x

Iklan

Jakob Siringoringo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Memotret Pasar Pisang, Kutemukan Pepaya

Sobari bercerita berdagang pepaya tak semudah kelihatannya. Ia mengaku telah melewati jalan panjang agar bisa berdagang pepaya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sekelompok orang menyortir tumpukan pepaya di salah satu toko buah di Pasar Pisang, Jalan Palmerah Barat, Jakarta Selatan, Sabtu (2/4/2016) lalu. Sobari, 49 tahun, ikut bersemangat memilah pepaya bersama anak buahnya. Ia pemilik toko buah itu. “Semua pepaya ini baru datang dari kebun,” katanya sambil melemparkan senyum.

Ia tak keberatan aktivitasnya itu disela untuk diwawancarai bahkan mempersilakan penulis untuk duduk di warungnya. Ia duduk di belakang meja kecil. Tangannya masih terus memegang pena sambil sesekali memperhatikan para pekerja itu menyortir pepaya.

Sobari bercerita berdagang pepaya tak semudah kelihatannya. Ia mengaku telah melewati jalan panjang agar bisa berdagang pepaya. Berbagai kejadian sudah ia alami. Ia bahkan pernah berada di titik nol, yang membuatnya sempat berhenti berdagang. “Saya pernah kandas pada 2011 lalu,” ujarnya dengan suara lirih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pedagang beranggotakan 10 orang ini mendapat pengalaman niaga saat masih membantu saudaranya. Perjalanan bersama saudara itu menjadi modal awal yang berharga bagi lelaki itu.

Namun, di tengah jalan Sobari dan saudaranya memaknai keberlanjutan usaha dagang dengan perspektif yang berseberangan. Kerjasama keduanya pun tak lagi bisa dipertahankan. Akhirnya lelaki berkemeja ini memilih membuka usaha sendiri. “Biasalah cekcok dengan saudara,” pria ini mengenang tanpa mau saya tanya lebih lanjut.

Wajah lelaki itu sejenak tampak datar ketika ia kembali mengenang potret lain perjalanan usahanya. Berkali-kali ia menanya ulang maksud pertanyaan penulis sembari menenangkan duduknya.

Menurut penuturan Sobari, ia kembali berdagang pada 2013. Ketika itu ia menjauh sekelak dari Pasar Pisang. Ia memulai lagi dagangan di Pasar Buah Angke di Jalan Stasiun Angke, Jakarta Utara.

Namun bukan lagi pepaya yang ia tawarkan ke pembeli. Di Pasar Buah Angke, Sobari menjajakan aneka buah sebelum akhirnya, sejak 2014 kembali memperdagangkan pepaya.

Niatnya melanjutkan usaha semula mendapatkan titik terang. Pelan-pelan, lelaki itu, kembali memilih fokus menjual satu jenis buah: pepaya. Di tahun yang sama, Sobari kembali ke Pasar Pisang mengecer pepaya hingga akhirnya menyuplai ke beberapa pasar di Jakarta, salah satunya Angke.

Sejak kembali ke Pasar Pisang, semangat Sobari terkumpul utuh kembali. Di tengah pekerjaannya, penulis tetap diperlakukan laiknya tamu keluarga. Ia selalu bersemangat dan antusias memberikan penjelasan tentang perjuangan hidupnya. “Hidup saya jatuh bangun. Ya namanya hidup harus berjuang,” katanya sambil sesekali menyeka keringat di lehernya.

Ikuti tulisan menarik Jakob Siringoringo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu