Tidak Selamanya Pengalaman Itu Guru yang Terbaik

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Segudang pengalaman tidak ada guna dan manfaatnya, jika tidak dijadikan sumber pembelajaran hidup.

Kita sering mendengar ekspresi tentang “Pengalaman adalah Guru yang Terbaik”. Artinya, pengalaman yang pernah kita alami dan miliki adalah sumber pembelajaran yang sangat berharga, sehingga bisa menjadi acuan agar kita bisa terhindar dari ‘jatuh’ ke lubang kesalahan yang sama.  

Namun, disisi lain, tak jarang kita menemukan, banyak orang “tidak belajar” dari pengalaman yang dimiliki. Saya pernah bertemu dengan seorang residivis, yang keluar masuk penjara berkali-kali. Meskipun telah sering mengalami ketidaknyamanan hidup di dalam penjara, setelah keluar dari penjara ia tetap saja mengulangi kesalahan yang sama, dan akhirnya kembali masuk penjara.

Contoh lain terdapat dalam pekerjaan seorang konsultan manajemen. Seorang teman saya, yang berprofesi sebagai konsultan manajemen, dengan berbekal ijasah manajemen yang ia miliki, telah berhasil meyakinkan banyak klien-nya, bahwa yang ia sampaikan dan sarankan tentang bagaimana memulai bisnis adalah benar adanya. Padahal, teman saya ini sama sekali tidak memiliki pengalaman mengelola sebuah usaha bisnis, apalagi memilikinya.

Mungkin kita sendiri juga sering mengalami situasi, dimana ada orang yang meminta saran dan masukan tentang sesuatu yang kita sendiri belum pernah memiliki pengalaman melakukannya. Dahsyatnya, pandangan dan saran kita dipercayai, diyakini, dan diterapkan. Saya sendiri pernah mengalami ini.

Hanya berbekal ‘rasionalitas’ dan ‘common sense’, saya memberanikan diri memberikan masukan terhadap pertanyaan teman saya tentang apa yang harus ia lakukan untuk meluluhkan hati adiknya yang keras dan sulit dimengerti maunya. Padahal saya sendiri, anak bungsu, dan tidak pernah berpengalaman menghadapi nakal dan keras kepalanya seorang adik. Hasilnya? Luar biasa, teman saya berhasil meng-handle adiknya dengan baik, karena menjalankan saran yang saya berikan.

Disinilah, saya kemudian berani menyatakan, bahwa segudang pengalaman yang kita miliki, tidak akan menjamin kita bisa terhindar dari kesalahan-kesalahan ‘terjatuh’ di lubang yang sama. Namun, kemampuan dan kesuksesan kita belajar dari pengalaman-lah yang bisa menuntun kita untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan.

Jadi, guru terbaik kita yang sebenarnya adalah “pengalaman kita belajar dari pengalaman”, kemudian mengambil hikmah dan pembelajaran atas pengalaman itu. Tanpa proses ini, pengalaman hanyalah pengalaman yang tidak ada guna dan manfaatnya. #gusrowi.  

Bagikan Artikel Ini
img-content
Gusrowi AHN

Coach & Capacity Building Specialist

0 Pengikut

img-content

Mengenali Bahasa Penaklukkan

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
img-content

Fleksibel Kan Membawamu Ke Tujuanmu

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler