x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Berterimakasih dengan Tulus, Sulitkah?

Menyampaikan ucapan terima kasih memang kerap dianggap sepele, karena itu sering diucapkan sambil lalu dan bahkan tanpa jiwa.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

“Berterimakasihlah kepada orang-orang yang membuat kita bahagia, mereka juru taman yang membikin jiwa kita bermekaran.”

--Marcel Proust (1871-1922)

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah bekerja habis-habisan, ucapan terima kasih berpotensi menjadi penawar dahaga yang luar biasa dibandingkan dengan seamplop uang. Namun itu tergantung kepada bobot ucapan tersebut, kapan diucapkan, dan dalam situasi seperti apa.

Seorang kawan dengan agak merasa kesal bercerita bagaimana atasannya hanya membalas dengan tiga huruf untuk kerja kerasnya membuat laporan selama dua minggu. Tiga huruf itu tertulis seperti ini: Tks. “Udah gitu, cuma lewat SMS aja!” ujar kawan ini tanpa berharap promosi atau uang lembur. Hanya ucapan terima kasih yang layak dan terdengar enak di telinga, itu yang ditunggu.

Menyampaikan ucapan terima kasih memang kerap dianggap sepele, karena itu sering diucapkan sambil lalu dan bahkan tanpa jiwa. Enteng sekali dan tanpa rasa. Saking sudah biasa, ucapan terima kasih pun terlontar spontan, seolah taken for granted, tapi istilahnya “gak berasa” sama sekali. Ucapan itu tidak berbekas di hati orang yang menerimanya.

Bagaimana caranya mengucapkan terima kasih “yang tulus dari lubuk hati yang paling dalam?” (kalau ini, nasihat dari orang tua). Sejumlah orang, termasuk ahli manajemen dan psikologi, menyarankan beragam cara yang bisa dilakukan agar rasa terima kasih itu memiliki daya alias powerful. Sebagian di antaranya ialah:

Pertama, berterimakasihlah secara spesifik untuk sesuatu yang orang lain lakukan melebihi tugasnya. Misalnya, “Bram, terima kasih atas kerja kerasmu di akhir pekan untuk menyiapkan presentasi yang menarik ini. Berkat presentasi ini, kita memenangkan klien.”

Kedua, sampaikan rasa terima kasih dengan disertai pengakuan atas pengorbanan yang sudah dilakukan orang lain. “Terima kasih Sinta. Pekerjaan ini sudah menyita waktumu untuk keluarga, namun dedikasimu yang luar biasa telah memotivasi setiap orang di dalam tim untuk menghasilkan produk terbaik.”

Ketiga, beritahukan secara pribadi apa arti kontribusi seseorang terhadap Anda. “Terima kasih, kami sangat terbantu oleh ide-idemu yang brilian. Kamu yang terbaik!” Sampaikan pengakuan yang tulus, bukan dibuat-buat (Anda sendiri dapat merasakan hal ini). Jangan biarkan orang lain yang menyampaikannya.

Keempat, sampaikan sesegara mungkin rasa terima kasih itu, jangan ditunda-tunda hingga esok hari atau bahkan lusa. Penghargaan formal bisa saja menyusul, tapi ucapan terima kasih yang tulus jangan disimpan dalam hati lama-lama. Bila disampaikan terlalu lama dari peristiwanya, ucapan itu akan kehilangan momentumnya. Keburu basi!

Kelima, pilihlah ucapan terima kasih dan apresiasi yang sanggup mengesankan penerimanya, yang impresif dan selalu dikenang. Umpamanya: “Semangatmu sangat inspiratif. Saya dan manajemen sangat berterima kasih.” “Gila, kerja loe luar biasa, kita jadi semangat banget!” Atau apa saja, saya yakin Anda pasti punya ide tentang ucapan terima kasih dan apresiasi yang impresif. (Foto: tempo.co)

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan