x

Iklan

Anazkia Aja

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Malaysia Seperti Negara Kedua

Dulu, persepsi saya tentang negara Malaysia adalah sebuah negara yang kejam. Dipenuhi oleh orang-orang berjiwa penganiaya kepada TKI.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dulu, persepsi saya tentang negara Malaysia adalah sebuah negara yang kejam. Dipenuhi oleh orang-orang berjiwa penganiaya kepada tenaga kerja, Nirmala Bonatlah contohnya. Mindset saat itu tertata rapih di kepala, sampai kemudian saya ke Malaysia untuk bekerja. Meski punya keberanian untuk berangkat ke Malaysia, tapi di hati kecil ini tetap ada ketakutan, "Jangan-jangan, nanti saya dianiaya," acap seperti itu yang ada di kepala saya. Tapi semuanya berubah ketika saya tinggal beberapa tahun di Malaysia. Mengenal lebih dekat warga Malaysia, berinteraksi langsung dengan mereka menjadikan saya tahu bahwa dunia ini bukan hanya hitam dan putih. Baik dan buruknya seseorang bukan dilihat dari negara mana mereka berasal, tapi lebih kepada kebaikan itu sendiri berasal (dalam diri). Halagh, prolognya kepanjangan.

Bulan September lalu, saya ngobrol dengan Dewi, salah seorang teman yang berada di Malaysia. Dewi, bekerja di sebuah Pabrik di Ipoh-Perak. Kami ngobrol-ngobrol tentang dunia blog. Iseng-iseng, saya bertanya kepada Dewi.

"Kalau ngadain kelas workshop bloging apa ada yang mau datang, ya?"

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Iya, Mbak. Banyaaakk, Mbak." Awie menjawab dengan kalimat panjang.

"Beneran? Kenapa Awie bisa menyimpulkan begitu?"

"Iya, bener. Banyak teman-teman yang ngeblog, tapi nggak tahu bagaimana mengoperasikan blog dengan semestinya, contohnya Awie. Wacana untuk buat workshop tentang seputar blog sudah lama kami rencanakan sama Pak Cik Mahfudz, tapi belum terealisasi."

Dari obrolan-obrolan tersebut, awalnya saya berniat mencari sponsor sendiri untuk membeli tiket ke Malaysia. Sebagai mantan TKW yang tujuh tahun bekerja di Malaysia, saya ingat betul dulu enggan kalau ada orang yang mau datang ke Malaysia, tapi transportasinya minta ditanggung oleh teman-teman TKI. Itu, kan enggak banget :(. Tapi Awie bilang, nanti akan dibicarakan dengan Pak Cik Mahfudz, siapa tahu tempatnya bekerja mau memberikan sponsor tiket.

Dan pada 23 September, Awie memberikan kabar kalau teman-teman panitia di Malaysia akan mengadakan pelatihan blog pada 18 Oktober 2015. Saya menanyakan kepada Awie, siapa yang akan membelikan tiket? Kalau yang beli tiket teman-teman dengan modal iuran, jelas-jelas saya menolak datang ke Malaysia.

"Nggak dari teman-teman, tapi dari sponsor." kata Awie di whatsapp.

"Beneran? Seriusan?"

"Iyaaaa."

"Pokoknya kalau uang teman-teman Mbak Anaz nggak mau."

"Iya, bener. Tapi nanti peserta bayar buat makan siang dan sertifikat. Karena itu nggak masuk anggaran panitia." ujar Awie lagi meyakinkan saya. Membaca berderet penjelasan dari Awie, akhirnya saya mengiyakan ajakan Awie. Terima kasih banyak Awie dan teman-teman.

Dari awal, saya meyakinkan Awie untuk tak repot masalah penginapan dan lain-lain dibeliin tiket saja sudah cukup. Buat saya, kalau ke Malaysia itu gampang aja nyari penginapan gratisan :D soalnya saya sudah niat mau singgah di rumah majikan, nginep di sana. Awie memberitahu, apa saja yang harus saya sampaikan nantinya dalam sharing bloging.

Sabtu 17 Oktober 2015 saya berangkat ke Malaysia. Sendirian. Padahal, tadinya saya pengen pergi sama Ijal biar ada yang ngajarin bikin template gitu :D. Tapi rupanya hanya ada tiket satu doang. Alhamdulillah....

Buat saya, Malaysia seperti negara kedua. Di mana saya bisa menemukan kembali banyak teman yang sudah seperti saudara. Dan tak lupa, ada majikan yang sudah seperti keluarga. jadi buat saya, malaysia seperti negara kedua. Hilang sudah segala persepsi buruk Malaysia... Jadi ingat, waktu itu ada teman yang bilang gini, "UDah aja sana bikin KTP Malaysia."

"Wooooo... Indonesia terlalu mahal untuk saya gadaikan" dan saya ditertawakan olehnya :D :P

Ikuti tulisan menarik Anazkia Aja lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler