x

Douwes Dekker

Iklan

Pakde Djoko

Seni Budaya, ruang baca, Essay, buku
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Douwes Dekker “ Si Koppig” Inspirator, Pejuang Kemerdekaan

Ernest François Eugene Douwes Dekker, Nama Lengkapnya. Ia berdarah Belanda, Perancis dan jawa. Orang-orang sering menyebut indo.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Spirit perjuangan untuk mencapai kemerdekaan bukan hanya milik pribumi,  beberapa nama Belanda juga amat lekat dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia  menuju kemerdekaan. Ernest Deuwess Dekker. Salah satu dari sedikit  orang Peranakan Belanda yang gigih membantu Indonesia lepas dari penjajahan. Ia masih  punya hubungan kekerabatan dengan Eduard Douwes Dekker, (adik dari kakeknya). Sang Pengarang dengan sebutan Multatuli yang menulis buku berjudul Max Havelaar. Pendiri Indische Partic bersama Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Suryaningrat ini adalah  wartawan yang garang dalam melontarkan kritik terhadap bangsanya sendiri. Kenyang hidup dalam penjara, dan pengasingan DD terus berjuang dengan pena untuk membebaskan Indonesia dari belenggu penjajahan. Dengan Indische Partij Cucu dari saudara kandung Eduard Deuwess Dekker(Multatuli)  ini membangun jaringan ke hampir seluruh pelosok tanah  air, mendirikan partai untuk satu tujan Kemerdekaan Hindia Belanda

Orang sering terkecoh dengan nama besar Multatuli, seorang Belanda yang melahirkan karya sastra legendaris. DD tidak mewarisi bakat kakeknya sebagai sastrawan, tapi ia gigih menulis sebagai wartawan dan aktif dalam politik. Ia tidak jera menjadi “sasaran tembak” Kerajaan Belanda. Bahkan ia terus memperlebar jaringan , berusaha mempengaruhi orang, baik  dari keturunan Tiongkok maupun pribumi untuk membangun semangat lepas dari pengaruh Kerajaan Belanda. Bagi  Pengamat DD adalah seorang oportunis, meskipun kata pengamat pengaruh Indische Partij kecil terhadap pergerakan kaum pribumi karena ia kebanyakan tulisan-tulisan DD berbahasa Belanda tapi tak pelak orasi-orasinya mampu membangkitkan inspirasi untuk berjuang meraih kemerdekaan. DD rajin keliling dan memperluas pengaruhnya ke sejumlah daerah, ia bekerja sama dengan Boedi Oetomo, Masyumi, partai Islam perkumpulan orang-orang keturunan Tiongkok, Pidatonya berapi-api hingga memerahkan kuping pejabat Belanda Yang ada di Hindia Belanda.

Ernest  François Eugene Douwes Dekker, Nama Lengkapnya. Ia berdarah Belanda, Perancis dan jawa. Orang-orang sering menyebut indo. Douwes lahir di Pasuruan, Jawa Timur, menjalani kehidupan penuh warna, Istri pertamanya bernama Clara Charlotte Deice. Di akrunia lima anak dan pernikahan dengan Charlotte berakhir pada tahun 1919. Berbagai pekerjaan pernah di lakoni antara lain menjadi pekerja di perkebunan soember di lereng Gunung Semeru, Pabrik Gula Padjarakan, ikut perang  Boer di Afrika Selatan melawan Inggris, Menjadi reporter koran De Locomotief, Semarang, Pindah ke Soerabaia Handelblad, Karier jurnalistiknya semakin mengkilap saat menjadi Pemimpin Redaksi Bataviaasch Nieuwblad, menerbitkan majalah Het Tijdscripft di Bandung.Menerbitkan De expres.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karier politiknya di mulai saat ia mendirikan  Indische Partij. Namun usia Indische Partij tidak bertahan lama Cuma sekitar 7 Bulan selanjutnya bubar karena dianggap sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah Hindia Belanda.

Kenyang dalam Pembuangan

Sebagai wartawan dan sosok yang Koppig(keras kepala) ia banyak menemui masalah terutama  pada atasannya. Ia sering beda pendapat dengan atasannya. Idealismenya kuat hingga siapapun yang berbeda  dengannya ia lawan termasuk Belanda. DD akhirnya tertarik untuk ikut pergerakan. Sebagai wartawan ia

sering memotivasi perkumpulan-perkumpulan dan organisasi massa saat itu untuk menerbitkan surat kabar.

DD pernah di penjara di Afrika selatan, lalu dipindah ke Pakistan, baru balik kembali ke Hindia Belanda.  Bersama tiga serangkai Yaitu Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Surjaningrat atau lebih dikenal dengan Ki Hadjar Dewantara dibuang ke Belanda. Di sana Ketiga-tiganya lalu meneruskan pendidikan. Tjipto Kuliah di Jurusan Kedokteran, Ki Hadjar mengambil jurusan di pendidikan. Sedangkan Douwes Dekker kuliah di jurusan Ekonomi.

Di samping Pembuangan ke Belanda DD juga melakoni pembuangan ke Suriname, tapi tetap saja rasa kebangsaan DD tidak pernah luntur. Meskipun sering diasingkan karena masalah ideologi ia tetap bersemangat kembali ke Hindia belanda meneruskan perjuangannya  membangun semangat kebangsaan yang terampas akibat penjajahan.

Buku Douwes Dekker Sang Inspirator Revolusi di kerjakan oleh Tim Tempo dan di cetak oleh Gramedia dengan KPG(Kepustakaan Populer Gramedia). Kolaborasi dua media besar. Buku  ini dicetak pertama kali November 2012 dan dicetak kebali kedua kalinya 2 November 2015. Buku bergaya investigative memang menarik. Mungkin tidak seperti buku biasa yang tersaji secara datar, buku ini juga memberikan dimensi lain dari gaya penulisan yang cenderung membosankan. Mungkin pembaca sudah pernah membacanya tapi tidak salah juga untuk kembali membuka lembar demi lembar

Membahas sejarah dengan gaya investigatif selalu menarik. Ada rasa petualangan saat membaca larik-larik tulisan. Penulis menjadi tahu sejarah perjuangan bangsa Indonesia dari berbagai sudut. DD menjadi  salah satu tokoh bapak bangsa selain beberapa lagi tokoh yang sudah diulas seperti kisah Tan Malaka dan Sutan Syahrir. Generasi muda perlu membaca, untuk memompa kembali semangat kebangsaan yang meluntur akhir-akhir ini, akibat terlalu mendewakan teknologi modern dan pengaruh budaya luar yang merusak sendi-sendi kebangsaan.

  Membaca seri Buku Tempo: tentang bapak bangsa rasanya Douwes Dekker layak disebut bapak bangsa. Setelah menjadi mualaf ia berganti nama menjadi Setiabudi Danudirja. Namanya diabadikan menjadi jalan di Bandung, yaitu jalan yang menuju ke Lembang. Dengan diabadikan namanya menjadi nama jalan tentu menjadi catatan sejarah tersendiri, seorang Indo mendapat tempat di Indonesia sebagai salah satu pejuang, Sang Inspirator Revolusi.

 

 

Ikuti tulisan menarik Pakde Djoko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

16 jam lalu

Terpopuler