x

Iklan

Zaneta Azzahra I

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Dia, Perantara Saya Memakai Jilbab

Inilah Figur Inspiratifku dan cobalah berfikir dua kali tentang definisi dunia dan akhirat menurutmu:)

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Akhir Desember 2015,

“Sampai berjumpa lagi ya Dek, dengan Hijabnya”. Ucap Dr. Gamal,

Aku yang bisa dibilang masih susah rasanya kepikiran akan menutup mahkota kepala ku dengan helaian kain yang indah, ditambah dorongan dari Ayahku, beliau ingin sekali aku menutup auratku. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dipikiran ku, aku masih ingin senang-senang. Tolong jangan buat saya berfikir tentang itu dulu.

Tidak sangka bisa berfikir seperti itu, dahulu. Masih bocah, yang cuma mikir dunia.

Cuma mau tenar, disukain banyak orang dan terasa lebih badai aja kalau memamerkan rambut sendiri.

Semenjak menjadi anak rantauan di Malang, hampa rasanya dikosan, ya siapalagi yang harus aku dekatkan selain kepada-Nya.

Walaupun bisa dibilang sedikit binal diriku tapi masih inget dan mencoba selalu mendekatkan diri kepada-Nya.

Selama jadi anak kosan merasa lebih damai dan asri hati ini setelah lebih dekat dengan-Nya.

Dibilang berubah, ya lumayan berubah. Mengingat sudah jauh jauh kesini, mau kecewain keluarga ya gak tau diri aja, kuliah udah mahal-mahal.

Aku lakukan yang terbaik buat Keluarga tercintaku,

Sampai aku berkata kalau memang Indeks Prestasi semester satu aku seperti apa yang aku impikan aku akan “Insha Allah pake Hijab ya Allah..”.

Tada. Semua yang diminta dikabulkan. Hm.. setan, cobaan, rintangan dunia dimana-mana.

Sudah dicoba dan dipikirkan, oke tidak sekarang buat pake Hijabnya. Memutuskan puasa batal melaksanakan perkataanku (Nazar). Tapi.. 

Sesampainya di Malang, aku galau karena dirumah (Tangerang), aku sempet bilang dalam hati “Udah di Malang nanti baru pakenya, sekarang di Tangerang nikmatin dulu” hehe.

Aku pun sendu seharian, segampangnya itu ucapan ku keluarkan.. dimana besok masuk kuliah. Hari dimana perkataanku akan kulakukan atau hanya ucapan semata. 

Aku teringat pesan Dr. Gamal, beliau menjadi pembicara disaat proker organisasi yang saya ikuti. Kebetulan saya jadi pendamping beliau.

Kagum akan prestasinya, yang paling keren si, beliau mendapatkan penghargaan dari Pangeran Charles.

Awalnya khawatir dengan pakaian ku, aku lagi pakai rok dan tidak berhijab sedangkan beliau dulu itu Ketua Rohis di SMA nya. Yasudahlah, aku pede saja intinya mau mendapat ilmu dari dia. Dan inilah saya.

Tidak disangka, beliau begitu sopan dan seru banget. Sesampe nya di acara, Dr. Gamal sudah ajak saya membicarakan berita baru yang lagi hits dan saya tanya, beliau tau darimana, jawabnya “Iya tadi saya liat di Twitter”.

Wih, main media social juga.

Ada sesi dimana saya menanyakan kebetulan suatu berita tentang Dr. Gamal, “Dok, apa benar pas SMA dulu, Ibu dokter suka bilang kalau Gamal lagi ujian, Ibu lagi diatas sejadah?” 

Dan itu benar, lalu dia membahas bahwa dahulu dia SMA juga ketua Rohis, kalau saya liat cewek yang gak pakai jilbab biasanya saya ceramahi.

Tapi.. beliau begitu menakjubkan tidak ada perkataan dia yang kesannya mengurui atau nyeramahin saya malah yang ada, saya mau diceramahin rasanya.

 

Dia cuma bilang sambil main laptop nya,

“Lagi juga ya Dek, populeritas, kekayaan dan kecantikan, itu punya yang Maha Kuasa, dan itu dimiliki gak selamanya , sebentar saja”. 

Jawabku..”Ohiya Dok..”

Terketuk sebenarnya, masih memikirkan duniawi hati ini.

 

Aku putuskan hari pertama kuliah semester dua aku memakai Hijab, Bismillah.

Yang aku pikirkan,

Pertama, mengingat hidup cuma sekali.

Kedua, dosa saya selama ditanggung Ayah, kasihan rasanya..dan telat kalau aku pakai pas nikah, gatau juga masih hidup atau gak lagi juga kalau pake pas nikah dosa Ayah tidak berkurang tapi yang berpengaruh dosa Suami menjadi berkurang.

Ketiga,menyadari aku terbuai akan dunia, ingin tenar, dilihat cantik dengan rambutku. Padahal, itu semua juga punya-Nya dan cuma sebentar aja dimiliki.

Terakhir, pekerjaan? Takut nanti susah dapet kerja, aku serahkan semuanya kepada-Nya. Ingat Jodoh saja ditangan-Nya, apalagi rezeki kerja sudah diatur-Nya. Tenang saja, cukup dengan mencoba menjadi lakon yang terbaik untuk-Nya.

 

Dari semua itu, jujur yang membuat aku makin ingin lebih cepat pakai hijab adalah nomer ke 3, disamping niat awalku gamau pake ya karena no 3 juga. Astagfirullahalazim..

 

Terimakasih tak terhingga dan bersyukur atas rezeki Manusia yang luarbiasa dari-Nya, beliau itu Dr. Gamal Albinsaid sang Inspirator Hidupku..

Ikuti tulisan menarik Zaneta Azzahra I lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB