding Francis Craig sebagai Sang Pencabik dan menyingkapkan siapa sesungguhnya korban terakhir yang dibunuh secara brutal itu.

Beda buku, beda tersangka. Edwards mengaku telah memakai analisis DNA terhadap syal yang dimiliki Catherine Eddowes. Perempuan ini salah satu korban Jack, yang meninggal 127 tahun yang silam. Tapi teknik forensiknya dianggap lemah karena banyak tangan telah menyentuh syal itu hingga orang meragukan kebenaran kesimpulan Edwards.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Davies memilih cara berbeda. Mantan dokter bedah ini menyusuri sosok Craig: seorang jurnalis freelance yang kerap meliput ruang Pengadilan East End, London, dan mengirim laporannya ke surat kabar lokal. Davies menyebut Craig seorang pengidap skizoprenia. Meski bukunya sudah terbit, Davies tetap berusaha memperoleh izin untuk mengambil contoh DNA dari jasad Marry Jane.

Apakah temuan Davies merupakan kesimpulan final? Belum tentu. Sebelum Craig dan Kozminski, ada sejumlah nama yang sempat disebut. Penulis Stewart Evans dan Paul Gainey pada 1995 menyebut Frances Tumblety sebagai tersangka utama. Evans dan Gainey menyimpulkan hal itu setelah menemukan surat bertahun 1913 yang ditulis perwira cabang khusus di sebuah toko buku yang menjual barang antik.

Lima tahun sebelumnya, Jean Overton Fuller berteori bahwa seniman terkenal Walter Sickert adalah pembunuh misterius ini. Patricia Cornwell, novelis yang mengangkat tema-tema kriminal, menghabiskan jutaan poundsterling dalam ikhtiarnya untuk membuktikan bahwa Sickert bersalah.

Dalam sejarah kriminalitas modern, khususnya kasus pembunuhan berantai, Jack the Ripper adalah nama yang paling menggoda banyak orang untuk menginvestigasinya. Di sekitar akhir abad ke-19 (1888-1891), korban perempuan berjatuhan di London dan menggegerkan pemerintahan Ratu Victoria.

Dalam London’s Shadow: The Dark Side of the Victorian City, yang terbit pada 2010, Drew D. Grey mengisahkan latar sosial masyarakat London pada masa Victorian. Hingga menjelang akhir abad ke-19, London merupakan kota terbesar di Eropa. Belahan barat kota ini dihuni oleh kelas menengah yang disebut-sebut menganut ‘nilai-nilai Victorian’, sedangkan belahan timur kota situasinya sangat berbeda. Wilayah yang biasa disebut East End of London ini merupakan kawasan yang gelap dan berbahaya.

Grey mengeksplorasi kondisi sosial yang diwarnai oleh prostitusi, pornografi, kemiskinan, dan kejahatan kelas bawah. Kegelapan belahan timur London inilah yang membayang-bayangi gerak-gerik misterius Jack the Ripper—yang merenggut nyawa korban pertamanya, Mary Ann Nicholls, pada 31 Agustus 1888 di Whitechapel. Peristiwa mengerikan yang disusul oleh serangkaian pembunuhan berikutnya terjadi menjelang akhir abad ke-19 dan hingga kini masih menyisakan misteri: siapa sesungguhnya Jack the Ripper. ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu