Pejabat Bupati Ogan Ilir H. Yulizar Dinoto (tengah mengangkat tangan) memberikan pengarahan kepada dokter, perawat dan bagian administrasi dihalaman RSUD Ogan Ilir, Selasa, 22 September 2015.
PALEMBANG – Pejabat Bupati Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, H. Yulizar Dinoto minta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ogan Ilir, tidak mencari-cari pembenaran atas pemberitaan media massa yang kurang bagus atas pelayanan di RSUD ini. Yang lalu biarkanlah berlalu dan jangan mencari siapa yang benar dan siapa yang salah.
Permintaan itu dikemukakan Pejabat Bupati Yulizar Dinoto yang didampingi Sekda H. Herman dalam pertemuan dengan dokter, perawat dan bagian administrasi RSUD Ogan Ilir dihalaman rumah sakit itu di Indralaya, Selasa, 22 September 2015.
Kunjungan Pejabat Bupati bersama Sekda itu setelah ramainya pemberitaan ditolaknya pasien korban perkosaan untuk melakukan visum yang berbuntut dipecatnya dr Aprilia (indonesiana.tempo.co Sabtu, 19 September 2015).
Menurut Yulizar, pemberitaan terkadang kurang bagus, apalagi ada kejadian pasien yang akan berobat ditolak, namun kedepan kita harus tingkatkan pelayanan dan kejadian ditolaknya pasien, apapun alasannya jangan terulang kembali.
"Saya," katanya, "sangat kecewa dan mau marah terhadap kinerja petugas rumah sakit ini, menolak pasien tanpa solusi, kalau ditolak karena peralatan medis atau dokternya tidak ada, seharusnya direkomendasikan untuk di rujuk ke rumah sakit lain."
Namun setelah mengetahui gaji dan honor pegawai kecil, saya mengerti dan ia berjanji akan menaikan honor pegawai RSUD Ogan Ilir, agar petugas medisnya enjoy bekerja melayani masarakat yang berobat.
-Syafaruddin
Ikuti tulisan menarik Syafaruddin lainnya di sini.