PALEMBANG - Perusahaan perkebunan kelapa sawit maupun hutan tanaman industri di Sumatera Selatan (Sumsel) yang sengaja melakukan pembakaran atau membiarkan areal yang dikuasainya terbakar, bukan hanya akan dicabut izin usahanya, tapi nama direksi dan pemilik perusahaan akan di-blacklist.
Tindakan tegas terhadap perusahaan perkebunan itu diungkapkan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin kepada wartawan usai acara pembukaan Seminar dan Lokakarya Nasional tentang Optimalisasi Pengelolaan Tambang Energi Dalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional di Palembang, Rabu, 16 September 2015.
Kalau nanti perusahaan perkebunan kelapa sawit dan hutan tanaman industri di wilayah ini terbukti melakukan pembakaran atau membiarkan terjadinya kebakaran diareal kebunnya, bukan hanya izin usahanya kita cabut, tapi direksi perusahaan bersangkutan akan di-blacklist. Dengan demikian mereka tidak bisa lagi membuka usaha serupa.
Pemerintah Provinsi, katanya, masih menunggu hasil penyidik dari Polda Sumsel yang dibantu penyidik Bareskrim Mabes Polri dari Jakarta yang tengah melakukan penyidikan untuk mendapatkan bukti, guna menetapkan perusahaan perkebunan itu melanggar hukum.
Kalau nanti sudah terbukti, ya, izin usaha perkebunannya kita cabut, hak guna usaha (HGU) atas tanah yang dimilikinya, akan kita usulkan ke pemerintah pusat dan Badan Pertanahan Nasional untuk dicabut.Tindakan tegas itu harus kita lakukan, karena masalah kebakaran hutan menjadikan kabut asap menyebar ke mana-mana hingga negara kita dikomplain negara tetangga, sebagai penyebab negaranya ikut terganggu oleh asap yang datang dari Indonesia.
Kepada daerah yang penyebabkan terjadinya kabut asap, Gubernur Sumsel ini mengajak untuk tidak saling menyalah, tapi mari kita fokus berusaha untuk memadamkan sumber asap.
-Syafaruddin
Ikuti tulisan menarik Syafaruddin lainnya di sini.
