“ternyata doa-doa saya itu sebenarnya terkabul ya mas firman, saya saja yang tidak memahami sehingga merasa tidak terkabul, kalau sudah tahu kuncinya gini jadi paham mas, makasih ya mas firman” kata seorang peserta AMC reguler sabtu 19 maret kemarin di Jakarta. Bapak ini, di pagi hari ketika saya tanya kenapa alasannya belajar AMC, karena ingin lebih dekat dengan Tuhan dan ingin doanya terkabul. Banyak orang yang merasa doanya tidak terkabul, banyak orang yang beranggapan bahwa Tuhan itu terkadang tidak mengabulkan doa, banyak para penceramah agama yang juga mengajarkan bahwa wajar Tuhan kadang membuat “pending” doa. Dulu pun saya memiliki anggapan seperti itu, tetapi seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia maka persepsi itu berubah, ternyata TUHAN itu selalu mengabulkan doa.
Doa adalah request kita kepada Tuhan, doa adalah bentuk kita menganggap Tuhan itu ada. Sehingga dikatakan bahwa kita ini sombong ke Tuhan jika tidak berdoa, berdoa adalah bentuk meminta, meminta kepada TUHAN. Sama halnya anda meminta kepada teman anda, meminta kepada orang tua anda atau meminta kepada orang lain, maka apa yang anda minta haruslah anda pahami dulu, kalau anda maunya sepeda motor tetapi memintanya baju maka ya dapatnya baju. Bukan salah yang memberi, tetapi salah yang meminta. Jadi sebenarnya semua doa kita itu selalu dikabulkan oleh Tuhan, coba baca artikel saya yang ini.
Banyak sekali saya menemukan di kelas AMC, orang yang memang salah meminta, salah request. Ingin hutang selesai, eh mintanya kesehatan, belum lagi yang dibaca kalimat doa yang dia sendiri tidak paham apa yang dibaca. Ini yang sering buat saya geli, berdoa tetapi tidak paham apa yang didoakan, tidak paham apa kalimat yang dibacanya, hafal memang kalimat doanya berhubung menggunakan bahasa asing akhirnya tidak paham artinya. Ada 3 Penyebab kenapa banyak orang merasa doanya tidak terkabul, 3 penyebab ini saya dapatkan dari kelas-kelas AMC yang saya buat. Saya mau jelaskan satu-persatu supaya anda memahami bahwa sebenarnya Tuhan itu Maha Baik.
Pertama, banyak orang tidak paham apa yang diminta, maunya uang tapi mintanya kebahagiaan. Maksud saya tidak paham apa yang diminta adalah, tidak jelas dalam meminta, lalu takut-takut dalam meminta. Kalau maunya mobil, maka mintalah mobil, kalau maunya uang maka mintalah uang. Coba dicek lagi kalimat doa anda, pasti seperti itu, banyak takut-takut, kalau istilah saya banyak menggunakan kalimat-kalimat puisi. hehe.
Kedua, banyak orang membuat anggapan di Pikirannya sendiri bahwa Tuhan itu tidak mengabulkan doa, banyak ceramah yang mengajarkan bahwa Tuhan itu bisa saja tidak mengabulkan doa, maka akhirnya merasa tidak terkabul padahal yang membuat tidak terkabul itu adalah diri kita sendiri karena meminta untuk tidak terkabul hehe. Saya sering bertemu orang yang belajar AMC bercerita, “katanya penceramah A itu, wajar Tuhan tidak mengabulkan doa karena diri kita kan kotor banyak dosa”, padahal bukan karena itu tapi karena persepsi tidak terkabul tadi. Sedanhkan Tuhan berfirman bahwa, “AKU Sesuai Prasangka Makhlukku”
Ketiga, banyak orang pada umumnya belum memahami kerja PIKIRAN, berdoa sangat erat hubungannya dengan Pikiran, anda bisa baca disini. Berdoa itu bentuk manifestasi dari PIKIRAN, sehingga jika anda belum memahami PIKIRAN dengan benar maka tentu wajar merasa doa tidak terkabulkan, dan panduan untuk mengenali,mengontrol dan memaksimalan pikiran itu ya hanya AMC (Alpha Mind Control). Banyak pemahaman yang “salah” dan “keliru” tentang PIKIRAN selama ini, banyak orang mengajarkan PIKIRAN tetapi sebenarnya tidak paham PIKIRAN. Kenapa saya katakan tidak paham? karena susah caranya, kalau orang sudah paham maka pasti memberikan cara yang mudah.
Ada seorang peserta AMC reguler jakarta kemarin, masih muda usianya. Dia mengatakan, “saya pernah baca buku, baca artikel tentang pikiran dari trainer2 pikiran, bahwa harus menembus filter mental, harus kondisi terpejam meditasi dan lain-lain, tetapi saya baca tulisan mas firman, kok itu semua mudah ya”, ya saya jawab “saya sih maunya kalau memang mudah ya dibuat mudah saja, entah kalau mereka para trainer pikiran itu, untung saya bukan trainer mas”. Mas ini tertawa mengangguk-ngangguk sambil berkata “betul..betul mas”.
Ikuti tulisan menarik Firman Pratama lainnya di sini.
