x

Iklan

teguh waluyo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Ustadz Desa yang Inspiratif

ilmu pengetahuannya menjadikan dirinya manusia seutuhnya. manusia yang hidup ditengah manusia dan hidup untuk kesejahteraan manusia

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Proses tidak akan menghianati hasil. Demikianlah kalimat yang disampaikan orang bijak yang sering saya dengar. Dan perkataan yang demikian ini bukanlah perkataan yang hanya sebatas rangkain huruf-huruf belaka. Ungkapan yang disampaikan oleh orang bijak di atas memiliki kekuatan magis tersendiri. Saya mengatakan bahwa petuah ini adalah kata ajaib yang memiliki ruang tersendiri di dalam benak.

Saya yakin dengan kalimat ajaib ini disebabkan karena banyak melihat orang yang memiliki masa lalu yang penuh perjuangan. Kesuksesan yang dinikmati saat ini merupakan buah perjuangan masa lalu yang sangat panjang. Lihat saja orang terkaya di dunia, Bill Gates, perjuangan sangat panjang dan penuh derita. Ada lagi Steve Jobs, dia juga tidak jauh berbeda dengan bill gates. Ketekunannya membuahkan hasil yang begitu fenomenal dan bermanfaat terhadap umat manusia.

Dalam kesempatan ini, saya hendak lebih dalam mengisahkan sosok inspiratif yang bersinggungan langsung dengan saya. Sebagaimana tema yang diajukan oleh tempo. Tema yang diajukan sebagai landasan dalam menulis kisah inspiratif harus berasal dari sosok sekitar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pagi itu pria yang berperawakan biasa-biasa saja sedang  kerja bakti membersihkan lingkungan rumah bersama keluarganya. Demikianlah rutinitas Ustdz Zainuddin Yusuf di akhir pekan. Ya, ustadz zainuddin yusuf memanglah dikenal sebagai sosok yang dekat dengan keluarga. Beliau melalui hari-harinya dengan keluarga di Dusun Ketro, Ds. Jatirejo, Kec.Jumapolo. Dusun yang tidak asing di telinga warga Jumapolo. Ketidak asingan itu tidak lain disebabkan karena adanya Ustadz Zainudin di dusun tersebut.  

Ustadz Zainudin merupakan tokoh agama di kecamatan Jumapolo. Beliau dipanggil ustadz dikarenakan kealimannya dalam ilmu agama. Dengan kealiman ilmu agamanya ia pernah menjadi ketua majelis wakil cabang nahdlatul ulama kec. Jumapolo. Selain itu, beliau juga memiliki pondok pesantren yang bernama Asri’ Attaubah. Apa yang dicapai beliau termasuk prestasi tersendiri bagi masyarakat Jumapolo yang notabene nya kaum abangan. Segudang prestasi dalam pengabdian bidang keagamaan beliau tidak terlepas dari perjuangan masa lalunya. Belasan tahun beliau menempa diri perihal ilmu agama di pesantren. Dari satu pesantren ke pesantren lainnya, dari satu guru ke guru lainnya. Beliau mengisahkan kehidupan pesantren saat itu tidak se simple sekarang. Kisahnya, ketika beliau belajar di pesantren ia harus memenuhi kebutuhannya dengan tangannya sendiri. Dimulai belanja, memasak, mencuci dan segala hal lainnya dilakukan sendiri. Jangan dibayangkan pula jika tidur dengan alas kasus empuk nan nyaman. Alas yang beliau gunakan hanyalah tikar dan sajadah. Memang demikianlah pelajaran yang beliau peroleh, pembelajaran tentang hiidup sederhana dan qonaah terhadap apa yang dimiliki.

Perilaku kesantrian beliau sangat kentara ketika ia memberikan pengajaran. Penyampaian materi pelajaran dengan bahasa yang lugas serta sabar menghadapi tipikal murid yang nakal maupun susah paham meru[akan potret dari didikan pesantren. Perlu diketahui pula, bahwa beliau juga menjadi guru di MI Manisharjo. Demikianlah beliau, kehidupannya didedikasikan kepada pendidikan.

Ustadz Zainudin tidak hanya sebagai seorang gutu ataupun pengasuh pondok pesantren. Melainkan beliau juga memiliki lembaga pendidikan Tk dan MI. Beliau mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan terkhusus agamanya. Sederet prestasi yang ia dapatkan saat ini, siapa yang menyangka bahwa beliau adalah manusia yang terlahir dari rahim rakyat pada umumnya. Namun, berkat usaha dan doanya ia menjadi berprestasi dan bermanfaat seperti saat ini.

Kesederhanaan yang ada padanya saat ini merupakan buah hasil dari pembelajarannya semasa ia muda. Nilai-nilai luhur seperti kesederhanaan, sopan santun, tekun adalah nilai-nila yang beliau jaga hingga saat ini. Kehidupan beliau tidak diabdikan untuk mengejar kebendaan dunia, melainkan untuk pengabdian kepada umat. Oleh karena keluhuran niatan yang beliau miliki, sang pencipta melimpahkan kemudahan dengan memberikan harta benda yang cukup. Sosok pejuang seperti inilah yang akan selalu terkenang oleh masyarakat. manusia akan dikenang bukan karena harta bendanya, melainkan karena apa yang ia telah berikan untuk kebaikan umat. Sosok inilah yang yang meyakinkan saya bahwa proses tidak akan menghianati hasil. Dan sosok pejuang seperti inilah yang selalu membangkitkan gairah semangat saya untuk senantiasa berkarya dan mengabdi untuk kemaslahatan umat.    

Ikuti tulisan menarik teguh waluyo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB