x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Perjalanan Incipit dari Sumeria ke MS-Word

Bayangkan kamu tinggal di masa peradaban Sumeria. Untuk menemukan sebuah karya dalam katalog perpustakaan, Anda mesti ingat susunan kalimat paling awal.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sejenis makhluk apakah incipit itu? Di luar lingkaran akademis, istilah incipit bukan sekedar sayup-sayup terdengar, mungkin malah teramat asing dan aneh. Tapi, dalam sejarah dunia buku, incipit sudah sedemikian tua, mendahului judul. Yang kita akrabi di masa kini memang judul buku. Begitu kita mendengar Sheila: Luka Hati Seorang Gadis Kecil, kita tahu itulah salah satu novel karya Torey Hayden. Tapi jika mendengar frasa "SEHARUSNYA saya sudah tahu," boleh jadi kita tidak segera tahu karya siapa itu, padahal ini merupakan susunan kata-kata awal novel Hayden itu. 

Sekarang bandingkan dengan frasa ini: "Kalau sampai waktuku..," Anda niscaya langsung teringat kepada sajak Chairil Anwar, Aku. "Kalau sampai waktuku" adalah khas Aku, bukan menunjuk pada puisi yang lain, cerita pendek, judul novel, atau berita di koran. Di masa lampau yang cukup jauh, frasa seperti "Kalau sampai waktuku .." dan "SEHARUSNYA saya sudah tahu" akan lebih diingat orang ketimbang Sheila atau Aku. Dan itulah yang dinamai incipit—susunan kata-kata pertama dalam suatu karya teks, yang bisa merujuk pada novel, puisi, lagu. 

Di masa lampau yang cukup jauh itu, antara lain Abad Pertengahan, istilah incipit lazim dipakai di halaman pembukaan sebuah manuskrip ataupun sebuah bab tertentu dalam sebuah karya. Kata yang berasal dari bahasa Latin ini memang bermakna "bermula di sini." Sebelum pemakaian judul lebih mashur karena lebih mudah diingat orang serta menjadi patokan dalam mencari rujukan, orang lebih sering merujuk kepada incipit

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kendati merupakan kata Latin, kabarnya incipit sudah ada sejak zaman klasik. Di perpustakaan Sumeria, umpamanya, katalog dokumen disimpan dengan menyusun incipit dari seluruh koleksi yang dikatalogkan. Contoh katalog incipit itu (dalam versi terjemahan): 

Prajurit yang terhormat dan mulia 

Di kota kita seribu kuda berbaris

Pada hari-hari yang lampau 

Bayangkan bila Anda tinggal di masa peradaban Sumeria. Untuk menemukan sebuah karya teks dalam katalog perpustakaan, Anda mesti ingat apa bunyi incipit karya yang Anda cari. Apabila karya itu mengesankan, Anda niscaya akan mudah mengingatnya.

Bila prinsip tadi diadopsi di masa sekarang, lalu katakanlah Anda diminta mencarikan karya dengan incipit "Mereka duduk bermalas-malasan di sofa," boleh jadi Anda akan pusing tujuh keliling—Ah, tapi sekarang kan ada Google. Anda baru tersenyum simpul ketika segera tahu bahwa itulah kata-kata pembukaan Seribu Kunang-kunang di Manhattan, karya almarhum Umar Kayam. Penggemar Haruki Murakami mungkin ingat kalimat pembuka dalam novel pendek penulis Jepang ini, Hear the Wind Sing. Bunyinya: “There’s no such thing as a perfect piece of writing. Just as there’s no such thing as perfect despair.”

Harap maklum pula, incipit kerap muncul tidak terduga. Jika Anda pengguna peranti lunak Microsoft Office, cobalah Anda perhatikan barang sejenak hal-hal yang terlihat remeh-temeh. Ketika Anda mengetik dengan MS-Word, kotak dialog "save" dari pengolah kata ini akan mengusulkan beberapa kata pertama dalam naskah yang Anda tulis sebagai judul tulisan itu; secara otomatis beberapa kata pertama itu menjadi default name bagi file Anda. Itulah incipit

Jika Anda tak mengganti default name itu dengan judul tertentu setiap kali mengetik naskah baru, yang muncul dalam folder Anda adalah direktori incipit yang terbentuk secara otomatis. Hasilnya adalah direktori yang menyerupai katalog perpustakaan Sumeria—katalog yang disusun orang-orang yang diperkirakan hidup pada 5500 hingga 4000 tahun Sebelum Masehi, yang membangun peradaban kuno di Mesopotamia selatan (atau Irak selatan saat ini). ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu