x

Ilustrasi Sihir Iklan. Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay.com

Iklan

Nathan nevito

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 19 Februari 2024

Kamis, 9 Mei 2024 17:35 WIB

Adaptasi Dunia Periklanan Indonesia

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, adopsi teknologi digital, dan penetrasi smartphone yang luas telah mendorong industri periklanan dan media untuk beradaptasi dan berkembang.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kondisi periklanan di Indonesia sebagai penyokong utama industri media telah berkembang secara signifikan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, adopsi teknologi digital, dan penetrasi smartphone yang luas telah mendorong industri periklanan dan media untuk beradaptasi dan berkembang. Meskipun tantangan seperti persaingan yang ketat dan isu kepercayaan masih ada, dengan pendekatan yang tepat, industri periklanan yang sejalan dengan industri media ini memiliki potensi besar untuk terus tumbuh dan berkontribusi pada ekonomi negara.

Pada akhir tahun 2023, tren periklanan di Indonesia mengalami peningkatan. Berdasarkan studi Statista pada tahun 2022, belanja iklan digital di Indonesia tertulis mencapai 2,28 miliar Dolar AS atau sama dengan Rp.35,5 triliun di akhir tahun 2022, dilansir oleh suara.com.

Hal ini menunjukkan bahwa periklanan di Indonesia masih menjadi sumber pendapatan yang penting bagi industri media. Namun, industri periklanan di Indonesia juga menghadapi tantangan dalam bentuk persaingan yang ketat dengan platform media lain atau platform kompetitor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, beberapa kasus iklan yang manipulatif telah mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap iklan dan media itu sendiri. Oleh karena itu, untuk mempertahankan integritas industri media, diperlukan upaya dalam meningkatkan etika periklanan atau menyaring iklan yang sesuai.

Persaingan daya iklan media seperti Tempo.co, CNNIndonesia, dan Kompas dengan Google Ads dapat dilihat dari beberapa aspek. Berikut adalah beberapa analisis:

1. Penggunaan Media Digita: Kompas, CNNIndonesia, dan Tempo.co adalah media digital yang populer di Indonesia. Mereka memiliki basis pengguna yang luas dan dapat menawarkan iklan yang efektif. Google Ads, sebagai platform iklan online, dapat bersaing dengan mereka dalam menawarkan iklan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2. Kualitas Konten: Kompas, CNNIndonesia, dan Tempo.co memiliki kualitas konten yang baik dan dapat menarik perhatian pengguna. Mereka memiliki tim redaksi yang profesional dan dapat menghasilkan konten yang relevan dan menarik. Google Ads, sebagai platform iklan online, dapat bersaing dengan mereka dalam menawarkan iklan yang relevan dan menarik.

3. Targeting Iklan: Google Ads dapat bersaing dengan Kompas, CNNIndonesia, dan Tempo.co dalam menawarkan targeting iklan yang lebih spesifik. Google Ads dapat menggunakan algoritma yang lebih canggih untuk menargetkan iklan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

4. Biaya Iklan: Biaya iklan di Google Ads biasanya lebih rendah daripada biaya iklan di media digital lainnya. Hal ini dapat membuat Google Ads lebih menarik bagi beberapa perusahaan yang memiliki anggaran iklan yang terbatas.

5. Penggunaan Media Sosial: Kompas, CNNIndonesia, dan Tempo.co memiliki penggunaan media sosial yang luas. Mereka dapat menggunakan media sosial untuk menawarkan iklan yang lebih interaktif dan dapat meningkatkan kesadaran merek. Google Ads dapat bersaing dengan mereka dalam menawarkan iklan yang lebih interaktif dan dapat meningkatkan kesadaran merek.

Dalam sintesis, persaingan daya iklan media seperti Tempo.co, CNNIndonesia, dan Kompas dengan Google Ads dapat dilihat dari beberapa aspek, termasuk penggunaan media digital, kualitas konten, targeting iklan, biaya iklan, dan penggunaan media sosial. Masing-masing platform memiliki kelebihan dan kekurangannya, dan perusahaan harus memilih platform yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Saya akan menggunakan contoh kasus dari sosial medianya CNNIndonesia, rata rata media mainstream digital di Indonesia lebih sering mendapatkan iklan berupa konten reels dan poster yang di-uploud di akun sosial media milik media tersebut.

*) tugas mata kuliah Komunikasi Digital dari program studi Produksi Media. Dengan dosen pengampu Rachma Tri Widuri, S.Sos., M.Si.

Ikuti tulisan menarik Nathan nevito lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan