x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Memulai Inovasi dari Bertanya

Jalan menuju inovasi dimulai dengan mengajukan pertanyaan yang tepat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

“Ajukan pertanyaan yang tepat bila kamu ingin menemukan jawaban yang tepat.”
--Vanessa Redgrave (Aktris, 1937-...)

 

Berapa kali dalam seminggu kita menyediakan waktu untuk merumuskan ide-ide bagi perubahan, entah itu menemukan produk baru, cara baru dalam memasarkan, ataupun ihwal perampingan organisasi? Kita mungkin sangat bersemangat dalam menunaikan tugas yang diberikan manajemen perusahaan ini. Dan di minggu keempat kita semua yang berada di dalam tim merasa senang, sebab sepertinya sudah memperoleh ide yang tinggal dikristalkan untuk kemudian kita sodorkan kepada manajemen senior.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi, eit, saat rapat terakhir hendak ditutup, ada satu hal yang mengganggu: benarkah ide ini yang kita butuhkan agar perusahaan bergerak maju dan tidak stagnan? Kegamangan lalu muncul ketika salah seorang anggota tim melontarkan pendapat bahwa tim terburu-buru melompat kepada upaya menghasilkan ide-ide padahal belum merumuskan apa sebenarnya pertanyaan yang harus mereka jawab.

Merupakan hal yang alamiah belaka bahwa orang-orang yang mengejar inovasi akan melompat langsung kepada tataran menghasilkan gagasan. Karena kita telah melahirkan banyak ide, kita merasa sudah membuat kemajuan. Sebagian ahli manajemen menyebut ini kemajuan semu, sebab pertanyaan pokoknya belum terjawab. Padahal, merumuskan pertanyaan yang tepat membutuhkan waktu yang niscaya lebih lama ketimbang membayangkan jawabannya.

Salah satu contoh yang kerap disebut ialah terciptanya Tata Nano. Asal-usul kendaraan ini dapat dilacak hingga sampai kepada Ratan Tata, Chairman Tata Group. Suatu ketika ia terganggu oleh pengamatannya bahwa banyak keluarga tidak mampu membeli kendaraan yang aman bagi keselamatan mereka. Ia bertanya, “Bagaimana cara kita membuat kendaraan modern yang terjangkau oleh konsumen skuter?”

Pertanyaan inilah yang kemudian mendorong orang-orang Tata untuk mengembangkan “mobil rakyat” dengan harga kira-kira 2.500 dolar AS. Tapi seorang guru besar manajemen di Harvard Business Review menduga ada sesuatu yang lain di luar aspek harga yang membuat orang tidak membeli mobil, sebab mobil bekas yang bagus masih bisa diperoleh dengan harga kurang dari 2.500 dolar AS.

Kira-kira apa pertanyaan lain yang diajukan Ratan Tata? Apakah ia mengajukan pertanyaan lain? Sejumlah perusahaan memang memiliki proyek serupa untuk dikerjakan. Namun, Tata-lah yang kemudian memiliki konsep menyenangkan mengenai kendaraan transport personal yang kecil, efisien bahan bakar, dan aman. Dan produk inovatif ini lahir dari pertanyaan yang tepat.

Sampai kepada pertanyaan yang tepat bukanlah hal mudah. Ada yang menyebutkan perlu hadirnya momen “Nah, ini dia!”. Meski begitu, banyak pula pertanyaan yang tepat berasal dari dilakukannya riset pasar yang substansial, atau diskusi dengan para pakar, maupun diskusi internal perusahaan yang intensif. Atau, malah sekedar kebetulan.

Contohnya ialah pertanyaan yang diajukan oleh Akio Morita saat melihat Masaru Ibuka, rekannya sesama pendiri Sony yang sudah sama-sama berusia tua, tengah menggotong pemutar kaset konvensional. “Alangkah beratnya,” pikir Morita. “Bisakah kita menciptakan alat berukuran kecil yang mampu memutar banyak lagu?” Pertanyaan inilah yang kemudian melahirkan inovasi Walkman. (Kalimat lanjutan yang mungkin tidak diucapkan Akio Morita kira-kira berbunyi: “agar sahabatku Ibuka tidak terengah-engah mengangkat pemutar kaset itu.”)

Demikianlah, upaya-upaya untuk melakukan inovasi dalam produk, mengembangkan bisnis agar terus tumbuh, menemukan kiat pemasaran yang jitu, bisa membuat frustrasi. Nah, pertanyaan yang tepat dapat menolong kita untuk menyingkirkan rasa yang menyesakkan itu. Jadi, saran sejumlah manajer senior, bila lain waktu Anda atau tim Anda mulai menelurkan ide-ide, berhentilah dulu. Mundurlah selangkah. Pastikan bahwa Anda sudah merumuskan pertanyaan yang tepat untuk Anda jawab. Ini akan menghemat banyak waktu Anda yang berharga dalam memecahkan suatu persoalan. Baru kemudian, Anda mencari ide yang tepat sebagai jawaban atas pertanyaan itu. (sumber foto: fastcompany.com) **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler