x

Iklan

Handoko Widagdo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Dr. Kanna Malin Kundang Dari India

Kumpulan cerpen India yang ditulis dalam bahasa Inggris

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Judul: Sentuhlah Aku (Kumpulan Cerita Pendek India Kontemporer)

Penyunting: Madhusudan Prasad

Penterjemah: Sori Siregar

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tahun Terbit: 1990

Penerbit: Yayasan Obor                                                                                               

Tebal: xxii + 183

ISBN: 979-461-060-7

 

India adalah negara dengan tradisi sastra yang luar biasa. Mahakarya seperti Mahabharata dan Ramayana adalah dua karya sastra yang dikenal di hampir semua peradaban dunia dan telah disadur dalam berbagai budaya. India juga melahirkan dua tokoh penerima nobel sastra, yaitu Rabindranath Tagore dan V. S Naipaul. Selain kedua pemenang nobel tersebut, India juga melahirkan banyak penulis sastra terkenal. Nama-nama seperti Divakaruni, Arundhati Roy, R.K. Narayan adalah beberapa nama yang bisa disebut di sini.

Kumpulan cerita pendek ini adalah cerita pendek yang ditulis dalam Bahasa Inggris. Sebagai negara multi-etnis dan multi-bahasa, penulis-penulis India biasanya menulis dalam bahasa ibu mereka. Ada yang menulis dalam Bahasa Hindi, Tamil, Urdu, Benggali, dan sebagainya, termasuk dalam Bahasa Inggris. Sebab Bahasa Inggris memang bukan bahasa yang asing bagi orang India, khususnya para kaum terpelajar. Madhusudan Prasad menyatakan bahwa kualitas karya sastra India dalam Bahasa Inggris adalah sejajar dengan karya-karya sastra terbaik Eropa.

Kisah-kisah yang dikumpulkan dalam buku ini adalah kisah-kisah tentang orang-orang kecil. Mereka yang tertindas, baik dari sisi kasta, gender, ekonomi dan agama. Para penulis dalam kumpulan ini membawa suara bagi mereka yang tersisihkan. Kisah tentang Baphu Tua misalnya bercerita tentang orang berkasta rendah yang tubuhnya sudah rusak, tetapi tetap harus bekerja supaya tetap bisa menyambung hidup. Demikian juga dengan kisah Javni, seorang perempuan dari kasta rendah yang menjadi pembantu. Javni yang terpaksa tetap tinggal di tanah keluarga suaminya yang sudah meninggal. Berpegang kepada agama dan menerima takdir sebagai seorang kasta rendah adalah energi bagi Javni untuk menghadapi segala celaan dari keluarga suaminya.

Namun kisah-kisah dalam kumpulan ini bukan hanya berisi jeritan meminta kasihani. Orang-orang tertindas itu tetap memiliki semangat dan sukacita. Javni tetap memeliharan domba untuk dipersembahkan kepada dewanya setiap tiga tahun sekali. Javni sangat mengasihi salah satu keponakannya yang selalu datang kepadanya. Javni mengabdi kepada tuannya seperti mengabdi kepada dewa. Nenek dalam cerpen “Kisah Seorang Wanita” menjalani hidupnya dari orang yang penting menjadi orang yang tidak penting. Nenek tidak mengeluh, tetapi tetap menjalani saja hidupnya. Kasihnya kepada binatang, anjing-anjing dan kemudian burung-burung tidak luntur. Saat akhir hidupnya nenek memilih untuk berdoa sendiri. Burung-burung yang biasanya diberi makan oleh nenek, datang untuk melepas jenasah nenek.

Kisah Jathumal, seorang anak yang gigih berlajar adalah bentuk lain dari upaya mengubah nasib. Jathumal yang harus menghidupi Tarabai, ibunya, berhasil menjadi insinyur dan hidupnya berubah karena rajin belajar. Nasipnya berubah karena perkenalannya dengan orang Amerika yang sepatunya disemirnya. Orang Amerika inilah yang mengupayakan supaya Jathumal mendapatkan pendidikan. Di bagian akhir, Jathumal dan Tarabai, ibunya menolong lelaki Amerika yang kecanduan obat-obatan.

Kisah Radha yang mengalami sakit kanker tetapi dikira hamil adalah khas India. Pernikahan adalah sebagai sebuah sarana reproduksi semata. Ketika perempuan tak bisa memberi keturunan, maka keluarga akan memaksa sang suami untuk menikah lagi. Radha memutuskan untuk meinggalkan keluarga suaminya karena ternyata kandungannya hanya melahirkan segumpal daging tanpa kepala dan tanpa kaki. Suaminya menikah lagi. Radha memilih untuk tinggal di dekat kuil sambil memohon supaya diberikan keturunan. Saat sang suami - yang ternyata juga belum berhasil memiliki keturunan dengan istrinya yang baru, datang menjenguknya, Radha memamerkan anak lelakinya. Anak lelaki yang jelas-jelas bukan anak suaminya.

Dalam cerpen “Perkawinan Bhorwani” dikisahkan bagaimana rumitnya proses perjodohan di India. Untuk mencarikan pasangan harus memakai jasa seseorang yang profesional. Bahkan ketika keluarga-keluarga India ini sudah tinggal di benua lain.

Kumpulan cerpen ini tidak semata memuat kisah-kisah berlatar belakang tradisi India. Ada juga beberapa cerpen yang temanya umum. Cerpen berjudul “Tempat Berteduh” bercerita tentang sepasang suami-istri yang selalu bertengkar. Mereka secara tidak sengaja bertemu di bawah pohon saat berteduh. Cerita berjudul “Sang Pencinta Seni” yang berkisah tentang seorang perempuan yang suka mengutil, juga bisa terjadi dimanapun. Pertemuan dua orang buta dalam satu kompartemen kereta api juga bisa terjadi di mana saja. Seorang pegawai rendah yang sakit dan tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarganya, sehingga berniat membunuh semua keluarganya sebelum bunuh diri juga sangat bisa terjadi di mana saja. Kisah tentang gadis miskin yang menikah dengan seorang duda dengan beberapa anak juga bisa terjadi di mana saja. Si gadis miskin ini dipaksa operasi supaya tidak bisa memiliki anak. Apakah si gadis ini dinikahi untuk menjadi istri atau untuk menjadi pengasuh anak?

Dr. Kanna anak desa yang sukses menjadi ahli fisika di Amerika. Meski sudah datang ke universitas di kotanya, tetapi dia menunda untuk menemui ayahnya, sampai akhirnya ayahnya meninggal. Dr. Kanna yang diceritai oleh teman ayahnya, bahwa ayahnya melewati jalan berpasir yang sangat panas tanpa alas kaki, menjadi menyesal dan merasa kakinya sering terbakar. Kisah ini mirip dengan kisah Si Malin Kundang.

 

 

Ikuti tulisan menarik Handoko Widagdo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Fotosintesis

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Kamis, 9 Mei 2024 17:19 WIB

Terpopuler

Fotosintesis

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Kamis, 9 Mei 2024 17:19 WIB