x

Iklan

Ipul Gassing

Pemilik blog daenggassing.com yang senang menulis apa saja. Penikmat pantai yang hobi memotret dan rajin menggambar
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Musamus, Istana Rayap yang Luar Biasa

Di Merauke, ada istana rayap yang luar biasa. Orang di sana menyebutnya Musamus.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ada satu pemandangan yang unik dalam perjalanan dari Merauke ke kampung Rawa Biru. Ketika itu kami melintasi Taman Nasional Wasur yang berada di luar kota Merauke. Di tepi jalan berkali-kali saya melihat benda menjulang tinggi berwarna cokelat muda dan cokelat tua. Dari kejauhan benda itu mirip gundukan tanah yang disusun menjulang dengan tinggi antara 1 meter sampai sekira 3 meter.

Awalnya saya sempat mengernyitkan dahi, heran dengan benda itu. Belakangan saya sadar kalau itu adalah rumah semut yang pernah saya lihat sepintas di layar televisi. Benda itu terbuat dari tanah, makanya warna dan bentuknya memang benar-benar mirip tanah yang disusun sedemikian rupa.

Sebenarnya tidak tepat kalau disebut sebagai rumah semut karena nyatanya itu adalah sarang rayap, tempat satu koloni rayap membangun istananya dengan bahan baku tanah yang ada di sekitar. Orang Merauke menyebutnya Musamus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rayap pemilik istana luar biasa itu berasal dari jenis Macrotermes sp yang memang hidup di tanah. Mereka mengambil tanah yang ada di sekitarnya, lalu dengan kerjasama yang luar biasa mereka mulai membangun istana yang tingginya bisa sampai 5 meter.

Ada yang luar biasa dari bangunan istana itu. Struktur dalamnya terdiri dari lorong-lorong panjang yang memungkinkan mereka hidup tenang. Lorong-lorong itu berfungsi untuk menjaga suhu tetap hangat di dalam serta melindungi istana mereka dari hujan atau air bah. Di dalam lorong itulah mereka semua hidup, mencari makan dan berkembang biak.

Kerjasama yang luar biasa dari para rayap ini memang mengundang decak kagum. Musamus yang dibuat mereka sungguh kuat, ketika saya mencoba menggerakkannya dengan tangan, Musamus itu tetap bergeming. Sama sekali tidak bergerak, padahal sepintas bentuknya terlihat rapuh. Konon Musamus juga tahan terhadap api.

Para rayap itu membangun Musamus tanpa merusak alam sekitar. Mereka memanfaatkan apa yang ada di alam tanpa niatan sedikitpun merusaknya. Benar-benar kerja binatang yang luar biasa.

Tidak banyak tempat di dunia ini yang punya Musamus seperti yang dimiliki oleh Merauke. Di Indonesia mungkin hanya Merauke yang punya, karenanya Musamus dijadikan lambang kota Merauke dan sekaligus nama universitas negeri di sana.

Orang Merauke juga mengambil filosofi kerja para rayap pembuat Musamus itu sebagai semboyan mereka. Jangan tanya kerjaku, tapi lihat karyaku. Demikian filosofi yang perlahan mereka pegang dengan kuat. Kalimat itu diambil oleh salah seorang mantan bupati Merauke dengan dasar melihat kerja para rayap pembuat Musamus. Rayap-rayap itu memang tidak gempita, tidak riuh memamerkan kerjanya, tapi kita semua bisa melihat betapa luar biasa karya mereka. Tinggi menjulang dan kokoh dengan teknologi yang tak terbayangkan bisa dilakukan oleh binatang sekecil itu.

Musamus adalah bukti kuasa sang Ilahi, binatang yang tak berakalpun ternyata bisa menjadi arsitek yang luar biasa. Kalau berkunjung ke Merauke, rugi rasanya kalau tidak melihat langsung salah satu bukti penciptaan yang luar biasa itu.

Ikuti tulisan menarik Ipul Gassing lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

23 jam lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

23 jam lalu