x

Ahok Tolak Sumbangan Kampanye Langsung

Iklan

sono rumungso

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kenapa Hanya Ahok, Emil dan Risma, Mana yang Lain?

Sulit menemukan para pemimpin yang melayani di negeri ini

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ahok, Ganjar, Emil dan Risma adalah nama-nama yang tidak asing bagi telinga kita. Ahok adalah sebuah fenomena dengan berbagai ‘keberanian’ melawan arus dengan spirit kesejahteraan rakyat. Petahana Gubernur DKI ini semakin berkibar namanya karena banyak orang, kelompok dan organisasi yang ‘mengeroyok’ dengan berbagai isu dan persoalan. Setiap hari baik di media cetak ataupun eloktronik selalu ada berita tentang Ahok. Kemunculan Ahok di televisi membuat gusar musisi Ahmad Dhani. Calon penantang Ahok yang lain mungkin saja mempunyai kegusaran yang sama. Ahok selalu menjadi daya tarik media, apapun yang diucapkan atau dilakukan selalu dianggap mempunyai nilai jual.

Ridwan Kami atau biasa disebut Kang Emil dan Tri Rismaharini atau Risma adalah dua orang Wali Kota yang heroik, pejuang kesejahteraan rakyat dengan  berbagai terobosan dan pendekatan yang dilakukan. Pada tahun 2014 yang lalu, Ridwan Kami dinobatkan sebagai salah satu Wali Kota terbaik di dunia bersama dengan 11 Wali Kota lain dari seluruh dunia dalam Young Leader Symposium di Singapura. Pun halnya dengan Risma, yang dinobatkan menjadi Wali Kota terbaik ketiga se-dunia versi Ccity Mayor foundation tahun 2014. Tidak perlu dipertanyakan, rakyat yang dipimpin dua tokoh ini pun mengakui perjuangan mereka.

Kalau ingin menambahkan tokoh yang lain mungkin Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah menjadi salah satu yang bisa dimasukkan. Namun demikian, kepemimpinan Ganjar di Jawa Tengah belum memberikan bukti yang konkrit. Tagline yang membuatnya terpilih menjadi Gubernur, mboten korupsi mboten ngapusi (tidak korupsi dan tidak menipu), belum kelihatan jelas dalam program yang diimplementasikan oleh satuan kerja perangkat daerah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bupati Batang-Jawa Tengah dan Bupati Banteang-Sulawesi Selatan juga tokoh dan pejabat yang dianggap pro rakyat. Dua tokoh ini memang tidak setenar tokoh-tokoh di atas kerena mereka menghindari publikasi yang berlebihan.  Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo, dikenal masyarakatnya sebagia ‘Mayor Edan’. Pintu rumahnya terbuka 24 jam untuk menerima dan mendengar keluhan rakyat yang dipimpinnya. Nurdin Abdullah, sangat mudah ditemui dan dihubungi oleh rakyatnya, lebih-lebih kalau rakyatnya sedang mengalami kesulitan. Hanya saja pendekatan program pro rakyat yang dilakukan secara personal dan tidak terstruktur dalam birokrasi sulit untuk untuk kebersinambungan ketika sang Bupati harus meninggalkan jabatannya.

Selain mereka itu, rasanya sulit menemukan para tokoh dan pejabat di daerah yang bekerja sepenuh hati untuk rakyat.  Pekerjaan rumah yang berat bagi partai politik untuk menghasilkan tokoh-tokoh dan calon pemimpin yang bekerja untuk rakyat dan bukan pekerja partai.

Ikuti tulisan menarik sono rumungso lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu