Aku merindukan perempuanku
pada reranting bunga sepatu yang hampir layu
tersangkut sisa debu kemarau
yang karib menyelimuti hari-hari
sepanjang kering lenting rerumputan
menyiratkan rindu sepucuk kisah
melambai pada gersang dan membumbunnya
menjadi rajutan senggama malam
Aku merindukan perempuanku
pada gemulai rupiah yang kian patah
tergelincir pekat asap
syahdu mengusik paru-paru
hingga merah menyelubungi rimbun wajah
meriwayatkan kerut berlipat-lipat
memamah waktu
Ah, perempuanku
selalu saja kita menganyam duka
setia mengumpulkan puing-puing lara
dan tak sempat merajutnya menjadi surga
2015
Ikuti tulisan menarik Jen Kelana lainnya di sini.