Keterlibatan Ketua DPR Setya Novanto yang mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk mendapatkan saham PT Freeport bukan sendirian.
Ternyata setelah Menteri Sudirman Said membuka nama Ketua DPR itu yang mencatut nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden JK, beberapa pimpinan DPR mulai menyerang Menteri ESDM.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyerang Menteri Sudirman Said dengan mengatakan, rekaman itu bisa saja direkayasa.
Begitu juga Fahri Hamzah menyerang Sudirman Said dengan menuding ingin mempercepat kontrak dengan PT Freeport.
Berdasarkan rekaman yang beredar, pertemuan petinggi Freeport dengan Setya Novanto juga diikuti oleh beberapa penguasaha yang diduka menjadi donator Prabowo-Hatta Rajasa di Pilpres 2014.
Pengusaha ini juga dikenal ada keterikatan dengan PT Petral yang sudah dibekukan oleh Presiden Jokowi.
Nampak sekali, ada kolaborasi koalisi Prabowo di DPR dengan dalih mendukung pemerintah tetapi punya tujuan merampok uang negara sebagai makelar di PT Freeport.
Selama ini, di Pilpres 2014, beberapa pengusaha yang mengelontorkan duit untuk Prabowo-Hatta cukup besar dan belum balik modal.
Sedangkan proyek-proyek negara yang diindikasikan melibatkan orang-orang pro Prabowo itu ikut macet. Maka salah satu jalannya dengan mencatut nama Presiden Jokowi dan JK untuk mendapatkan saham Freeport.
Tentu saja, dengan terbongkarnya permainan koalisi Prabowo ini sangat memukul telak dan bisa mempersempit proyek mereka, terlebih lagi ada beberapa dana yang dikeluarkan untuk beberapa aktivis yang menyuarakan untuk menurunkan Jokowi-JK.
Ikuti tulisan menarik maskusdiono lainnya di sini.
